Sejarah Singkat Perusahaan HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Sejarah Singkat Perusahaan

PT. Perusahaan Gas Negara Persero, Tbk atau sering disebut dengan nama PGN ini, dulunya merupakan perusahaan swasta Belanda yang bernama Firma I.J.N Eindhoven Co. Grevenhage pada tahun 1859. Firma ini bergerak di bidang pembuatan dan pendistribusian gas buatan atau yang lebih dikenal dengan sebutan gas kota yang dihasilkan dari batu bara dan minyak bakar. Pada tahun 1950, perusahaan ini diambil alih oleh pemerintah Belanda dan diberi nama NV. Netherland Indische Gaz Maatschapij NV. NIGM. Pada tahun 1958, saat diambil alih oleh pemerintah Indonesia nama perusahaan diganti menjadi Badan Pengambil Alih Perusahaan – Perusahaan Listrik dan Gas BP3LG yang kemudian beralih status menjadi BPU-PLN pada tahun 1961. Penetapan tanggal 13 Mei 1965 sebagai hari jadi Perusahaan Gas Negara didasarkan atas fakta historis dan yuridis formal sebagaimana tertuang pada Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 1965 tentang pembubaran BPU-PLN dan pendirian Perusahaan Gas Negara PGN serta Perusahaan Listrik Negara PLN. Berlandaskan peraturan pemerintah tersebut maka PGN merupakan badan hukum yang berhak untuk melakukan usahanya secara mandiri dengan ruang lingkup usaha penyediaan tenaga gas dan industri gas, terutama untuk meningkatkan derajat kehidupan masyarakat umum. Universitas Sumatera Utara Pada tahun 1974 PGN dipercaya pemerintah untuk menyalurkan gas bumi melalui jaringan pipa untuk keperluan bahan bakar di sektor rumah tangga, komersial dan industri yang menggantikan gas buatan dari batu bara dan minyak bumi yang tidak ekonomis. Penyaluran gas bumi pertama kali dilakukan di Cirebon 1974, kemudian disusul berturut – turut di wilayah Jakarta 1979, Bogor 1981, Medan 1986, Surabaya 1994, dan Palembang 1996, Batam dan Pekanbaru 2005. Didukung oleh kinerjanya yang terus mengalami peningkatan, maka pada tahun 1984 dikukuhkan menjadi Perum. Kemudian statusnya ditingkatkan lagi menjadi Persero pada tahun 1994 sekaligus penambahan ruang lingkup usaha yang lebih luas yaitu selain di bidang gas bumi juga di bidang yang lebih kearah hulu yaitu di bidang transmisi, dimana PGN berfungsi sebagai transporter. Sejak pengembangan usaha di bidang transmisi PGN telah menyusun cetak biru pengembangan Jaringan Pipa Transmisi Gas Bumi Terpadu Indonesia. Pada tahun 1998 PGN behasil menyelesaikan pipa Transmisi Jalur Grissik – Duri yang kemudian diikuti dengan pembentukan anak perusahaan di bidang Transmisi yaitu PT. Transmisi Gas Indonesia. Keberhasilan pembangunan pipa transmisi jalur Grissik – Duri melapangkan jalan pembangunan Pipa Transmisi jalur Grissik – Batam – Singapura yang pengoperasiannya diresmikan oleh Presiden RI dan Perdana Menteri Singapura pada tanggal 4 Agustus 2003. Jalur tersebut merupakan jaringan pipa transmisi lintas Negara pertama di Indonesia, sekaligus merupakan cikal bakal interkoneksi pembangunan Jaringan Trans ASEAN Gas Pipeline. Universitas Sumatera Utara Dalam rangka menghadapi pasar bebas tanpa monopoli dengan diberlakukannya Undang – Undang Minyak dan Gas Bumi No. 22 tahun 2001 yang mengacu pada mekanisme pasar maka dipandang perlu merestrukturisasi unit usaha distribusi menjadi 3 tiga Strategic Business Unit Distribusi dan 1 satu Unit SBU Transmisi, masing – masing adalah : 1. SBU Distribusi Wilayah I Jawa Bagian Barat, 2. SBU Distribusi Wilayah II Jawa Bagian Timur serta 3. SBU Distribusi Wilayah III Sumatera Bagian Utara, dan 4. SBU Transmisi Sumatera – Jawa. PGN kemudian memasuki babak baru menjadi perusahaan public ditandai dengan pencatatan saham PGN di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya pada tanggal 15 Desember 2003 dengan kode PGAS. Dengan menjadi perusahaan terbuka dan dengan penerapan nilai budaya perusahaan SMILE, Maka, pencapaian visi PGN menjadi ”perusahaan public terkemuka di bidang penyedia energy gas bumi. Sejalan dengan keinginan untuk meningkatkan nilai tambah perusahaan bagi stakeholder dan lebih menegaskan arah usahanya, maka dilakukanlah perumusan visi PGN yang baru yaitu “menjadi perusahaan kelas dunia di bidang pemanfaatan gas bumi”. Disertai dengan Misi PGN yaitu meningkatkan nilai tambah perusahaan bagi pemangku kepentingan melalui penguatan bisnis inti di bidang transportasi, niaga gas bumi dan pengembangannya. Pengembangan usaha pengolahan gas, Pengembangan usaha jasa operasi, pemeliharaan dan keteknikan yang berkaitan dengan industri migas, Profitisasi sumber daya dan aset Universitas Sumatera Utara perusahaan dengan mengembangkan usaha lainnya. Perumusan kembali nilai – nilai budaya perusahaan dan pencanangan Budaya ProCISE pada tahun 2009 merupakan wujud dari keinginan untuk memposisikan PGN sejajar dengan perusahaan kelas dunia melalui sikap professional, penyempurnaan terus – menerus, intergritas, mengutamakan kepuasan pelanggan melalui pelayanan prima. Untuk mengoptimalisasi kekuatan dan kompetensi yang telah dibangun selama ini dengan memanfaatkan peluang pengembangan bisnis kedepan untuk mewujudkan visi PGN, maka sampai dengan saat ini perseroan telah memiliki 4 anak perusahaan diantaranya adalah : PT Transportasi Gas Indonesia, PGN Euro Finance Limited, PT PGAS Telekomunikasi Nusantara dan PT PGAS Solution, disamping itu PGN juga memiliki 4 perusahaan afiliasi dibidang jasa, pengangkutan, perdagangan dan pertambangan. Tempat dimana penulis mengadakan penulisan dalam rangka penyusunan skripsi adalah di PT Perusahaan Gas Negara Persero, Tbk SBU Distribusi Wilayah III Medan, yang merupakan salah satu dari empat unit usaha distribusi Strategic Business Unit Distribusi pada PT Perusahaan Gas Negara Persero, Tbk yang ada saat ini.

4.2 Struktur Organisasi