Menurut Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan 1993:8, tahap-tahap audit operasional adalah persiapan pemeriksaan,
pengujian pengendalian manajemen, pemeriksaan lanjutan, dan pelaporan. 1
Persiapan Pemeriksaan Tahap ini bertujuan untuk mengumpulkan informasi dan
menganalisis informasi yang telah diperoleh guna mengidentifikasikan hal-hal yang potensial mengandung titik
kelemahan. Tahap ini juga merupakan tahap perencanaan.
2 Pengujian Pengendalian Manajemen
Tahap ini bertujuan untuk menemukan masalah yang ada dan melihatmengumpulkan bukti
3 Pemeriksaan Lanjutan
Tahap ini bertujuan untuk mendapatkan bukti yang cukup, guna mendukung audit objective yang telah diperoleh pada tahap
pengujian dan pengkajian ulang sistem pengendalian manajemen.
4 Pelaporan
Tahap ini bertujuan untuk mengkomunikasikan hasil pemeriksaan termasuk rekomendasi kepada pihak-pihak yang
berkepentingan guna meyakinkan pihak manajemen tentang nilai, arti penting dan keabsahan hasil pemeriksaan serta
mendorong pihak manajemen atau pejabat yang berwenang untuk melakukan perbaikan.
3. Perbedaan Audit Keuangan dengan Audit Operasional
Sebelum mengadakan audit operasional, hendaknya kita mengetahui perbedaan antara audit operasional dengan audit keuangan
biasa. Audit keuangan adalah audit yang dilakukan oleh auditor eksternal terhadap laporan keuangan kliennya untuk memberikan pendapat apakah
laporan keuangan tersebut disajikan sesuai dengan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan. Hasil audit dibagikan kepada pihak luar perusahaan
seperti kreditor, pemegang saham dan kantor pelayanan pajak. Sedangkan audit operasional adalah penelaahan secara sistematik aktivitas operasi
Universitas Sumatera Utara
organisasi dalam hubungannya dengan tujuan tertentu. Dalam audit operasional, auditor diharapkan melakukan pengamatan yang objektif dan
analisis yang komprehensif terhadap operasional-operasional tertentu. Menurut Arens dan Loebbecke 1997:791 ada tiga perbedaan
antara audit keuangan dan audit operasional. Perbedaan pertama terletak pada audit keuangan berorientasi pada
masa lalu dan lebih menekankan pada apakah informasi historis dicatat dengan benar. Sedangkan audit operasional berorientasi pada kinerja
operasi masa mendatang dan lebih menekankan pada efisiensi dan efektivitas.
Perbedaan yang kedua adalah dalam hal distribusi laporan. Laporan yang diterbitkan sebagai hasil dari audit keuangan ditujukan
kepada banyak pemakai laporan keuangan dan didistribusikan secara detail, sehingga kata-kata yang digunakan dalam laporan tersebut harus
tepat. Sedangkan laporan audit operasional sangat berbeda dari satu audit ke audit lainnya karena keterbatasan distribusi laporan operasional dan
beragamnya sifat audit untuk efisiensi dan efektivitas.
Perbedaan yang ketiga adalah mengenai keterlibatan bidang bukan keuangan. Audit operasional mencakup banyak aspek efisiensi dan
efektivitas dalam sebuah badan usaha. Oleh karenanya banyak melibatkan berbagai aktivitas yang khas. Audit keuangan dibatasi hanya pada hal-hal
yang langsung mempengaruhi kewajaran penyajian laporan keuangan.
4. Penjualan dan Penagihan Piutang a. Definisi Penjualan dan Penagihan Piutang