DIAGRAM ALIR PREPARASI SAMPEL BATAKO

3.5 DIAGRAM ALIR

Debu Terbang Batubara Fly Ash 200 mesh Panaskan 100 o C Penimbangan Kulit Kerang dioven 500 o C Panaskan 100 o C Lolos Ayakan 63 µm Batu Apung Pumice lolos ayakan 1,0 mm dengan perbandigan 21,355 : 37,815 antara yang lolos dengan yang tertahan oleh ayakan 500 µm Pencampuran Pengadukan Mortar Campuran Semen, Fly Ash, Kulit Kerang, Pasir, Batu Apung, Air Semen Portland Type I Pengujian Densitas, Penyerapan Air, Kuat Tekan, Kuat Patah, Kuat Impak. Pengerasan Pencetakan Sampel Uji Air FAS = 0,57 Pasir Lolos ayakan 5 mm ayakan pekerja bangunan Panaskan 100 o C Gambar 3.1 Diagram Alir Pembuatan Batako Universitas Sumatera Utara

3.6 PREPARASI SAMPEL BATAKO

Bahan baku yang digunakan pada pembuatan batako terdiri dari pasir, batu apung, serbuk kulit kerang, fly ash debu terbang batubara, semen dan air. Komposisi matriks dan agregat ditentukan dalam persentase volume yaitu 1 : 4. Pada penelitian ini, matriks yang digunakan adalah campuran Semen, Debu Terbang Batubara Fly Ash, dan Kulit Kerang, sedangkan agregat terdiri dari Pasir dan Batu Apung sebagai agregat halus. 1. Analisa Ukuran Butir Pasir Setelah dilakukan pengayakan dan penimbangan beberapa sampel pasir sungai Bingei, maka diperoleh komposisi butir sebagai berikut : a. Lolos ayakan 4,75 mm dan tertahan ayakan 3,15 mm adalah 11,275 . b. Lolos ayakan 3,15 mm dan tertahan ayakan 2,24 mm adalah 8,775. c. Lolos ayakan 2,24 mm dan tertahan ayakan 1,6 mm adalah 8,155. d. Lolos ayakan 1,6 mm dan tertahan oleh ayakan 1,0 mm adalah 12,625 e. Lolos ayakan 1,0 mm dan tertahan oleh ayakan 500µm adalah 21,355. f. Lolos ayakan 500 µm adalah 37,815. 2. Penyiapan Bahan. a. Kulit kerang dipanaskan terlebih dahulu dalam oven pada suhu 500 o C. Setelah itu Kulit Kerang dihaluskan dan diayak sehingga lolos ayakan 63 µm. b. Batu Apung Pumice dijemur, dihaluskan kemudian diayak. Ukuran butir batu apung yang digunakan adalah yang lolos ayakan 1,0 mm dan dibagi atas dua bagian ukuran butir sebagai berikut : a Lolos ayakan 1,0 mm dan tertahan ayakan 500 µm b Lolos ayakan 500 µm c Perbandingan antara yang tertahan oleh ayakan 500 µm dengan yang lolos ayakan 500 µm adalah : 21,355 : 37,815 c. Fly Ash dan batu apung dipanaskan untuk menghilangkan kadar air. d. Pasir diayak hingga lolos ayakan 5 mm ayakan yang sering digunakan para pekerja bangunan. Universitas Sumatera Utara e. Penimbangan semen, pasir, dan batu apung dilakukan dengan tetap berpedoman perbandingan volum Matriks : Agregat = 1 : 4 setelah terlebih dahulu melakukan konversi ukuran volum ke ukuran massa. Lampiran A. f. Penimbangan Fly Ash dan serbuk Kulit Kerang dilakukan dengan terlebih dahulu mengkonversikan ukuran volum substitusi semen terhadap perbandingan massa masing – masing Lampiran A. a Untuk Fly Ash : Kulit Kerang = 1 : 1 maka massa masing – masing dikonversi dengan : ........... 3.1 Semen Substitusi Kerang Kulit Ash Fly Ash Fly Ash Fly V x 1 m + = ρ ρ ρ ......... 3.2 b Untuk Fly Ash : Kulit Kerang = 2 : 1 maka massa masing – masing dikonversi dengan : ........ 3.3 ....... 3.4 3. Pembuatan Sampel a. Komposisi sampel yang dibuat sesuai dengan Tabel 3.1, Tabel 3.2, Tabel 3.3, dan Tabel 3.4. b. Campuran komposisi sampel bersama air faktor air semen = 0,57 dimixer . Semen Substitusi Ash Fly Kerang Kulit Keran Kulit Kerang Kulit V x 1 + = ρ ρ g m ρ Semen Substitusi Kerang Kulit Ash Fly Ash Fly Ash Fly V x 1 2 m + = ρ ρ ρ Semen Substitusi Ash Fly Kerang Kulit Kerang Kulit Keerang Kulit V x 1 2 m + = ρ ρ ρ Universitas Sumatera Utara c. Pencetakan sampel : a Berbentuk balok dengan ukuran 12 cm x 3 cm x 3 cm untuk uji impak dan uji patah. b Berbentuk silinder dengan diameter 5,082 cm untuk uji tekan, uji densitas, dan uji penyerapan air. d. Untuk pengujian penyerapan air, sampel setelah berumur 28 hari direndam selama 24 jam sebelum pengukuran massa jenuh massa basah. Kemudian sampel dioven 110 o C selama 1,5 jam untuk mendapatkan massa kering SNI 03 – 0349 – 1989. Universitas Sumatera Utara Tabel 3.1 Komposisi Sampel A Perekat Matriks Agregat 1 : 4 Kode Sampel Semen dari Komponen Matriks Debu Batubara + Kulit Kerang dari Komponen Matriks Pasir dari Komponen Agregat Batu Apung Pumice dari Komponen Agregat A1 100 100 A2 100 80 20 A3 95 5 80 20 A4 90 10 80 20 A5 85 15 80 20 A6 80 20 80 20 A7 75 25 80 20 A8 70 30 80 20 A9 65 35 80 20 A10 60 40 80 20 A11 55 45 80 20 A12 50 50 80 20 Fly Ash : Kulit Kerang = 1 : 1 Perbandingan Massa. Universitas Sumatera Utara Tabel 3.2 Komposisi Sampel B Perekat Agregat 1 : 4 Kode Sampel Semen dari Komponen Matriks Debu Batubara + Kulit Kerang dari Komponen Matriks Pasir dari Komponen Agregat Batu Apung Pumice dari Komponen Agregat B1 100 100 B2 100 80 20 B3 95 5 80 20 B4 90 10 80 20 B5 85 15 80 20 B6 80 20 80 20 B7 75 25 80 20 B8 70 30 80 20 B9 65 35 80 20 B10 60 40 80 20 B11 55 45 80 20 B12 50 50 80 20 Fly Ash : Kulit Kerang = 2 : 1 Perbandingan Massa. Universitas Sumatera Utara Tabel 3.3 Komposisi Sampel C Perekat Agregat 1 : 4 Kode Sampel Semen dari Komponen Matriks Debu Batubara + Kulit Kerang dari Komponen Matriks Pasir dari Komponen Agregat Batu Apung Pumice dari Komponen Agregat C1 100 100 C2 80 20 100 C3 80 20 90 10 C4 80 20 85 15 C5 80 20 80 20 C6 80 20 75 25 C7 80 20 70 30 C8 80 20 65 35 C9 80 20 60 40 C10 80 20 55 45 C11 80 20 50 50 Fly Ash : Kulit Kerang = 2 : 1 Perbandingan Massa. Universitas Sumatera Utara 48 48 Tabel 3.4 Komposisi Sampel D, E, F, dan G Perekat Agregat 1 : 4 Kode Sampel Semen dari Komponen Matriks Debu Batubara + Kulit Kerang dari Komponen Matriks Pasir dari Komponen Agregat Batu Apung Pumice dari Komponen Agregat D1 90 10 90 10 D2 = B4 90 10 80 20 D3 90 10 70 30 D4 90 10 60 40 D5 90 10 50 50 E1 70 30 90 10 E2 = B8 70 30 80 20 E3 70 30 70 30 E4 70 30 60 40 E5 70 30 50 50 F1 60 40 90 10 F2=B10 60 40 80 20 F3 60 40 70 30 F4 60 40 60 40 F5 60 40 50 50 G1 50 50 90 10 G2=B12 50 50 80 20 G3 50 50 70 30 G4 50 50 60 40 G5 50 50 50 50 Fly Ash : Kulit Kerang = 2 : 1 Perbandingan Massa Universitas Sumatera Utara BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Batako yang telah dibuat dengan pemanfaatan limbah Debu Terbang Batu Bara Fly Ash, Kulit Kerang, dan Batu Apung Pumice bersama semen dan pasir dilakukan pengeringan secara alami room temperature selama 28 hari. Setelah diperlakukan pengeringan selama 28 hari, maka dilakukan pengujian besaran – besaran fisis dan mekanis, yaitu : Densitas, Penyerapan Air, Kuat Tekan Compressive Strength, Kuat Patah Bending Strength, dan Kuat Impak Impact Strength. Catatan : a. Pengertian Substitusi Semen adalah pengganti semen berupa campuran Fly Ash dengan Kulit Kerang. b. Substitusi Semen-1 adalah pengganti semen yang merupakan campuran Fly Ash dan Kulit Kerang dengan perbandingan Fly Ash : Kulit Kerang = 1 : 1. c. Substitusi Semen-2 adalah pengganti semen yang merupakan campuran Fly Ash dan Kulit Kerang dengan perbandingan Fly Ash : Kulit Kerang = 2 : 1. d. Substitusi Pasir adalah pengganti pasir berupa Batu Apung Pumice e. Sampel Nol adalah sampel batako yang tidak menggunakan campuran lain kecuali hanya pencampuran antara semen, pasir dan air.

4.1 DENSITAS DENSITY