36
f. Bagian hasil usaha yang belum dibayar oleh pengelola dana diakui sebagai
piutang. PSAK 105: Paragraf 24 1m
Rekening Debet
Kredit Dr. Piutang pendapatan bagi hasil
xxx Cr. Pendapatan bagi hasil mudharabah
xxx Pada saat pengelola dana membayar bagi hasil:
Rekening Debet
Kredit Dr. Kas
xxx Cr. Piutang pendapatan bagi hasil
xxx
C. Laporan Keuangan BMT
Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja
perusahaan tersebut.
24
Sofyan S. Harahap mendefinisikan laporan keuangan sebagai suatu produk atau hasil akhir dari proses akuntansi. Laporan keuangan inilah yang menjadi
bahan informasi bagi para pemakainya sebagai salah satu bahan dalam proses pengambilan keputusan. Disamping sebagai informasi, laporan keuangan juga
dapat menggambarkan indikator kesuksesan suatu perusahaan mencapai tujuannya.
25
Adapun tujuan laporan keuangan BMT adalah 1 Memberikan informasi bagi para pemakai laporan keuangan sebagai acuan
untuk pengambilan keputusan terhadap BMT. Informasi ini dibutuhkan baik
24
Pengertian laporan keuangan, diakses pada 20 Oktober 2010 dari www.wikipedia.com
25
Sofyan S. Harahap, Akuntansi Islam Jakarta: Bumi Aksara, 2002, h. 7.
37
pihak intern maupun ektern BMT. Diantara yang termasuk pihak intern BMT adalah pengurus BMT, pengelola BMT dan anggota BMT sedangkan pihak
extern adalah PINBUK, dinas koperasi kabupatenkota, dinas koperasi propinsi, departemen koperasi, UMKM, pemerintahan desa, dan masyarakat.
26
2 Sebagai pertanggungjawaban dari pihak manajemen BMT. Untuk itu, laporan keuangan BMT harus dapat menggambarkan ketiga aktivitas yang dilakukan
BMT, yang meliputi keuangan, sektor riil, dan sosial.
27
Agar laporan keuangan BMT berguna bagi para pemakai laporan keuangan maka harus memenuhi kriteria sebagai berikut:
28
a. Dapat dipahami Informasi keuangan yang ditampilkan dalam laporan keuangan harus jelas
sehingga mudah dimengerti dan dipahami oleh pihak-pihak yang berkepentingan. Dengan demikian, para pembaca laporan keuangan tersebut
dapat mengambil keputusan yang relevan dari informasi yang didapatnya. b. Relevan
Data yang diolah serta informasi yang disajikan dalam laporan keuangan hanya yang ada kaitannya dengan transaksi yang bersangkutan. Data atau
informasi yang tidak ada kaitannya dengan kegiatan perusahaan tidak perlu disajikan.
26
M.Amin Azis dan Rahmadi, Akuntansi BMT Jakarta: Pinbuk Press, 2006, h. 1.
27
Hertanto widodo, dkk, Panduan praktis operasional Baitul Maal Bandung: mizan, cet-2, 2000, h. 87.
28
Ibid., h. 71-75.
38
c. Andal Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan juga harus memenuhi
kualitas andal, yaitu bebas dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan material, dan dapat diandalkan pemakainya sebagai penyajian yang tulus atau
jujur faithful representation dari yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar diharapkan dapat disajikan.
d. Dapat dibandingkan Laporan keuangan yang disusun harus dapat dibandingkan dengan
periode-periode sebelumnya untuk mengikuti perkembangan trend posisi dan kinerja keuangan perusahaan yang bersangkutan. Selain itu juga harus
dapat dibandingkan dengan perusahaan lain yang sejenis, dalam hal ini antar BMT, untuk mengevaluasi posisi keuangan dan kinerja secara relatif.
Laporan keuangan BMT terdiri dari:
29
a. Neraca Neraca adalah laporan keuangan yang menggambarkan jumlah aktiva,
jumlah kewajiban dan jumlah modal perusahaan dalam suatu periode tertentu. Komponen-komponen yang ada dalam neraca BMT antara lain sebagai
berikut: 1 Aktiva
a Harta lancar
29
Amin azis dan Rahmadi. Akuntansi BMT. h. 35-41.
39
Semua kekayaan yang dapat dicairkan menjadi uang tunai dalam waktu yang relatif singkat. Yang termasuk harta lancar BMT adalah: Kas,
giro pada bank, penempatan dana BMT pada bank syariah maupun BMT, piutang yang terdiri atas: piutang murabahah, piutang salam, pembiayaan
mudharabah, pembiayaan musyarakah, pinjaman qardhul hasan, penyisihan kerugian aktiva produktif, penyertaan modal pada bank
syariah, BMT atau pada perusahaan yang bergerak di bidang keuangan syariah.
b Harta tetap Semua harta yang digunakan dalam beberapa tahun seperti tanah,
gedung, peralatan kantor, kendaraan dan lain sebagainya, nilai harta tetap yang dicantumkan dalam sebuah neraca haruslah berdasarkan nilai
perolehannya. c Harta lain-lain
Harta yang tidak dapat digolongkan dalam pos-pos sebelumnya tetapi menghasilkan manfaat bagi perusahaan misalnya harta tetap yang telah
dihentikan penggunaannya dan siap untuk dilepaskan, jaminanagunan, biaya dibayar dimuka, hak patent, lisensi, surat-surat perizinan usaha
biaya pra operasional dan lain-lain. umumnya harta ini bermanfaat lebih dari satu tahun sehingga harus diamortisasikan sedangkan yang
manfaatnya dibawah satu tahun dapat dikurangkan sekaligus sebagai biaya.
40
2 Kewajiban hutang a Kewajiban lancar
Adalah kewajiban BMT kepada pihak lain yang sifatnya wajib segera dibayarkan sesuai perintah pemberi amanat sesuai perjanjian yang
ditetapkan sebelumnya. b Simpanan
i. Giro wadiah
Titipan anggota BMT maupun pihak lain yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek dan bilyet giro serta
mendapatkan bonus sesuai kebijaksanaan BMT. ii.
Simpanan wadiah Titipan anggota BMT maupun pihak lain yang penarikannya sesuai
dengan syarat tertentu yang telah disepakati. c Investasi tidak terikat
Investasi tidak terikat merupakan mudharabah mutlaqah yaitu pemilik dana shahibul maal memberi kebebasan kepada pengelola dana
mudharibBMT dalam pengelolaan investasi. Investasi tidak terikat terdiri dari simpanan mudharabah dan simpanan mudharabah berjangka.
d Kewajiban jangka panjang hutang pihak ketiga Hutang yang jatuh temponya lebih dari satu periode akuntansi.
Contohnya titipan dana jamsos, ZIS dan lainnya.
41
3 Modal a Simpanan pokok khusus
Simpanan para pendiri BMT yang minimal terdiri dari 20 anggota BMT, simpanan ini tidak bisa diambil maupun dialihkan ke pihak lain
kecuali ditetapkan dalam rapat anggota. b Simpanan pokok
Sejumlah simpanan yang nilainya sama dan wajib dibayarkan oleh anggota kepada BMT pada saat masuk menjadi anggota BMT yang
besaran dan cara pembayarannya ditetapkan oleh rapat anggota. Simpanan ini tidak dapat diambil kembali selama yang bersangkutan menjadi
anggota BMT. c Simpanan wajib
Sejumlah simpanan tertentu yang wajib dibayar oleh anggota kepada BMT dalam waktu atau kesempatan tertentu sesuai keputusan rapat
anggota. Simpanan ini tidak dapat diambil kembali selama yang bersangkutan menjadi anggota BMT.
d Tabarru’ Akad yang berkaitan dengan transaksi non profit. Akad ini berorientasi
pada kegiatan ta’awun atau tolong menolong dalam akad ini juga tidak dipersyaratkan adanya imbalan.
e Cadangan umum
42
Cadangan yang dibentuk dari penyisihan laba yang ditahan atau laba bersih setelah dikurangi pajak, dan mendapatkan persetujuan rapat
anggota BMT sesuai dengan dengan ketentuan pendirian atau anggaran dasar rumah tangga.
f Laba ditahan Saldo laba bersih yang oleh rapat anggota diputuskan untuk tidak
dibagikan. g Saldo laba rugi
Saldo dari akumulasi hasil usaha dari tahun-tahun lalu yang telah dikurangi untuk cadangan umum, laba di tahan dan koreksi laba rugi
tahun lalu. h Laba rugi tahun berjalan
Laba yang diperoleh dalam tahun buku berjalan setelah dikurangi taksiran hutang pajak. Dalam hal pada tahun berjalan BMT mengalami
kerugian, maka seluruh kerugian menjadi faktor pengurang dari modal. Adapun format bentuk neraca sebagai berikut:
43
Tabel 2.1
Neraca BMT Per 31 Desember 20xx
AKTIVA Per
311220xx
KEWAJIBAN+MODAL Per
311220 xx
Harta Lancar: - Kas
- Penempatan Dana - Piutang Mudharabah
- Pembiayaan Mudharabah - Pembiayaan Musyarakah
- Pinjaman Qardhul Hasan - Penyisihan Kerugian
Akt.Produktif - Penyertaan Modal
Jumlah Harta Lancar Harta Tetap:
- Tanah - Gedung
- Kendaraan - Peralatan Kantor
- Akumulasi Penyusustan
Jumlah harta tetap Harta lain-lain:
- Biaya pra operasional - Akumulasi amortisasi
- Biaya dibayar dimuka
Jumlah harta lain-lain
Rp.x.xxx Rp.x.xxx
Rp.x.xxx Rp.x.xxx
Rp.x.xxx Rp.x.xxx
Rp.x.xxx
Rp.x.xxx
Rp.x.xxx
Rp.x.xxx Rp.x.xxx
Rp.x.xxx Rp.x.xxx
Rp.xxx Rp.x.xxx
Rp.x.xxx Rp.xxx
Rp.x.xxx
Rp.x.xxx Hutang lancar:
- Kewajiban segera - Simpanan:
Giro wadi’ah Simpanan wadi’ah
- Investasi tidak terikat: - Simpanan mudharabah
- Simpanan mudharabah bjgk
Jumlah hutang lancar Hutang jangka panjang:
- Hutang ke pihak ketiga - Titipan zis
- Titipan jamsos Jumlah hutang jgkpanjang
Modal: - Simpanan pokok khusus
- Simpanan pokok - Simpanan wajib
- Tabarru’ - Modal penyertaan
- Cadangan umum - Saldo laba rugi
- Laba rugi tahun berjalan
Jumlah modal
Rp.x.xxx Rp.x.xxx
Rp.x.xxx Rp.x.xxx
Rp.x.xxx Rp.x.xxx
Rp.x.xxx
Rp.x.xxx Rp.x.xxx
Rp.x.xxx Rp.x.xxx
Rp.x.xxx Rp.x.xxx
Rp.x.xxx Rp.x.xxx
Rp.x.xxx Rp.x.xxx
Rp.x.xxx Rp.x.xxx
Rp.x.xxx JUMLAH AKTIVA
Rp.x.xxx JUMLAH
KEWAJIBAN+MODAL Rp.x.xxx
Sumber: Amin azis dan Rahmadi dalam Buku Akuntansi BMT hal 39
b. Laporan labarugi Laporan labarugi disusun untuk melihat hasil operasi perusahaan dalam
satu periode tertentu karena dalam laporan ini menggambarkan keberhasilan
44
atau kegagalan dalam upaya mencapai keuntungan yang ditargetkan. Laporan laba rugi terdiri dari:
1 Pendapatan Pendapatan adalah kenaikan manfaat ekonomi selama suatu periode
akuntansi dalam bentuk pemasukan atau penambahan harta atau penurunan hutang yang mengakibatkan kenaikan modal yang tidak berasal
dari setoran pendiri pemilik. Pendapatan operasi BMT antara lain: a Pendapatan operasi utama yang terdiri dari: Pendapatan dari jual
beli marjin yaitu pendapatan marjin murabahah dan pendapatan bersih salam dan pendapatan bagi hasil, yaitu pembiayaan
mudharabah dan pembiayaan musyarakah b Pendapatan sewa ijarah
c Pendapatan operasi utama lainnya, yang terdiri dari pendapatan bonus wadi’ah dan penerimaan non halal
d Pendapatan bagi hasil BMT sebagi mudharib e Pendapatan operasi lainnya
Pendapatan jasa BMT berbasis imbalan terdiri dari: fee al hawalah perpindahan, fee wakalah mewakilkan, fee al kafalah
pengalihan tanggung jawab, Fee ar rahn gadai, Fee pinjaman qardhul hasan dan pendapatan dari administrasi pembiayaan
f Pendapatan di luar operasi yang terdiri dari: keuntungan pelepasan aktiva tetap, pendapatan hibah dan pendapatan lainnya
45
2 Biaya Biaya adalah penurunan manfaat ekonomi selama suatu periode
akuntansi dalam bentuk pengeluaran atau berkurangnya harta atau bertambahnya hutang yang mengakibatkan penurunan modal termasuk
pembagian kepada pemilik modal pendiri. Biaya operasional dalam BMT antara lain:
a Biaya bonus simpanan dan giro berdasarkan prinsip wadi’ah b Biaya bagi hasil simpanan dan simpanan berjangka mudharabah
c Rugi investasi tidak terikat simpanan masyarakat akibat kelalaian BMT sebagai mudharib.
d Biaya operasional lainnya e Biaya diluar operasi
f Zakat g Pajak
Adapun bentuk format dari Laporan labarugi terlihat seperti berikut ini:
Tabel 2.2
Laporan LabaRugi BMT Per 31 Desember 20xx
Pendapatan Operasi Utama: Pendapatan Dari Jual Beli:
- Murabahah - Salam
Pendapatan Dari Bagi Hasil: - Pembiayaan Mudharabah
- Pembiayaan Musyarakah Per 311220xx
Rp. xx.xxx Rp. xx.xxx
Rp. xx.xxx Rp. xx.xxx
46
Pendapatan Sewa Pendapatan Operasi Utama Lainnya
Pendapatan Di Luar Operasi: Keuntungan Pelepasan Aktiva Tetap
Pendapatan Hibah Pendapatan Lain-Lain
Rp. xx.xxx Rp. xx.xxx
Rp. xx.xxx Rp. xx.xxx
Rp. xx.xxx
Jumlah Pendapatan Rp. xx.xxx
Biaya Operasi Utama: Biaya Bonus
- Giro Wadi’ah - Simpanan Wadi’ah
Biaya Bagi Hasil - Simpanan Mudharabah
- Simpanan Berjangka Mudharabah
Biaya Operasional Lainnya: - Biaya Personalia
- Biaya Administrasi Dan Umum - Biaya Penyisihan Kerugian Aktiva Produktif
- Biaya Penyusutan - Biaya Amortisasi
Biaya Diluar Operasi: - Biaya Kerugian Penjualan Aktiva Tetap
- Biaya Lain-Lain - Zakat
- Pajak Rp. xx.xxx
Rp. xx.xxx Rp. xx.xxx
Rp. xx.xxx
Rp. xx.xxx Rp. xx.xxx
Rp. xx.xxx Rp. xx.xxx
Rp. xx.xxx Rp. xx.xxx
Rp. xx.xxx Rp. xx.xxx
Rp. xx.xxx Rp. xx.xxx
Jumlah Biaya Rp. xx.xxx
LABARUGI Rp. xx.xxx
Sumber: Amin azis dan Rahmadi dalam Buku Akuntansi BMT hal 42
c. Laporan perubahan modal Modal akan berpengaruh apabila perusahaan memperoleh laba karena laba
tersebut akan menambah modal. Begitu pula sebaliknya bila perusahaan memperoleh kerugian maka akan mengurangi modal. Modal dapat juga
bertambah bila pemilikpendiri menambah investasi, menambah setoran modal, adanya titipan dana dan adanya modal penyertaan dari pihak lain.
47
informasi perubahan modal ini disajikan dalam bentuk laporan perubahan modal.
Adapun bentuk format laporan perubahan modal terlihat sebagai berikut:
Tabel 2.3
BMT Malikussaleh Laporan Perubahan Modal
Per 31 Desember 20xx
Modal BMT 010120XX
Simpanan Pokok Khusus Rp. xx.xxx Simpanan Pokok Rp. xx.xxx
Simpanan Wajib Rp.xx.xxx
Ditambah:
Laba rugi bersih Rp.xx.xxx
Dikurangi:
Anggota Yang Keluar Rp.xx.xxx
Modal BMT 311220xx Rp.xx.xxx Sumber: Amin azis dan Rahmadi dalam Buku Akuntansi BMT hal 43
d. Laporan sumber penggunaan dana ZIS dan qardhul hasan Laporan sumber penggunaan dana ZIS dan qardhul hasan adalah untuk
menunjukkan sumber dan penggunaan ZIS dan penggunaan qardul hasan selama jangka waktu tertentu. Sumber ZIS dan qardhul hasan berasal dari:
infaq, shadaqah, denda yang berasal dari keterlambatan pelunasan piutang, sumbangan yang didapatkan dari nasabah atau pihak luar dan hibah.
Adapun format laporan sumber dan penggunaan ZIS adalah sebagai berikut:
48
Tabel 2.4
Laporan Sumber dan Penggunaan Dana ZIS Untuk Tahun 20xx
Catatan 20xx
Saldo Awal Dana ZIS Sumber Dana ZIS:
a. Zakat dari BMT b. Zakat dari pihak luar BMT
c. Infaq d. Shadaqah
Rp.xxx Rp.xxx
Rp.xxx Rp.xxx
Jumlah dana ZIS Rp.xxx
Penggunaan dana ZIS: a. Fakir
b. Miskin c. Amil
d. Orang yang baru masuk islam mu’allaf e. Orang yang terlilit hutang Ghorim
f. Hamba Sahaya Riqab g. Kepentingan Fisabilillah
h. Orang yang dalam Perjalanan Ibnu Sabil Rp.xxx
Rp.xxx Rp.xxx
Rp.xxx Rp.xxx
Rp.xxx Rp.xxx
Rp.xxx
Jumlah penggunaan Dana ZIS Rp.xxx
Kenaikan penurunan Dana ZIS Rp.xxx
Saldo Akhir Dana ZIS Rp.xxx
Sumber: Amin azis dan Rahmadi dalam Buku Akuntansi BMT hal 46
Dan bentuk format laporan sumber penggunaan dana qardhul hasan adalah sebagai berikut:
Tabel 2.5
Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Qardhul Hasan Untuk Tahun 20xx
Catatan 20xx
Saldo Awal Dana Qardhul Hasan Sumber Dana Qardhul Hasan:
a. Infaq dari pihak luar atau dari nasabah BMT
b. Shadaqah dari pihak luar atau dari nasabah BMT
c. Denda atas keterlambatan pelunasan pembiayaan
d. Sumbangan dari nasabah BMT maupun pihak luar
Rp.xxx Rp.xxx
Rp.xxx Rp.xxx
49
Jumlah dana Qardhul Hasan Rp.xxx
Penggunaan dana Qardhul Hasan: a. Pinjaman kebajikan
b. Pinjaman social Rp.xxx
Rp.xxx Jumlah penggunaan Dana Qardhul Hasan
Rp.xxx
Saldo akhir Dana Qardhul Hasan Rp.xxx
Saldo Akhir Dana ZIS Rp.xxx
Sumber: Amin azis dan Rahmadi dalam Buku Akuntansi BMT hal 47
50
BAB III TINJAUAN OBJEK PENELITIAN