bisa diberikan dalam bentuk bantuan modal usaha kepada mereka yang masih punya kemampuan bekerja dan berusaha. Tentunya, disertai pula dengan dukungan teknik dan
manajemen bagi kaum ekonomi lemah, sehingga mereka bisa mandiri dan terlepas dari kemiskinan.
Untuk itu, zakat dan infak produktif pada tahap awal harus mampu mendidik mustahik sehingga benar-benar siap untuk berubah. Karena tidak mungkin kemiskinan itu dapat
berubah kecuali dimulai dari perubahan mental si miskin itu sendiri. Orang miskin harus dibebaskan terlebih dahulu dari kemiskinan jiwanya sehingga tidak mudah untuk
meminta-minta dan membuat jiwa si miskin menjadi kaya dan siap untuk berusaha.
7. Pengaruh Zakat dan Infak Terhadap Perekonomian
Zakat dapat dijadikan instrumen utama kebijakan fiskal suatu negara, begitupula dengan infak. Jika dikelola dengan baik, zakat dan infak akan menjadi salah satu solusi
dari sasaran akhir perekonomian suatu negara. Yakni terciptanya kesejahteraan bagi masyarakat. Paling tidak ada beberapa efek jika zakat dan infak dikelola dengan baik
antara lain:
a. Zakat dan infak mendorong pemilik modal mengelola hartanya. Jika
seseorang menginvestasikan hartanya, maka ia tidak dikenakan kewajiban zakat mal. Hal ini dipandang mendorong produktifitas, karena uang yang
selalu diedarkan dimasyarakat akhirnya perputaran uang beredar bertambah. Akhirnya perekonomian suatu negara akan berjalan lebih baik.
Universitas Sumatera Utara
b. Meningkatkan etika bisnis. Kewajiban zakat dikenakan pada harta yang
diperoleh dengan cara yang halal. Zakat dan infak memang menjadi pembersih harta, tetapi tidak membersihkan harta yang diperoleh secara
batil. Maka hal ini akan mendorong pelaku usaha agar memperhatikan etika bisnis.
c. Pemerataan pendapatan. Pengelolaan zakat dan infak yang baik dan alokasi
yang tepat sasaran akan mengakibatkan pemerataan pendapatan. Hal inilah yang dapat memecahkan permasalahan utama bangsa Indonesia
kemiskinan. Kemiskinan di Indonesia tidak terjadi karena sumber pangan yang kurang, tetapi distribusi bahan makanan itu yang tidak merata,
sehingga banyak orang yang tidak memiliki kemudahan akses yang sama terhadap bahan pangan tersebut. Dengan zakat, distribusi pendapatan itu
akan lebih merata dan tiap orang akan memiliki akses lebih terhadap distribusi pendapatan.
d. Pengembangan sektor Riil. Salah satu cara pendistribusian zakat dan infak
dapat dilakukan dengan memberikan bantuan modal usaha bagi para mustahik. Pendistribusian zakat dan infak dengan cara ini akan memberikan
2 efek yaitu meningkatkan penghasilan mustahik dan juga akan berdampak pada ekonomi secara makro. Usaha yang dilakukan tersebut merupakan
usaha untuk meningkatkan sektor riil, menggerakkan pertumbuhan dan aktifitas perekonomian. Hal ini sangat erat kaitannya dengan daya saing
kompetitif dan komparatif suatu bangsa. Ukuran produktifitas suatu bangsa
Universitas Sumatera Utara
dapat dilihat dari kemampuan sektor riil-nya dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat.
e. Sumber dana pembangunan. Banyak kaum dhuafa yang sangat sulit
mendapatkan fasilitas kesehatan, pendidikan, maupun sosial ekonomi. Lemahnya fasilitas ini akan sangat berpengaruh dalam kehidupan kaum
termarjinal. Kesehatan dan pendidikan merupakan modal dasar agar SDM yang dimiliki oleh suatu negara berkualitas tinggi. Peran dana zakat dan
infak sebagai sumber dana pembangunan fasilitas kaum dhuafa akan mendorong pembangunan ekonomi jangka panjang. Dengan peningkatan
kesehatan dan pendidikan diharapkan akan memutus siklus kemiskinan antar generasi
8. Pengertian Pendapatan Secara garis besar konsep pendapatan dapat ditinjau dua segi, yaitu: