- Kesulitan dalam mengidentifikasi kategori industri dari perusahaan yang dianalisis apabila perusahaan tersebut bergerak di beberapa
bidang usaha. - Perbedaan metode akuntansi akan menghasilkan perhitungan yang
berbeda, misalnya perbedaan metode penyusutan atau metode penilaian persediaan.
- Rasio keuangan disusun dari data akuntansi dan data tersebut dipengaruhi oleh cara penafsiran yang berbeda bahkan bisa
merupakan hasil manipulasi. - Informasi rata-rata industri adalah data umum dan hanya merupakan
hasil manipulasi.
2.1.2.4 Jenis – Jenis Rasio Keuangan
Rasio-rasio keuangan yang biasa digunakan dalam melakukan analisis keuangan sangat banyak jenisnya. Menurut Horne dan Wachowicz
2005:204 “Rasio-rasio keuangan yang umumnya digunakan pada dasarnya terdiri
atas dua jenis. Jenis pertama meringkas beberapa aspek dari kondisi keuangan perusahaan untuk suatu periode dengan neraca yang telah
dibuat. Rasio-rasio ini disebut rasio neraca balance sheet ratio, karena baik pembilang maupun penyebut dari setiap rasio berasal langsung dari
neraca. Jenis kedua dari rasio meringkas beberapa aspek kinerja perusahaan selama periode waktu tertentu, biasanya dalam satu tahun.
Rasio ini disebut sebagai rasio laporan laba rugi income statement ratio.”
Menurut Kasmir 2009:127, jenis rasio keuangan terdiri dari sebagai berikut :
1. Rasio Likuiditas merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek. Jenis-jenis
dari rasio likuiditas antara lain :
a. Rasio Lancar Current Ratio merupakan rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka
pendek atau utang yang segera jatuh tempo pada saat ditagih secara keseluruhan.
b. Rasio Cepat Quick Ratio merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi atau membayar
kewajiban atau utang lancar dengan aktiva lancar tanpa memperhitungkan nilai persediaan.
c. Rasio Kas Cash Ratio merupakan alat yang digunakan untuk mengukur seberapa besar uang kas yang tersedia untuk membayar
utang.
Universitas Sumatera Utara
d. Rasio perputaran Kas merupakan rasio yang mengukur tingkat kecukupan modal kerja perusahaan yang dibutuhkan untuk
membayar tagihan dan membiayai penjualan. e. Inventory to Net Working Capital merupakan rasio yang digunakan
untuk mengukur atau membandingkan antara jumlah persediaan yang ada dengan modal kerja perusahaan.
2. Rasio Solvabilitas merupakan rasio utang yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aktivitas perusahaan dibiayai dengan utang.
Jenis-jenis rasio solvabilitas antara lain :
a. Debt Ratio merupakan rasio utang yang digunakan untuk mengukur perbandingan antara total utang dengan total aktiva.
b. Total Debt to Equity Ratio merupakan rasio yang digunakan untuk menilai utang dengan ekuitas.
c. Long Term Debt to Equity Ratio merupakan rasio antara utang jangka panjang dengan modal sendiri.
d. Times Interest Earned merupakan rasio untuk mencari jumlah kali perolehan bunga.
e. Fixed Charge Coverage merupakan rasio yang dilakukan apabila perusahaan memperoleh utang jangka panjang atau menyewa
aktiva berdasarkan kontrak sewa lease contract.
3. Rasio Aktivitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi pemanfaatan sumber daya perusahaan penjualan,
persediaan, penagihan piutang, dan lainnya atau rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalan melaksanakan aktivitas sehari-hari.
Jenis-jenis rasio aktivitas antara lain :
a. Perputaran Piutang merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur berapa lama penagihan piutang selama satu periode atau
berapa kali dana yang ditanam dalam piutang ini akan berputar dalam satu periode.
b. Perputaran persediaan merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur berapa kali dana yang ditanam dalam persediaan ini
berputar dalam satu periode. c. Perputaran Modal Kerja merupakan salah satu rasio untuk
mengukur atau menilai keefektifan modal kerja perusahaan selama periode tertentu.
d. Fixed Asset Turnover merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur berapa kali dana yang ditanam dalam aktiva tetap
berputar dalam satu periode. e. Total Asset Turnover merupakan rasio yang digunakan untuk
mengukur perputaran semua aktiva yang dimiliki perusahaan dan mengukur berapa jumlah penjualan yang diperoleh dari tiap rupiah
aktiva.
Universitas Sumatera Utara
4. Rasio Profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan atau laba dalam suatu periode
tertentu. Jenis-jenis rasio profitabilitas antara lain :
a. Profit Margin on Sales merupakan salah satu rasio yang digunakan untuk mengukur margin laba atas penjualan.
b. Return on Investment merupakan rasio yang menunjukkan hasil returnatas jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan.
c. Return on Equity merupakan rasio untuk mengukur laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri.
d. Laba Per Lembar Saham Biasa merupakan rasio untuk mengukur keberhasilan manajemen dalam mencapai keuntungan bagi
pemegang saham.
Dari rasio-rasio tersebut yang berkaitan langsung dengan kepentingan analisis kinerja perusahaan dalam penelitian ini meliputi :
1. Current Ratio Rasio lancar atau current ratio CR merupakan rasio untuk
mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek atau utang yang segera jatuh tempo pada saat ditagih secara
keseluruhan. Rasio lancar dapat dikatakan sebagai bentuk untuk mengukur tingkat keamanan margin of safety suatu perusahaan.
Rumus untuk menghitung rasio lancar menurut Wild, Subramanyam, dan Halsey 2005:4
Current Ratio =
������ ������ ��������� ������
Dari hasil pengukuran rasio, apabila rasio lancar rendah, dapat dikatakan bahwa perusahaan kurang modal untuk membayar utang.
Namun, apabila hasil pengukuran rasio tinggi, kondisi perusahaan
Universitas Sumatera Utara
belum dapat dikatakan baik, hal ini dapat terjadi karena tidak adanya penggunaan kas dengan sebaik mungkin.
2. Total Debt to Equity Ratio. Total Debt to Equity Ratio TDER adalah rasio yang digunakan
untuk menilai utang dan ekuitas. Rasio ini berguna untuk mengetahui jumlah dana yang disediakan peminjam kreditor dengan pemilik
perusahaan atau berfungsi untuk mengetahui setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan untuk jaminan utang. Rumus yang digunakan
untuk menghitung rasio total debt to equity ratio menurut Kasmir 2009:151
Total Debt to Equity Ratio =
����� ������ ������� �������� ��ℎ��
Semakin besar rasio ini akan semakin baik. Sebaliknya dengan rasio yang rendah, semakin tinggi tingkat pendanaan yang disediakan
pemilik dan semakin besar batas pengamanan bagi peminjam jika terjadi kerugian atau penyusutan terhadap nilai aktiva. Rasio ini
memberikan petunjuk umum tentang kelayakan dan resiko keuangan perusahaan.
3. Total Assets Turnover Total assets turnover TATO menurut Syamsuddin 2000:73
“mengukur berapa kali total aktiva perusahaan menghasilkan penjualan”, sedangkan menurut Darsono dan Ashari 2005:60
Universitas Sumatera Utara
“kemampuan perusahaan dalam menggunakan aktiva yang dimiliki untuk menghasilkan penjualan digambarkan dalam rasio ini”. Rumus
untuk menghitung total asstes turnover menurut Van Horne dan Wachowicz 2005:221
Total Assets Turnover =
����� ��������� ���� −���� ������
Rumus tersebut menunjukkan hubungan antara penjualan bersih dengan total aktiva. Jika total assets turnover suatu perusahaan
sebesar 2,5 berarti total aktiva perusahaan berputar 2,5 kali untuk menghasilkan penjualan bagi perusahaan. Untuk mengetahui apakah
perusahaan cukup efektif dalam menggunakan aktivanya, hasil perhitungan harus dibandingkan dengan rata - rata industri atau hasil
perhitungan tahun-tahun sebelumnya. 4. Return on Assets
Return on assets ROA menurut Syamsuddin 2000:63 merupakan “pengukuran kemampuan perusahaan secara keseluruhan
di dalam menghasilkan keuntungan dengan jumlah keseluruhan aktiva yang tersedia di dalam perusahaan”. Dengan mengetahui ROA, kita
dapat menilai apakah perusahaan telah efisien dalam menggunakan aktivanya dalam kegiatan operasi untuk menghasilkan keuntungan.
Rumus untuk menghitung return on assets menurut Van Horne dan Wachowicz 2005:224
Return on Assets =
���� ����� ℎ ������ ℎ ����� ��� ����� ����� ������
Universitas Sumatera Utara
Rumus lain yang dapat digunakan untuk menghitung ROA adalah dengan persamaan Du Pont. Dengan menggunakan persamaan Du Pont
dapat dilihat lebih jelas bagaimana hubungan antara laba bersih dengan dengan total aktiva. Adapun persamaan Du Pont menurut Brigham dan
Houston 2006:114 ROA = Margin Laba x Perputaran Total Aktiva
ROA =
���� ����� ℎ ���������
x
��������� ����� ������
Setiap perusahaan menginginkan tingkat pengembalian yang tinggi atas aktivanya. Beberapa faktor yang dapat menyebabkan
tingkat pengembalian yang rendah menurut Brigham dan Houston 2006:109 “merupakan akibat dari kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan laba yang rendah ditambah dan biaya bunga yang tinggi yang dikarenakan oleh penggunaan utangnya yang di atas rata -rata di
mana keduanya telah menyebabkan laba bersih relatif rendah”. Jika hasil perhitungan ROA suatu perusahaan sebesar 0,15 atau 15
persen berarti setiap seratus rupiah aktiva yang dimiliki perusahaan, perusahaan tersebut akan memperoleh keuntungan sebesar 15 rupiah.
Untuk mengetahui apakah perusahaan memperoleh tingkat
pengembalian yang tinggi atas aktivanya, maka hasil perhitungan ROA harus dibandingkan dengan rata- rata tingkat pengembalian industri
atau rata- rata suku bunga pinjaman saat itu. Apabila hasil perhitungan menunjukkan bahwa ROA perusahaan tersebut lebih tinggi dari ROA
Universitas Sumatera Utara
rata-rata industri atau rata-rata suku bunga pinjaman berarti perusahaan memperoleh tingkat pengembalian yang tinggi atas aktivanya.
5. Gross Profit Margin Gross profit margin GPM dapat digunakan untuk mengetahui
keuntungan kotor dari setiap barang yang dijual perusahaan. Gross profit margin menurut Van Horne dan Wachowicz 2005
“memberitahu kita laba dari perusahaan yang berhubungan dengan penjualan, setelah kita mengurangi biaya untuk memproduksi barang
yang dijual”. Rasio ini mengukur efisiensi produksi dan penentuan harga jual. Laba kotor didefinisikan sebagai selisih antara penjualan
dan harga pokok penjualan. Rumus untuk menghitung gross profit margin menurut Munawir 2007:99
Gross Profit Margin =
���� ����� ���������
2.1.3 Pengertian Laba