Pengertian Dana Penguatan Modal Lembaga Ekonomi Pedesaan

29 Kabupaten Lampung Tengah dan Lampung Selatan. Penggunaan tanah untuk perkebunan dan tegalanladang masing–masing 20.65 dan 19.13 dari luas penggunaan tanah di Provinsi Lampung.

B. Dana Penguatan Modal Lembaga Usaha Ekonomi Pedasaan.

1. Pengertian Dana Penguatan Modal Lembaga Ekonomi Pedesaan

Dana Penguatan Modal Lembaga Usaha Ekonomi Pedesaan DPM- LUEP merupakan salah satu kegiatan pembangunan yang membantu petani memperoleh harga serendah-rendahnya sesuai harga pembeliaan pemerintah HPP. Definisi Dana penguatan modal adalah dana talangan yang bersumber dari alokasi APBN yang digunakan untuk membeli gabahberas pada saat panen raya. Dana talangan tersebut disalurkan melalui propinsi sebagai dana dekonsentarasi untuk dipinjamkan kepada lembaga usaha ekonomi pedesaan. 2 Lembaga usaha ekonomi pedesaan merupakan lembaga yang berbadan hukum atau lembaga yang berbadan usaha di pedesaaan yang bergerak di bidang pembeliaan, pengolahan, pengemasan, dan pemasaran gabahberas. Lembaga yang berbadan hukum tersebut dapat berupa koperasi tani atau koperasi unit desa. Lembaga yang berbadan usaha dapat berupa usaha milik perorangan atau kolektif yang berintegrasi dengan kelompok tanigabungan 2 Puadi, Kepala Seksi Kewaspadaan dan Distribusi Pangan Lampung Selatan,Wawancara, 30 Juni 2010 30 kelompok tani, usaha milik kelompok tani atau usaha milik gabungan kelompok tani. Adapun bantuan dana tersebut dibarengi dengan adanya agunan di dalamnya. Agunan adalah Jaminan tambahan diserahkan nasabah debitur kepada bank dalam rangka pemberian fasilitas kreditur. 3 Agunan dalam kontruksi ini merupakan jaminan tambahan. Tujuan agunan adalah untuk mendapatkan fasilitas dari pemerintah. Jaminan ini diserahkan oleh debitur kepada bank. Sedangkan unsur-unsur agunan yaitu: ­ Jaminan tambahan; ­ Diserahkan oleh kreditur; ­ Untuk mendapatkan fasilitas kredit atau pembiayaan. 4 Adapun jaminan adalah “Menjamin dipenuhinya kewajiban yang dapat dinilai dengan uang yang timbul dari suatu perikatan hukum. Oleh karena itu, hukum jaminan erat dengan hukum benda”. Kemudian berdasarkan penjelasan di atas, agunan dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu: ­ Agunan materiil kebendaan, yaitu jaminan kebendaan dan; ­ Agunan imateriil perorangan, yaitu jaminan perorangan. Agunan kebendaan mempunyai ciri-ciri “kebendaan” dalam arti memberikan hak mendahului di atas benda-benda tertentu dan mempunyai sifat melekat dan mengikuti benda yang bersangkutan. Sedangkan agunan 3 Undang-Undang Perbankan Nomor. 10 Tahun. 1998, Sinar Grafika, Jakarta, 2002, hlm. 12 4 Salim HS, Perkembangan Hukum Jaminan di Indonesia, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2004, hlm. 22 31 perorangan tidak memberikan hak mendahului atas benda-benda tertentu, tetapi hanya dijamin oleh harta kekayaan seseorang lewat orang yang menjamin pemenuhan perikatan yang bersangkutan. Agunan materiil adalah agunan yang berupa hak mutlak atas suatu benda, yang mempunyai hubungan langsung atas benda tertentu, dapat dipertahankan terhadap siapapun, selalu mengikuti bendanya dan dapat dialihkan. Sedangkan agunan imateriil adalah agunan yang menimbulkan hubungan langsung pada perorangan tertentu, hanya dapat dipertahankan terhadap debitur tertentu, terhadap harta kekayaan debitur umumnya.

2. Sasaran dan tujuan Dana Penguatan Modal Lembaga Usaha Ekonomi