4.2. Memahami Sistem yang akan disimulasikan
Sebagai aturan di dalam proses penganalisaan bahwa perlu dilakukan pendefenisian secara menyeluruh
terlebih dahulu terhadap sistem yang dirancang, artinya harus ada gambaran jelas mengenai ruang lingkup
pembahasan dari sistem dimana medianya adalah context
diagram. Context diagram adalah sebuah gambaran dari sistem yang menampilkan atau
memperlihatkan batasan-batasan dari suatu sistem, entity-entity
yang berinteraksi secara umum yang mengalir diantara entity dari sistem. Berikut ini dapat
dilihat gambar context diagram sistem yang dirancang .
Gambar 4.1 Context Diagram Sistem Lampu Gedung Terkontrol melalui Intranet
Dari context diagram di atas dapat dilihat bahwa sistem ini berinteraksi dengan tiga external entity, yaitu user
sebagai pengendali yang melakukan pengontrolan jarak jauh lewat intranet. Komputer kontrol berfungsi untuk
menggerakkan sistem kendali untuk lampu dalam ruangan gedung dengan data yang diperolehnya dari
server
. Jika sistem kendali untuk lampu dalam ruangan gedung
aktif maka komputer kontrol akan mengirim bit 1 ke server Web
dan sebaliknya jika tidak aktif maka sistem akan mengirim bit 0, lalu data tersebut diproses melalui
script yang ada dan selanjutnya di tampilkan di
Browser Web userclient sebagai informasi dari
keadaan lampu ruangan dalam gedung.
4.3. Mengembangkan Model Komputer dari Sistem
Dengan mengacu pada context diagram sebelumnya maka untuk memperjelas proses yang terjadi pada
setiap entity diuraikanlah proses tersebut ke dalam bentuk Data Flow Diagram DFD, sehingga dari DFD
tersebut akan terlihat untuk kerja dan ruang lingkup dari sistem yang dirancang serta elemen-elemen yang
ada dan yang terlibat didalamnya, baik berupa perangkat keras maupun perangkat lunak. Pembahasan
mengenai DFD tersebut hanya sampai pada level 0 saja sesuai dengan gambar 4.2 berikut :
Gambar 4.2 Data Flow Diagram Sistem Lampu Gedung
Terkontrol melalui Intranet
Sistem Kendali Lampu Gedung
User Client
Lampu Gedung
Komputer Terkontrol
Sinyal OnOff
Kirim Permintaa
Tampilkan Informasi
Kirim Data 1 bit
Informasi OnOff
Web Browser
Web Server
User
Alat Kontrol Driver
Lampu Jalankan
Web Browser User
Request
User Request
Olah Data User Data
Permintaan Data
dikirim
Kirim data Bit Desimal
Data Bit Desimal
Informasi Status Lampu Gedung
Informasi Lampu Gedung
Tampilkan Informasi
Data 1 Bit
OnOff Olah bit
Script PHP
Komputer Kontrol
Pengendalian jarak jauh melalui intranet akan tergantung sepenuhnya kepada permintaan userclient.
User mengakses Website sistem pengendalian lampu
gedung melalui Web Browser, pada tampilan Web tersebut userclient akan dihadapkan kepada delapan
tombol yang dapat hidupkan lampu di delapan tingkat ruangan gedung on dan matikan lampu di delapan
tingkat ruangan gedung off. Menekan salah satu tombol button yang ada pada halaman Web tersebut
mengakibatkan script PHP yang ada pada server meresponnya dan kemudian mengirimnya ke komputer
kontrol. Komputer kontrol akan mengaktifkanmematikan sistem pengendali lampu
ruangan gedung sesuai dengan data yang diterimanya dari server.
Setelah sistem pengendali lampu ruangan gedung menerima sinyal OnOff, maka komputer kontrol juga
akan mengirim data satu bit berupa OnOff ke client untuk diproses menjadi informasi mengenai sistem
pengendali lampu ruangan gedung dan keadaan ruangan oleh script PHP dan selanjutnya ditampilkan di
Web Browser userclient
yang bertindak sebagai end- user
dari sistem kendali lampu ruangan gedung. 4.4. Mengembangkan Model Komputer Untuk
Simulasi Setelah dilakukan perancangan alat, maka langkah
selanjutnya adalah membuat modul program yang digunakan untuk membangun sistem kendali lampu
ruangan melalui Internet ini. Dalam proses perancangan program ini diawali dengan menentukan logika yang
mendasari program tersebut, dimana pada penulisan ini, alat yang digunakan adalah Flow Chart. Agar dapat
menjalankan sistem pengendalian lampu ruangan gedung melalui Internet, program yang ada di server
dilengkapi dengan script PHP yang bertujuan untuk mengirim parameter ke program driver yang ada padjja
computer server. Adapun algoritma program tersebut dapat dilihat pada gambar 4.3 :
Dari flowchart di atas dapat dilihat bahwa script PHP yang ada di server akan selalu melakukan pengeditan
data keadaan sistem pengendalian lampu ruangan gedung sesuai dengan permintaan dari userclient dan
menyimpan data tersebut untuk diolah program driver.
Mulai
Masukkan dari User Client berupa
kondisi lampu
Gambar 4.3 Flowchart Sistem Lampu Gedung Terkontrol
melalui Internet
ruangan gedung
Aktifkan sistem
PHP memberikan
point set P
Program Driver memberikan perintah ke driver dan
mengirimkan Informasi keadaan sistem pengendalian
l d
k li
t PHP menampilkan
informasi sistem pengendalian lampu
d k
PHP memberikan
point set P
Program Driver memberikan perintah ke driver dan
mengirimkan Informasi keadaan sistem pengendalian
l d
k li
t PHP menampilkan
informasi sistem pengendalian lampu
d k
Keluar
No
Ye
No Ye
Selesai
4.5. Membuat Program Sofware Komputer