tertidurtidak berkembang selama beberapa tahun yang disebut dormant Kemenkes,2014.
2.1.3 Penularan Tuberkulosis TB
Sumber penularan Tuberkulosis adalah pasien TB BTA positif melalui percikan dahak droplet pada saat batuk atau bersin sehingga menyebarkan
kuman ke udara. Sekali batukbersin dapat menghasilkan sekitar 3000 percikan dahak droplet. Droplet yang mengandung kuman TB dapat bertahan di udara
beberapa jam pada suhu kamar. Infeksi terjadi apabila orang lain menghirup udara yang mengandung droplet dan masuk kedalam saluran pernapasan yang
selanjutnya akan menyebar dari paru-paru ke bagian tubuh lainnya. Kemenkes,2014.
Kuman Mycobacterium tuberculosis pada penderita TB paru dengan sediaan dahak BTA positif sangat infeksius dapat terlihat langsung dengan
menggunakan mikroskop, sedangkan pada penderita dengan BTA negatif sangat kurang menular kuman tidak dapat dilihat langsung dengan mikroskop
Notoatmodjo,2011.
2.1.4 Manifestasi Klinis
Tanda dan gejala pada penyakit Tuberkulosis ini sangat bervariasi pada masing-masing penderita, mulai dari tanpa gejala hingga gejala akut dan hanya
beberapa bulan setelah diketahui sehat hingga beberapa tahun tidak ada hubungan antara lama sakit dan luasnya penyakit.
Tanda-tanda dan gejala pada penderita TB paru meliputi: a. Sistemik meliputi: anoreksia, berat badan menurun, keringat malam.
Universitas Sumatera Utara
b. Akut meliputi: demam tinggi, flu, menggigil, demam akut, sesak nafas. c. Respiratorik meliputi: batuk-batuk lebih dari 2 minggu, riak yang mukoid, nyeri
dada, batuk darah, sesak napas, nyeri kepala, kaku kuduk dan lain-lain Notoadmodjo,2011.
2.1.5 Penemuan Kasus Tuberkulosis TB
Penemuan penderita tuberkulosis didasarkan pada gejala umum yaitu, batuk terus menerus dan berdahak kurang lebih 3 minggu, batuk darah,sesak
nafas, nyeri dada, badan lemah, nafsu makan menurun, berat badan turun, rasa kurang enak badan, berkeringat malam, demam meriang lebih dari sebulan. Setiap
orang yang datang ke UPK Unit Pelayanan Kesehatan dengan gejala yang tersebut di atas, dapat dianggap sebagai suspek tuberkulosis atau tersangka
penderita TB dan perlu dilakukan pemeriksaan dahak secara mikroskopis secara langsung Depkes,2008.
Penemuan penderita TB paru secara pasif yaitu penjaringan tersangka TB yang hanya dilaksanakan pada orang yang datang ke unit pelayanan kesehatan.
Sementara itu penemuan penderita TB paru secara aktif yaitu penjaringan tersangka TB paru dilakukan dengan mengunjungi rumah yang dianggap sebagai
tersangka TB paru. Penemuan secara aktif dapat dilakukan terhadap: a. Kelompok khusus yang rentan atau beresiko tinggi sakit TB seperti pada
pasien HIV, malnutrisi, dan diabetes melitus. b. Kelompok yang rentan dan beresiko tertular TB seperti di rumah tahanan,
lembaga permasyarakatan, mereka yang berdomisili di tempat kumuh, tempat pengungsian.
c. Anak di bawah umur 5 tahun yang kontak langsung dengan penderita TB.
Universitas Sumatera Utara
d. Keluarga atau kontak pasien TB, terutama mereka dengan TB BTA positif Kemenkes,2014.
2.1.6 Pemeriksaan Dahak Secara Mikroskopis