Perolehan aktiva tetap dengan pembelian secara tunai Perolehan aktiva tetap dengan pembelian secara angsuran Perolehan aktiva tetap dengan cara pertukaran

26

D. Harga Perolehan Aktiva Tetap

Menurut Baridwan 2000:204 aktiva tetap dapat diperoleh dengan berbagai cara, dimana masingmasing cara perolehan akan mempengaruhi penentuan harga perolehan. Berikut beberapa cara perolehan aktiva tetap :

1. Perolehan aktiva tetap dengan pembelian secara tunai

Pembelian tunai memerlukan uang kas, jumlah uang yang dikeluarkan untuk memperoleh aktiva tetap termasuk harga faktur dan semua biaya yang dikeluarkan sampai aktiva tersebut siap untuk digunakan, seperti biaya angkut, premi asuransi dalam perjalanan, biaya balik nama, biaya pemasangan dan biaya percobaan. Semua biaya-biaya yang disebutkan dikapitalisasi sebagai harga perolehan aktiva tetap. Apabila dalam pembelian aktiva tetap ada potongan tunai maka potongan tunai tersebut merupakan pengurangan terhadap harga faktur. Apabila pembelian aktiva tetap dibeli sekaligus dengan harga borongan lump sum, maka harga perolehannya harus dialokasikan untuk masing-masing jenis aktiva tetap. Dasar alokasi yang digunakan sedapat mungkin dilakukan dengan harga pasar masing-masing aktiva. Apabila harga pasarnya tidak diketahui, alokasi harga perolehan dapat ditentukan dengan harga penilaian menurut lembaga penilaian yang objektif. 27

2. Perolehan aktiva tetap dengan pembelian secara angsuran

Jika aktiva tetap diperoleh dengan pembelian angsuran, maka harga perolehannya tidak boleh termasuk bunga. Bunga selama masa angsuran harus dikeluarkan dari harga perolehan dan dibebankan sebagai biaya bunga.

3. Perolehan aktiva tetap dengan cara pertukaran

Apabila aktiva tetap diperoleh dengan cara tukar-menukar, atau sering disebut “tukar tambah” aktiva yang lama digunakan untuk membayar harga aktiva yang baru baik seluruhnya maupun sebagian, dimana kekurangannya dibayar tunai. Dalam keadaan seperti ini prinsip harga perolehan tetap harus digunakan, yaitu aktiva baru dikapitalisasikan dengan jumlah sebesar harga pasar aktiva lama ditambah uang yang dibayarkan atau dikapitalisasikan sebesar harga pasar aktiva baru yang diterima. Jika harga pasar aktiva lama maupun yang baru tidak dapat ditentukan, maka nilai buku lama akan digunakan sebagai dasar pencatatan pertukaran tersebut. Disamping itu, laba atau rugi pertukaran akan dipisahkan menjadi 2 dua, yaitu pertama untuk penukaran aktiva tetap yang sejenis, dan yang kedua untuk pertukaran aktiva tetap yang tidak sejenis.

4. Aktiva tetap ditukar dengan surat-surat berharga

Dokumen yang terkait

Pngaruh pengalaman audit, indenpendensi, dan keahlian profesional terhadap pencegahan pendeteksian kecurangan penyajian laporan keuangan; studi empiris pada kantor akuntansi publik di DKI Jakarta

1 10 154

Pengaruh Independensi, Akuntabilitas dan Profesionalisme Auditor terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di DKI Jakarta)

3 15 168

Pengaruh pengalaman auditor terhadap keahlian auditor dalam mengaudit perusahaan : studi empiris pada kantor akuntan publik di jakarta

0 5 92

Pengaruh Pengalaman Audit, Independensi Auditor dan Kode Etik terhadap Audit Judgment (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Jakarta Selatan)

2 15 98

Pengaruh profesionalisme dan independensi Auditor terhadap kualitas audit dengan etika Auditor sebagai variabel moderating (studi empiris pada kantor akuntan publik di dki jakarta)

1 5 124

Pengaruh Kompetensi, Independensi, dan Profesionalisme Auditor dalam Mendeteksi Kecurangan dan Kekeliruan Laporan Keuangan: Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Bandung.

0 0 20

PENDIDIKAN, PENGALAMAN DAN INDEPENDENSI PENGARUHNYA TERHADAP PROFESIONALISME AUDITOR (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik di Surabaya ).

0 0 18

PENGARUH PENGETAHUAN, PENGALAMAN DAN INTUISI TERHADAP KEMAMPUAN AUDITOR DALAM MENDETEKSI KEKELIRUAN (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Semarang) - Unika Repository

0 0 16

PENGARUH PENGETAHUAN, PENGALAMAN, INTUISI, INDEPENDENSI, DAN PRESSURE TERHADAP KEMAMPUAN AUDITOR DALAM MENDETEKSI KEKELIRUAN (Studi Empiris : Kantor Akuntan Publik Semarang) - Unika Repository

0 0 15

PENGARUH PENGETAHUAN, PENGALAMAN, INTUISI, INDEPENDENSI, DAN PRESSURE TERHADAP KEMAMPUAN AUDITOR DALAM MENDETEKSI KEKELIRUAN (Studi Empiris : Kantor Akuntan Publik Semarang) - Unika Repository

0 0 40