Gambaran Kepuasan Kerja Guru Taman Kanak-Kanak TK di Kota Medan

2 Menguasi konsep dan teori perkembangan anak yang menaungi bidang-bidang pengembangan. 3 Mengintegrasikan berbagai bidang pengembangan. 4 Mengaitkan bidang pengembangan dengan kehidupan sehari-hari. 5 Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk pengembangan diri dan profesi. Jadi, kesimpulannya adalah bahwa seorang guru harus memiliki kompetensi pedagogis, kompetensi kepribadian, kompetensi professional, kompetensi sosial agar dapat melaksanakan kewajibanya sebagai pendidik.

4. Gambaran Kepuasan Kerja Guru Taman Kanak-Kanak TK di Kota Medan

Pendidikan merupakan hal sangat penting dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Pendidikan berperan sebagai alat yang dapat meningkatkan kapasitas kemampuan seorang anak dan menjadi alat bagi manusia untuk memenuhi kebutuhan Kumar, 2007. Tanpa pendidikan seorang anak tidak dapat menjadi pribadi yang utuh, tidak bisa menjadi insan sosial, dan tidak dapat menjadi abdi Tuhan yang saleh Kartono, 2007. Di Indonesia sendiri sistem pendidikan diatur di dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, undang-undang tersebut mengatakan bahwa pendidikan terdiri atas pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi, yang keseluruhannya merupakan kesatuan yang sistematik. Yang artinya pendidikan harus dimulai dari usia dini, karena pendidikan anak usia Universitas Sumatera Utara dini merupakan pendidikan yang sangat mendasar dan strategis dalam pembangunan sumberdaya manusia. Menurut UU No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pendidikan Anak Usia Dini PAUD adalah Suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantui pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Pendidikan Anak Usia Dini PAUD dapat diselengarakan melalui tiga jalur, pertama yaitu jalur formal seperti Taman Kanak-kanak dan Raudhatul Athfal RA, kedua yaitu jalur nonformal yang berbentuk Kelompok Bermain KB dan Taman Penitipan Anak TPA, dan yang ketiga yaitu jalur informal yang berbentuk pendidikan keluaga atau pendidikan yang diselenggarakan oleh lingkunga Sujiono, 2013. Usia 0 – 6 tahun merupakan periode emas bagi perkembangan anak untuk memperoleh proses pendidikan. Periode ini adalah tahun-tahun berharga bagi seorang anak untuk mengenali berbagai macam fakta di lingkungannya sebagai stimulans terhadap perkembangan kepribadian, psikomotor, kognitif maupun sosialnya. Melalui PAUD diharapkan dapat mengoptimalkan perkembagan selama masa usia dini dan memiliki dampak terhadap pengembangan kemampuan untuk belajar pada jenjang selanjutnya Sujiono, 2013. Pemberian rangsangan yang tepat pada pendidikan anak usia dini sangat diperlukan untuk mengoptimalkan kemampuan anak. Dalam pendidikan anak usia dini guru memiliki peran yang penting dalam pemberian rangsangan yang tepat Universitas Sumatera Utara pada anak Sujiono, 2013. Guru juga merupakan sosok paling berpengaruh dalam terjadi proses belajar yang baik Rammatulasamma, 2007. Perie Baker 1997 mengatakan bahwa guru yang memiliki kualitas mengajar yang baik merupakan pusat dari keberhasil suatu sistem pendidikan. Sedangkan menurut Utami 2003 walaupun fasilitas pendidikan lengkap dan canggih, namun bila tidak didukung dengan adanya guru yang berkualitas, maka mustahil akan terjadi proses belajar dan pembelajaran yang maksimal. Seorang guru TK harus memiliki wibawa dan pantas untuk ditiru dan diteladani. Guru TK juga bertanggung jawab dalam mendidik, mengajar dan membimbing anak. Guru TK juga merupakan orang yang memiliki kemampuan untuk merancang program pembelajaran dan mampu untuk menanta dan mengelola kelas Sujiono, 2013. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 : Standar Nasional Pendidikan seorang guru TK harus memiliki beberapa kompetensi untuk membantu seorang guru dalam melaksanakan tugasnya dengan baik. Kompetesi tersebut adalah kompetensi pedagogis, kompetensi kepribadian, kompetensi professional, kompetensi sosial. Menurut Sujiono 2013 Beberapa kompetensi yang telah disampaikan diatas, mutlak harus dimiliki oleh seorang guru TK agar seorang guru TK memiliki kualitas mengajar yang baik dan dapat mengoptimalkan kemampuan anak. Guru merupakan pusat dari suatu sistem pendidikan Kumar, 20070. Oleh karena itu, untuk menciptakan suatu pendidikan yang berkualitas tinggi perlu untuk memperhatikan kepuasan kerja dari pengajar Perie, 1997. Universitas Sumatera Utara Kepuasan kerja guru merupakan penilaian seorang guru terhadap pekerjaanya. Kepuasan kerja sangat penting dalam setiap pekerjaan karena merupakan elemen penting yang dapat mempengaruhi pekerja dalam melakukan pekerjaannya. Kumar, 2007. Menurut Robbins dan Judges 2013 kepuasan kerja adalah perasaan positif terhadap pekerjaan berdasarkan hasil evaluasi dari karakteristik pekerjaan tersebut. Sedangkan Menurut Cranny, Smith, and Stone 1992 Kepuasan kerja merupakan reaksi emosional terhadap pekerjaan sebagai suatu hal yang menyenangkan atau tidak menyenangkan berdasarkan kesesuaian antara apa yang diharapkan dengan yang didapatkan. Kepuasan kerja guru dapat dilihat dari sikap seorang guru dalam bekerja atau mengajar. Jika guru merasa puas terhadap pekerjaanya, maka dia akan bekerja dengan baik Suwar, 2008. Terdapat beberapa penelitian tentang kepuasan kerja guru. Penelitian yang dilakukan oleh Siregar 2012 menguji hubungan kepuasan kerja dengan prestasi kerja guru. Hasil penelitiannya membuktikan bahwa kepuasan kerja memiliki hubungan yang positif dengan prestasi kerja guru. Semakin tinggi kepuasan kerja guru akan meningkatkan prestasi kerja guru. Sementara itu, Penelitian dilakukan oleh Perie Barker 1997 tentang hubungan kepuasan kerja dengan keefektifan guru dalam negajar di kelas dan pengaruh terhadap prestasi siswa. Hasil dari penelitian membuktikan bahwa kepuasan kerja guru memiliki hubungan yang positif dengan keefektifan guru dalam mengajar di kelas dan berpengaruh terhadap prestasi siswa. Guru yang memiliki kepuasan kerja memiliki anak didik yang berprestasi. Universitas Sumatera Utara Penelitian yang dilakukan Sargent Hannum, 2005 tentang hubungan kepuasan kerja guru dengan kinerja guru, keterlibatan guru, komitmen, dan motivasi. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa kepuasan kerja memiliki hubungan positif dengan kinerja guru, keterlibatan guru, komitmen, dan motivasi. Guru yang memiliki kepuasan kerja akan memiliki kinerja yang baik. Guru yang memiliki kepuasan kerja akan lebih terlibat dalam proses belajar mengajar. Guru yang memiliki kepuasan kerja lebih komitmen terhadap pekerjaannya dan juga memiliki motivasi untuk bekerja. Sedangkan menurut Supriyanti 2015 bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara stres kerja dan kepuasan kerja guru . penelitian Houchins, Shippen Cattret, 2004 mengemukakan bahwa kepuasan kerja guru berpengaruh terhadap menigkatkan retensi pada guru. Semakin puas seorang guru terhadap pekerjaannya, maka akan meningkatkan retensi pada guru dan sebaliknya. Kepuasan kerja memiliki pengaruh terhadap kedisipilinan, kualitas kerja, dan prestasi kerja guru Perie Baker, 1997. Guru yang memiliki kepuasan kerja akan cenderung disiplin, memiliki kualitas kerja yang baik, dan memilik prestasi. Dari beberapa hal yang telah dipaparkan diatas, maka peneliti ingin melihat bagaimana gambaran kepuasan kerja guru Taman Kanak-Kanak TK di Kota Medan. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembangunan merupakan proses yang berkesinambungan yang mencakup seluruh aspek kehidupan masyarakat, termasuk aspek sosial, ekonomi, politik dan kultural, dengan tujuan utama meningkatkan kesejahteraan warga bangsa serta keseluruhan. Dalam proses pembangunan tersebut pendidikan memiliki peran sangat penting Porters, 1976, oleh karena itu setiap warga negara harus dan wajib mendapatkan pendidikan Haryanto, 2012. Di Indonesia sendiri sistem pendidikan diatur di dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, undang-undang tersebut mengatakan bahwa pendidikan terdiri atas pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi, yang keseluruhannya merupakan kesatuan yang sistematik. Artinya pendidikan harus dimulai dari usia dini, yaitu Pendidikan Anak Usia Dini PAUD, karena PAUD merupakan pendidikan yang sangat mendasar dan strategis dalam pembangunan sumberdaya manusia. Menurut UU No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pendidikan Anak Usia Dini PAUD adalah : “Suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantui pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.” Universitas Sumatera Utara