Pengertian Audit Jenis-Jenis Audit

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teoritis 1. Audit

a. Pengertian Audit

Menurut Arens dan Loebbecke 1997:2, “auditing is the accumulation and evaluation of evidence about quantifiable information of an economic entity to determine and report on the degree of correspondence between the information and established criteria. Auditing should be done by a competent independent person.” Pengertian audit mengandung unsur-unsur sebagai berikut. 1 Suatu proses yang sistematis, artinya audit dilakukan tahap demi tahap dan memerlukan suatu perencanaan yang cermat serta pemilihan teknik audit yang tepat. 2 Adanya informasi yang dapat diukur quantifiable information dan kriteria tertentu established criteria atau seperangkat standar set of standards. Informasi yang dapat diukur merupakan informasi yang dapat didiversifikasi atau diperiksa kebenarannya. Informasi tersebut merupakan milik kesatuan ekonomi tertentu. Dalam audit dilakukan penilaian terhadap tingkat kesesuaian suatu informasi atau asersi dengan kriteria atau standar yang telah ditetapkan. Universitas Sumatera Utara 3 Adanya bukti-bukti audit evidence yang merupakan informasi atau keterangan yang digunakan oleh pemeriksa untuk menilai tingkat kesesuaian suatu informasi dengan kriteria yang ditetapkan. Dalam setiap audit, pemeriksa harus mengumpulkan bukti-bukti audit yang cukup dan kompeten, dan mengevaluasi bukti –bukti tersebut berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan. 4 Audit harus dilakukan oleh seseorang yang berpengetahuan cukup untuk dapat mengerti kriteria yang ditetapkan dan cukup kompeten untuk menentukan jenis dan jumlah dari bukti-bukti yang diperlukan agar ia dapat menarik kesimpulan yang tepat. Seorang auditor juga harus bersikap independen, artinya tidak memihak. 5 Komunikasi hasil penemuan audit kepada para pemakai laporan audit, sehingga dapat menyampaikan tingkat kesesuaian antara apa yang telah diperiksa dengan kriteria yang telah ditetapkan kepada pemakainya.

b. Jenis-Jenis Audit

Auditing dapat dibagi menjadi beberapa jenis. Pembagian ini dimaksudkan untuk menentukan tujuan atau sasaran yang ingin dicapai dengan diadakannya audit tersebut. Arens dan Loebbecke 1997:4 menyatakan ada tiga jenis audit, yaitu audit operasional, audit ketaatan dan audit laporan keuangan. Universitas Sumatera Utara 1 Audit operasional operational audit Audit operasional yaitu melihat kembali prosedur dan metode yang digunakan oleh perusahaan untuk mengevaluasi efisiensi dan efektivitas. Tujuannya untuk memberi rekomendasi kepada manajemen dalam memperbaiki operasi perusahaan. 2 Audit ketaatan compliance audit Audit ketaatan yaitu auditor menentukan apakah perusahaan sudah berjalan sesuai dengan peraturan yang ada. 3 Audit laporan keuangan audit of financial statement Audit laporan keuangan lebih mengarah pada laporan keuangan secara keseluruhan dan kualitas informasi yang dihasilkan.

c. Prosedur Audit