Non- Tes
2. Non- Tes
Selain menggunakan tes, pengumpulan data tentang murid dapat juga dilakukan dengan teknik-teknik non-tes seperti observasi, wawancara, angket , sosiometri, riwayat hidup dan study kasus.
a. Observasi (Pengamatan)
Observasi atau pengamatan, yaitu teknik atau cara untuk mengamati suatu keadaan (tingkahlaku). Karena sifatnya mengamati, maka alat yang paling pokok dalam teknik ini adalah panca inderapenglihatan.
Observasi memiliki cara sebagai berikut :
1) Disesuaikan dengan tujuan yang dirumuskan terlebih dahulu
2) Direncanakan secara sistematis
3) Hasilnya dicatat dan di olah sesuai dengan tujuan
4) Perlu diperika ketelitiannya Teknik observasi ini dapat dikelompokan kedalam beberapa jenis, yaitu :
Bimbingan dan Konseling SD | 48
1) Observasi sehari-hari, yaitu observasi yang direncanakan dengan seksama, karena pengamatan ini dikerjakan sambil mengerjakan tugas rutin, juga tidak memiliki pedoman dan dilaksanakannya secara incidental terhadap tingkahlaku individu yang menonjol atau menyimpang. Misal : Guru mengamati tingkah laku murid pada saat pembelajaran sehari- hari.
2) Observasi sistematis, yaitu observasi yang direncanakan dengan seksama, serta memiliki pedoman yang memiliki tujuan, tempat, waktu dan item-item yang menggambarkan tingkah laku observan.
3) Observasi partisipativ, yaitu observasi dimana observer berada dalam situasi yang sedang diamati. Misal : Guru mengamati siswa pada saat proses belajar berlangsung.
4) Observasi non Partisipativ, yaitu observasi dimana observer tidak turutatau berada dalam situasi kegiatan belajar siswa. Misal : guru mengamati tingkah laku siswa yang sedang belajar dengan guru lain.
Kelebihan dan kelemahan observasi
1) Kelebihan Observasi
a) Observasi merupakan teknik yang langsung dapat digunakan untuk memperhatikan barbagai gejala tingkah laku murid.
b) Observasi memungkinkan pencatatan yang serempak dengan kejadian yang penting
c) Observasi baik sekali digunakan sebagai teknik untuk melengkapi data yang diperoleh dari teknik lain
d) Dalam observasi pengumpul data tidak perlu mempergunakan bahasa untuk berkomunikasi dengan objek yang ditelaah.
2) Kelemahan Observasi
a) Banyak hal yang tidak dapat diamati dengan observasi langsung
b) Apabila objek observasi mengetahui bahwa ia sedang diamati cenderung melakukan kegiatan dibuat buat
c) Timbulnya suatu kejadian yang hendak diobservasi diobservasi tidak terlalu dapat diramlkan sebelumnya sehingga pengamat sukar menentukan waktu yang tepat untuk melakukan observasi
d) Observasi banyak tergantung pada factor-faktor yang tidak dapat dikontrol Untuk melaksanakan teknik observadi ini, guru dapat menggunakan pedoman observasi yang berbentuk daftar cek. Contoh daftar cek untuk mengobservasi kegiatan murid pada saat proses belajar mengajar berlangsung.
Bimbingan dan Konseling SD | 49
Agar data yang dikumpulkan melalui pengamatan terekam dengan sebaik-baiknya, diperlukan adanya suatu alat yang disebut pedoman pengamatan. Pedoman pengamatan terdiri dari beberapa bentuk antara lain berupa catatan anekdot dan skala penilaian.
Contoh lembar observasi :
LEMBAR OBSERVASI TERHADAP KEGIATAN MURID KELAS 5 PADA SAAT PROSES BELAJAR MENGAJAR BERLANGSUNG KEGIATAN
1. 2. 3. 4. 5. Hari/tanggal observasi : ………………………..
Berdasarkan observasi diatas, guru akan mengetahui murid yang aktiv dan yang pasif dalam belajarnya. Agar data yang dikumpulkan melalui pengamatan terekam dengan sebaik-baiknya, diperlukan adanya siatu alat yang disebut Pedoman Pengamatan. Pedoman pengamatan terdiri dari beberapa bentuk, antara lain berupa catatan anekdot (anecdotal record) dan skala penilaian (rating scale). 1.) Catatan anekdot ( anecdotal record)
Catatan anekdot merupakan salah satu bentuk pencatatan tentang gejala tingkah laku indifidu yang diamati. Ini biasanya digunakan untuk memahami tingkah laku atau peristiwa yang aneh, luar bias atau jarang dilakukan oleh murid.
Catatan anekdot yang baik hendaknya mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
a) Memuat keterangan atau data tentang tanggal, tempat, dan suasana dimana peristiwa itu terjadi.
b) Melukiskan perbuatan-perbuatan indifidu murid dan reaksi-reaksi orang lain yang hadir terhadap perbuatan itu.
c) Melengkapinya dengan gerakan-gerakan isyarat yang ditampilkan oleh indifidu mimic gerak-gerik, wajah, dan tekanan suara. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan penafsiran tentang tingkah laku murid yang bersangkutan, tetapi sekedar menampilkan gerakan-gerakan sehingga pembaca dapat menduga keadaannya.
Bimbingan dan Konseling SD | 50 Bimbingan dan Konseling SD | 50