Prinsip Pembiayaan Ekonomi Islam

15 merealisasikan kesejahteraan manusia melalui alokasi dan distribusi sumber daya yang langka, yang sejalan dengan ajaran Islam, tanpa membatasi kebebasab individu ataupun menciptakan ketidakseimbangan makro dan ekologis. 5 Dari beberapa definisi tentang ekonomi Islam di atas, maka dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan ekonomi Islam adalah ilmu yang mempelajari perilaku Ekonomi dari masyarakat atau negara muslim dimana nilai- nilai ajaran Islam dapat diterapkan dan Bagaimana Islam memberikan pandangan dan atas berbagai persoalan ekonomi yang dihadapi umat manusia secara umum sehingga dapat membantu merealisasikan kesejahteraan manusia melalui alokasi dana dan distribusi sumber daya yang langka, yang sejalan dengan ajaran Islam.

B. Prinsip Pembiayaan Ekonomi Islam

Arfin Hamid menyebutkan bahwa prinsip-prinsip dari ekonomi Islam itu ada lima, yakni: 1. Prinsip ketuhanan Ilahiah; Nilai Ilahiah ketuhanan esensinya adalah harus mengejawantah ke dalam segala dimensi prilaku manusia. 6 5 Hendrie Anto, op.cit., hlm. 11 6 Arfin Hamid, Hukum Ekonomi Islam Ekonomi Syariah di Indonesia; Aplikasi dan Prospektifnya, Ghalia Indonesia, Bogor, 2007, hlm. 90 16 2. Prinsip kepemimpinan Khilafah; Dalam hal ini, diilustrasikan bahwa Allah swt yang melegitimasi tugas manusi sebagai pemilik dan manusia itu adalah chief executive officer-nya, maka ia hanya berfungsi sebagai pemegang mandat. 7 3. Prinsip keseimbangan Tawazun; Maksud dari keseimbangan di sini adalah, bukan hanya berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan duniawi dan ukhrawi, tetapi juga berkaitan dengan keseimbangan antara pemenuhan kepentingan individu dengan kepentingan kolektif, juga keseimbangan antara lahir dan batin. 8 4. Prinsip keadilan Adalah; Dalam hal ini, yang dimaksud dengan adil adalah la tazlimuna wa la tuzlamuna tidak menzalimi dan tidak juga dizalimi. 9 5. Prinsip kemaslahatan Mashlahah. Prinsip terakhir ini memiliki makna dengan menempatkan pertimbangan kepentingan umum sebagai dasar teori dalam pembentukan hukum. 10 Sedangkan Yusuf al-Qaradhawi menyebutkan bahwa prinsip dari ekonomi Islam adalah : 7 Ibid., hlm. 107 8 Ibid., hlm. 115 9 Ibid., hlm. 121 10 Ibid., hlm. 122 17 1. Prinsip bercirikan ketuhanan; Prinsip ini bertitik tolak dari Allah, bertujuan akhir kepada Allah dan menggunakan sarana yang tidak lepas dari syariat Allah. 11 2. Prinsip berlandaskan etika; Yang membedakan Islam dengan materialisme adalah, bahwa Islam tidak pernah memisahkan ilmu dengan akhlak, politik dengan etika, perang dengan etika dan kerabat sedarah sedaging dengan kehidupan Islam. Islam adalah agama yang diturunkan oleh Allah melalui Rasulullah saw untuk membenahi akhlak manusia. 12 3. Prinsip bercirikan kemanusiaan; Maksudnya adalah, bahwa ekonomi Islam tersebut menciptakan kehidupan manusia yang aman dan sejahtera. 13 4. Prinsip yang bersifat pertengahan moderatkeseimbangan. 14 Adapun menurut Ahmad Azhar Basjir prinsip-prinsip ekonomi Islam muamalat dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Pada dasarnya segala bentuk muamalat adalah mubah, kecuali yang ditentukan lain oleh al-Qur’an dan sunnah Rasul. 11 Yusuf al-Qaradhawi, Daur al-Qiyam wa al-Akhlaq fi al-Iqtishad al-Islami, Alih Bahasa oleh Zainul Arifin dan Dahlia Husin menjadi, Norma dan Etika Ekonomi Islam , Gema Insani Press, Jakarta, 1997, hlm. 31 12 Ibid., hlm. 51 13 Ibid., hlm. 57 14 Ibid., hlm. 69 18 2. Muamalat didasarkan atas dasar suka rela, tanpa mengandung unsur-unsur paksaan. Muamalat dilakukan atas dasar pertimbangan mendatangkan manfaat dan Menghindarkan mudharat dalam hidup masyarakat. 3. Muamalat dilaksanakan dengan memelihara nilai keadilan, menghindarkan dari unsur-unsur pengembalian kesempatan dalam kesempitan. 15 Adapun landasan normatif dari ekonomi Islam di Indonesia sebagaimana adalah: 1. Undang-Undang No. 3 Tahun 2006 Tentang Peradilan Agama. Pada Pasal 49 disebutkan; Pengadilan Agama bertugas dan berwenang memeriksa, memutus, dan menyelesaikan perkara di tingkat pertama antara orang-orang yang beragama Islam di bidang : 16 a. Perkawinan; b. waris; c. wasiat; d. hibah; e. wakaf; f. zakat; g. infaq; h. shadaqah; dan i. ekonomi syari’ah. 15 Ahmad Azhar Basjir, Asas-asas Hukum Muamalat Hukum Perdata Islam, Perpustakaan Fak.Hukum UII, Yogyakarta, 1990, hlm. 10 16 Kompilasi Perundang-Undangan Tentang Ekonomi Syariah, Gaung Persada Press, Jakarta, 2008, hlm. 126 19 2. Keputusan Dewas Syari’ah Nasional Majelis Ulama Indonesia No. 01 Tahun 2000 Tentang Pedoman Dasar Dewas Syari’ah Nasional-Majelis Ulama Indonesia. 17

C. Tujuan Pembiayaan Ekonomi Islam.