BMT AL-Kariim TINJAUAN OBJEK PENELITIAN

55 c. Pendapatan sewa Pendapatan yang diperoleh BMT Ta’awun dari jasa ijaroh yaitu menyewakan barang kepada mitraanggota tanpa diikuti pemindahan kepemilikan.

B. BMT AL-Kariim

1. Sejarah Berdirinya BMT AL-Kariim Bermula dari diklat ZIS dan ekonomi Syariah yang diadakan oleh Dompet Dhuafa Republika tanggal 11 sd 15 Januari 1995 di Yogyakarta yang diikuti oleh peserta dari berbagai daerah. Diantara peserta dari Jakarta tercatat nama seperti Deni Nuryadin. SE, M. Ikhwan dan Suleman Hayyun yang kemudian mereka bertiga bertekad membentuk Baitul Maal wat Tamwil di Jakarta dan setelah itu mereka magang di BPRS Bina Amwalul Hasanah Cinere. Ide Pendirian BMT mendapat sambutan positif dari beberapa Remaja Masjid Pondok Indah diantaranya Iwan Setiawan. SMI, Febriyanti Husni. SE, Syafri Muharam. SE, M. Zakarullah Zein. SE, serta simpatisan lain seprti Ir. Engkus Kusnandar. M.Ed Dan Dra. Ramiah. Kesepuluh remaja tersebut memproklamirkan berdirinya BMT Al Karim yang bertempat di Masjid Raya Pondok Indah pada tanggal 15 Juli 1995. Tahun 1995, BMT Al Kariim pindah menempati gedung baru yang dibangun dari 13 kios di Pasar Jaya Pondok Indah, Pondok Pinang Kebayoran Lama Jakarta Selatan dan pada tahun 2006 BMT Al kariim menempati gedung dalam bentuk ruko tiga tingkat yang lebih kondusif di Cipulir Kebayoran Lama Jakarta Selatan. 56 BMT Al-Kariim beroperasi dengan legalitas dari Surat Keputusan Menteri Negara Koperasi dan Pembinaan Usaha Kecil Menengah RI No.77BHKDK.9.4X2000 2. Produk yang ditawarkan BMT Al Kariim a. Produk penghimpunan dana BMT Al-Kariim terdiri dari: 1 Simpanan Mudharabah Al-Kariim 2 Simpanan Pendidikan AL-Kariim 3 Simpanan Berjangka AL-Kariim 4 Simpanan Idul Fitri AL-Kariim 5 Simpanan Qurban Al-Kariim b. Produk Penyaluran dana BMT Al Kariim terdiri dari: 1 Pembiayaan Murabahah 2 Pembiayaan Musyarakah 3 Pembiayaan ijarah 4 Pembiayaan Mudharabah Pembiayaan dengan akad kerjasama modal usaha dengan seluruh modal disediakan oleh BMT dan keuntungan dibagi sesuai dengan nisbah yang disepakati. Pembiayaan mudharabah yang ada di BMT Al-Kariim adalah pembiayaan mudharabah mutlaqoh, dimana BMT memberikan otoritas dan hak sepenuhnya kepada mudharib untuk menginvestasikan atau memutar uangnya. 2 2 Wawancara dengan Bapak Andrie, Manager Marketing. Jakarta, 2 Maret 2011. 57 Dana mudharabah yang diberikan BMT Al-Kariim kepada nasabah pembiayaan mudharabah dilaporkan dalam neraca pada bagian aktiva lancar. 5 Pembiayaan Rahn Pembiayaan dengan akad gadai barang. BMT akan menahan salah satu harta milik si peminjam sebagai jaminan atas pinjaman yang diterimanya. 3. Pendapatan BMT AL-Kariim Pendapatan BMT AL-Kariim berasal dari beberapa pembiayaan yang disalurkan yang terdiri dari pembiayaan murabahah, musyarakah, mudharabah, ijarah dan rahn. Pendapatan lainnya berasal dari pendapatan administrasi dan pendapatan bagi hasil dari penempatan pada bank. Pendapatan yang diperoleh dari hasil pemberian pembiayaan, oleh BMT akan didistribusikan kepada nasabah penyimpan sesuai dengan nisbah bagi hasil yang disepakati. Pendapatan yang diperoleh BMT AL-Kariim dari hasil pembiayaan berupa: a. Pendapatan margin b. Pendapatan bagi hasil c. Pendapatan jasa Pendapatan jasa yang diperoleh BMT berasal dari jasa rahn, yaitu penitipan nasabah kepada BMT maupun jasa ijaroh, yaitu jasa dimana BMT menyewakan peralatantempat kepada nasabahnya. 58

C. BMT El-Syifa