BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Bursa Efek Indonesia merupakan salah satu tempat transaksi perdagangan saham dari berbagai jenis perusahaan yang ada di Indonesia.
Ada beberapa jenis perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, yaitu perusahaan pertanian, pertambangan, industri dasar dan kimia, aneka industri,
industri barang konsumsi, industri makanan dan minuman, property, infrastruktur, keuangan, dan perdagangan jasa investasi. Perusahaan industri
makanan dan minuman adalah salah satu perusahaan yang ikut berperan dalam pasar modal. Perusahaan manufaktur sektor barang konsumsi merupakan
perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur, mengolah bahan baku menjadi barang jadi dan dikonsumsi oleh masyarakat.
Untuk mencapai tujuannya, pengelolaan perusahaan harus dilakukan dengan sebaik mungkin agar dapat menjadi perusahaan yang mampu bersaing
dengan perusahaan yang lain. Wujud dari pengelolaan perusahaan yang baik dapat dilihat dari kinerja perusahaan. Kinerja perusahaan salah satunya dapat
dinilai melalui pertumbuhan laba. Apabila kinerja perusahaan baik maka pertumbuhan laba meningkat, begitu juga sebaliknya apabila kinerja
perusahaan tidak baik maka pertumbuhan laba akan menurun. Berdasarkan data laporan keuangan yang diperoleh dari www.idx.co.id,
pertumbuhan laba perusahaan manufaktur sektor barang konsumsi tahun 2009,
Universitas Sumatera Utara
2010,2011 dan 2012 adalah 21.8, 36.17, 4.52, dan 0.002. Adanya fluktuasi nilai pertumbuhan laba yang signifikan pada tahun 2009-2012 karena laba
yang diperoleh perusahaan untuk tahun yang akan datang tidak dapat dipastikan, kadang naik atau turun, maka perlu adanya suatu prediksi
pertumbuhan laba di masa mendatang khususnya pada kondisi perekonomian negara yang sedang dilanda krisis.
Secara umum perusahaan bertujuan untuk mencapai laba yang telah ditetapkan. Dalam pencapaian tujuan tersebut, maka perusahaan harus
memperoleh informasi keuangan yang relevan dan dapat dipercaya. Untuk memperoleh informasi tersebut, maka informasi keuangan yang disajikan
harus dianalisis melalui analisis rasio keuangan sehingga menghasilkan keputusan bisnis yang tepat dalam memprediksi pertumbuhan laba
perusahaan. Menurut Penman 1992:564 “seperangkat laporan keuangan yaitu neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan modal, laporan arus kas dan
catatan atas laporan keuangan belum dapat memberi manfaat maksimal bagi pemakai sebelum pemakai menganalisis laporan keuangan tersebut lebih
lanjut dalam bentuk analisis laporan keuangan termasuk analisis terhadap rasio-rasio keuangan”.
Analisis rasio keuangan merupakan analisis yang menunjukkan hubungan diantara pos-pos yang ada dalam satu laporan keuangan atau pos-
pos antara laporan keuangan neraca dan laporan laba rugi. Hasil analisis rasio keuangan dapat digunakan untuk menilai kinerja manajemen dalam
Universitas Sumatera Utara
pencapaian target laba yang telah ditetapkan dan kemampuan manajemen dalam memberdayakan sumber daya perusahaan secara efektif.
Rasio keuangan sering digunakan untuk mengukur kekuatan atau kelemahan yang dihadapi perusahaan di bidang keuangan yang pada dasarnya
tidak hanya berguna bagi kepentingan intern perusahaan, melainkan juga bagi pihak eksternal. Selain itu, rasio keuangan dapat dipakai sebagai sistem
peringatan awal early warning system terhadap kemunduran kondisi keuangan untuk membuat keputusan atau perimbangan tentang apa yang akan
dicapai oleh perusahaan dan bagaimana prospek yang akan dihadapi di masa yang akan datang.
Kekuatan prediksi rasio keuangan dalam memprediksi laba selama ini memang sangat berguna dalam menilai performance kinerja perusahaan di
masa mendatang. Penelitian yang menghubungkan rasio keuangan dengan fenomena akuntansi tertentu, dengan harapan akan dapat ditemukan berbagai
kegunaan obyektif rasio keuangan telah banyak dilakukan. Beberapa penelitian yang telah dilakukan antara lain oleh Ayuning Untari Sitorus
2010, menguji pengaruh rasio keuangan CR, DER, TATO, NPM, ROI terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan asuransi yang terdaftar di BEI.
Hasil penelitian menunjukkan hanya variabel current ratio yang berpengaruh secara parsial.
Penelitian lainnya dilakukan oleh Sianturi 2010, menguji rasio keuangan dalam memprediksi pertumbuhan laba pada perusahaan farmasi
yang terdaftar di BEI. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara
Universitas Sumatera Utara
simultan current ratio, total debt to equity ratio, total assets turnover, inventory turnover, operating profit margin dan rate of return on investment
berpengaruh signifikan untuk memprediksikan pertumbuhan laba. Sedangkan secara parsial hanya variabel total debt to equity ratio dan operating profit
margin yang berpengaruh secara signifikan untuk memprediksikan pertumbuhan laba.
Penelitan berikutnya dilakukan oleh Ningsih 2010, menguji pengaruh rasio keuangan terhadap pertumbuhan laba perusahaan manufaktur industri
makanan dan minuman yang terdaftar di BEI. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara simultan current ratio , debt to equity ratio, debt
to asset ratio, total asset turn over, return on asset, return on equity, gross profit margin dan inventory turnover berpengaruh signifikan terhadap
pertumbuhan laba. Sedangkan secara parsial hanya current ratio, total asset turn over dan inventory turnover yang berpengaruh secara signifikan terhadap
pertumbuhan laba. Peneltian berikutnya dilakukan oleh Ranitauli S 2012, menguji
pengaruh rasio keuangan terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
secara simultan current ratio, debt to asset ratio, total asset turnover, dan return on asset berpengaruh secara signifikan terhadap pertumbuhan laba.
Sedangkan secara parsial hanya variabel return on asset yang berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan laba.
Universitas Sumatera Utara
Penelitian ini dimaksudkan untuk melakukan pengujian lebih lanjut temuan-temuan empiris mengenai rasio keuangan, khususnya yang
menyangkut kegunaannya dalam memprediksi laba yang akan datang. Alasan pemilihan laba akuntansi dikarenakan laba mencerminkan kinerja perusahaan,
dari ukuran laba maka dapat dilihat apakah perusahaan mempunyai kinerja yang bagus atau tidak. Jika rasio keuangan dapat dijadikan sebagai prediktor
pertumbuhan laba di masa yang akan datang, temuan ini merupakan pengetahuan yang cukup berguna bagi para pemakai laporan keuangan yang
secara riil, maupun potensial berkepentingan dengan suatu perusahaan. Sebaliknya, jika rasio tidak cukup signifikan dalam memprediksi pertumbuhan
laba di masa yang akan datang, hasil penelitian ini akan memperkuat bukti tentang inkonsistensi temuan-temuan empiris sebelumnya.
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti bermaksud meneliti dengan
judul : “Analisis Rasio Keuangan Untuk Memprediksi Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Barang Konsumsi Yang
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia”. 1.2
Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, masalah yang di identifikasi dalam penelitian ini terbatas pada :
1. Apakah Current Ratio, Total Debt to Equity Ratio, Total Assets Turnover, Return on Assets, dan Gross Profit Margin berpengaruh
secara simultan untuk memprediksi pertumbuhan laba?
Universitas Sumatera Utara
2. Apakah Current Ratio, Total Debt to Equity Ratio, Total Assets Turnover, Return on Assets, dan Gross Profit Margin berpengaruh
secara parsial untuk memprediksi pertumbuhan laba?
1.3 Tujuan Penelitian