Konsekuensi dari Kepuasan Kerja

Herzberg juga menyatakan bahwa faktor motivasi menyebabkan seseorang untuk bergerak dari kondisi tidak ada kepuasan menuju ke arah kepuasan. Sedangkan hygiene factors dapat menyebabkan seseorang yang berada dalam ketidakpuasan menuju kearah kepuasan.

3. Konsekuensi dari Kepuasan Kerja

Kumar 2007 mengatakan bahwa terdapat beberapa konsekuensi yang diperoleh seorang dari kepuasan kerja, yaitu : a. Ketidakhadiran absenteeism Terdapat hubungan kepuasan kerja dengan jumlah ketidakhadiran dari seorang pekerja. Ketidakpuasan bekerja akan membuat seorang pekerja tidak ingin untuk bekerja dan hal ini akan menyebabkan pekerja menjauh dari pekerjaanya. b. Berhenti Kerja turn over Pekerja yang puas dengan pekerjaannya cenderung untuk bertahan dengan pekerjaannya, sedangkan pekerja yang tidak puas dengan pekerjaanya cenderung untuk berhenti dari pekerjaanya dan mencari kepuasan di pekerjaan yang lain. c. Pemberitaan Negatif negative publicity Pekerja yang tidak puas dengan pekerjaanya cenderung untuk memberitahukan hal yang negatif tentang organisasinya dan pada akhirnya membuat nama tempat organisasinya menjadi jelek. Pemberitaan yang negatif terhadap organisasi, dapat menyebabkan organisasi kesulitan dalam mencari karyawan baru. Universitas Sumatera Utara Sementara itu, McShane dan Glinow 2010 mengatakan bahwa terdapat empat konsekuensi dari kepuasan kerja, yaitu : a. Keluar exit Seorang pekerja yang terus menerus tidak puas terhadap pekerjaanya, pada akhirnya dapat memotivasi pekerja tersebut untuk mencari kesempatan kerja yang lebih baik di tempat lain atau berhenti dari pekerjaan. b. Suara voice Voice merupakan suatu upaya untuk mengubah situasi yang tidak memuaskan dengan cara yang konstruktif, seperti merekomendasikan cara bagi manajemen untuk memperbaiki situasi, atau dapat lebih konfrontatif, seperti mengajukan keluhan resmi atau membentuk koalisi untuk menentang keputusan. bahkan yang paling ekstrimnya pekerja dapat melakukan mogok kerja. c. Kesetiaan loyalty Setia merupakan suatu cara yang digunakan oleh karyawan dalam menghadapi ketidakpuasan dengan cara sabar, mereka sering mengatakan bahwa mereka menderita dalam diam dan berharap atau menunggu masalah mereka diselesaikan oleh orang lain atau diselesaikan oleh mereka sendiri. d. Mengabaikan neglect Karyawan yang tidak puas terhadap pekerjaannya akan mengurangi usaha kerja, kualitas kerja, sering tidak hadir dan sering terlambat. Hal ini dapat berdampak negatif bagi tempat karyawan tersebut bekerja. Universitas Sumatera Utara

4. Aspek-Aspek Kepuasan Kerja Guru