Pengukuran Variabel Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Analisis Data

E. Pengukuran Variabel

Ketiga variabel dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan Skala Likert yaitu digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial Sugiyono, 2006:104. Peneliti memberikan lima alternatif jawaban kepada responden, dengan menggunakan skala 1 sampai 5 untuk keperluan analisis kuantitatif penelitian ini yang dapat dilihat pada Tabel 3.2 berikut ini: Tabel 3.1 Instrumen Skala Likert No. Pertanyaan Skor 1 Sangat Setuju SS 5 2 Setuju S 4 3 Kurang Setuju KS 3 4 Tidak Setuju TS 2 5 Sangat Tidak Setuju STS 1 Sumber: Sugiyono 2006:105 Dari Tabel 3.2 di atas, responden diharuskan memilih salah satu dari sejumlah kategori jawaban yang tersedia pada penelitian ini, kemudian masing-masing jawaban diberi skor tertentu 5, 4, 3, 2, 1. Skor jawaban dari responden dijumlahkan, dan jumlah ini merupakan total skor. Total skor inilah yang ditafsir sebagai posisi responden dalam Skala Likert. Universitas Sumatera Utara

F. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Uji Validitas dan Reliabilitas dilakukan untuk menguji apakah layak untuk digunakan sebagai instrument penelitian. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur, dan reliabel berarti instrumen yang digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama Sugiyono, 2006:109. Penulis menggunakan bantuan software SPSS versi 15 untuk memperoleh hasil yang lebih terarah pada uji validitas dan reliability kuesioner dalam penelitian ini. Uji ini dilakukan kepada 30 orang responden di luar responden yang telah dijadikan sebagai sampel namun termasuk dalam populasi pada penelitian ini.

G. Analisis Data

1. Metode Analisis Deskriptif

Metode analisis deskriptif merupakan cara menguraikan dan menafsirkan data yang ada sehingga memberikan gambaran yang jelas mengenai permasalahan. Analisis deskriptif dilakukan peneliti yaitu dengan mendistribusikan jawaban responden dalam bentuk tabel sehingga memperoleh gambaran yang jelas tentang distribusi jawaban responden.

2. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan dengan mengamati penyebaran data pada sumbu diagonal grafik. Metode yang dipakai adalah metode plot. Universitas Sumatera Utara b. Uji Heteroskedastisitas Heteroskedastisitas terjadi karena adanya perubahan situasi yang tidak tergambarkan dalam spesifikasi model regresi. Dalam pengujian ini menggunakan diagram pancar residual. c. Uji Multikolinieritas Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan korelasi antar variabel bebas independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel bebas.

3. Metode Analisis Statistik

Peneliti menganalisis dengan menggunakan metoda analisis regresi linear berganda. Dalam menganalis data, peneliti menggunakan bantuan program SPSS 15 for windows. Adapun model persamaan yang digunakan adalah sebagai berikut: Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 +e Keterangan: Y = Variabel mustahik a = Konstanta b 1 = Koefisien Regresi X 1 X 1 = Variabel dana zakat b 2 = Koefisien Regresi X 2 X 2 = Variabel dana infak e = Variabel Pengganggu Standard error Universitas Sumatera Utara Suatu perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji statistiknya berada dalam daerah kritis daerah dimana H o ditolak. Sebaliknya, disebut tidak signifikan bila nilai uji statistiknya berada dalam daerah dimana H o diterima. Dalam analisis regresi ada tiga jenis kriteria ketepatan Nugroho, 2005:65 yaitu: 1 Uji t hitung Uji t hitung dilakukan untuk melihat secara parsial bagaimana pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Model hipotesis yang digunakan dalam uji t hitung ini adalah sebagai berikut: H o : b 1 , b 2 , = 0, artinya variabel bebas secara parsial tidak berpengaruh terhadap variabel terikat. H 1 : b 1 , b 2 ≠ 0, artinya variabel bebas secara parsial berpengaruh terhadap variabel terikat. 2 Uji F hitung Uji F hitung dilakukan untuk melihat secara bersama-sama apakah ada pengaruh positif dan signifikan variabel bebas terhadap variabel terikat. Model hipotesis yang digunakan dalam uji F hitung ini adalah: H o : b 1 , b 2 = 0, artinya variabel bebas secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap variabel terikat. H 1 : b 1 , b 2 ≠ 0, artinya variabel bebas secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel terikat. Universitas Sumatera Utara Nilai F hitung akan dibandingkan dengan nilai F tabel dengan tingkat kesalahan α = 5 dan derajat kebebasan df = n-k, k-1. Kriteria pengambilan keputusan KPK: H o diterima apabila F hitung F tabel pada α = 5 H 1 diterima apabila F hitung F tabel pada α = 5 3 Koefisien Determinasi R 2 Pengujian kontribusi pengaruh dari seluruh variabel bebas X i secara bersama-sama terhadap variabel tidak bebas Y dapat dilihat dari koefisien determinasi berganda R 2 , dimana 0R 2 1. Hal ini menunjukkan jika nilai R 2 semakin dekat pada nilai 1, maka pengaruh variabel bebas terhadap variabel tidak bebas semakin kuat. Sebaliknya jika nilai R 2 semakin dekat pada nilai 0 maka pengaruh variabel bebas terhadap variabel tidak bebas semakin lemah.

H. Jadwal dan Lokasi Penelitian