Arti Penting Penjualan dan Penagihan Piutang Penjualan dan Penagihan Piutang

b. Arti Penting Penjualan dan Penagihan Piutang

Penjualan merupakan sumber penghasilan utama perusahaan. Secara sederhana, penjualan dapat diartikan sebagai pengalihan atau pemindahan hak milik atas barang dan jasa dari pihak penjual ke pihak pembeli. Pada umumnya, penjualan dilakukan secara tunai dan kredit. Dalam penjualan tunai, pihak pembeli langsung melakukan pembayaran pada saat barang atau jasa diserahkan penjual dan menjadi haknya. Sebaliknya, dalam penjualan kredit, pihak pembeli tidak langsung melakukan pembayaran pada saat barang atau jasa diserahkan penjual dan menjadi haknya. Akibatnya timbul piutang. Piutang merupakan kewajiban pihak pembeli terhadap penjual. Piutang usaha merupakan piutang yang terjadi akibat transaksi penjualan atas barang atau jasa dalam kegiatan normal. Piutang di luar usaha merupakan piutang yang tidak terjadi karena penjualan barang atau jasa. Misalnya, piutang yang timbul karena pemberian pinjaman kepada pihak ketiga, klaim asuransi, retitusi pajak, royalti, dan lain-lain. Piutang dalam hubungan istimewa merupakan piutang yang timbul akibat adanya hubungan istimewa perusahaan dengan pihak terutang. Sebagian besar perusahaan, melakukan penjualannya secara kredit sehingga semakin besar nilai penjualannya maka semakin besar pula nilai piutangnya. Dengan demikian, sebagian besar aktiva perusahaan dalam bentuk piutang, artinya penjualan dan penagihan piutang merupakan salah satu faktor utama penentu kelangsungan hidup perusahaan. Penagihan Universitas Sumatera Utara piutang yang terkendali, akan membawa dampak positif bagi perkembangan perusahaan.

c. Penjualan dan Penagihan Piutang

Penjualan dan penagihan piutang merupakan salah satu akun penting dalam perusahaan. Melalui akun ini, perusahaan mendapat pendapatan revenue sebagai penentu profit perusahaan dan menjamin berlangsungnya aktivitas perusahaan. Akun penjualan dan penagihan piutang meliputi keputusan dan proses yang diperlukan dalam pengalihan hak kepemilikan barang dan jasa yang siap dijual kepada pelanggan. Akun ini dimulai dari penerimaan order pesanan pelanggan dan berakhir dengan penerimaan uang kas perusahaan. Fungsi-fungsi dalam akun penjualan dan penagihan piutang adalah sebagai berikut : 1 Pemrosesan pesanan pelanggan Permintaan barang dan jasa dari pelanggan merupakan titik awal dari semua akun penjualan dan penagihan piutang, yang merupakan penawaran resmi pelanggan terhadap pembelian sejumlah barang dan jasa berdasarkan syarat tertentu. Dokumen yang dipergunakan meliputi : a Customer order, merupakan permintaan barang dan jasa dari pelanggan, yang dapat diterima melalui surat, telepon, formulir Universitas Sumatera Utara tercetak yang dikirimkan kepada calon pelanggan yang ada, salesman, ataupun cara lainnya. b Sales order, merupakan dokumen yang berisi deskripsi, jumlah dan informasi berkaitan dengan barang dan jasa pesanan pelanggan. Dokumen ini digunakan sebagai bukti persetujuan kredit dan pengiriman barang. 2 Pemberian persetujuan kredit Sebelum pengiriman barang pihak berwenang harus menyetujui kredit bagi pelanggan yang membeli secara kredit. Bila pengendalian terhadap fungsi ini lemah maka akan menyebabkan besarnya piutang tak tertagih. Bagi sebagian besar perusahaan, penjualan kredit menunjukkan persetujuan untuk mengirimkan barang dan jasa. 3 Pengiriman barang Merupakan fungsi kritis, karena merupakan titik awal dalam siklus penyerahan aktiva perusahaan. Dokumen yang digunakan adalah shipping document, yang merupakan dokumen yang dipersiapkan untuk melakukan otorisasi pengiriman barang, mencatat deskripsi barang yang dikirim dan data lain yang relevan. Dokumen ini juga digunakan sebagai tagihan kepada pelanggan. Salah satu jenis dokumen ini adalah bill of landing, yang merupakan kontrak tertulis antara perusahaan pengangkutan barang dengan penjual atas penerimaan dan pengiriman barang. Universitas Sumatera Utara 4 Penagihan kepada pelanggan Penagihan kepada pelanggan, lebih dikenal dengan istilah billing, yang menyatakan bahwa semua pengiriman yang terjadi telah dibuat penagihnya, tidak ada pengiriman yang tidak ditagih lebih dari sekali dan setiap pengiriman ditagih dalam jumlah yang benar. Artinya, membebankan pelanggan atas sejumlah barang dan jasa yang dikirim sesuai dengan harga yang telah diotorisasi. Sistem billing meliputi : pembuatan faktur penjualan, diikuti dengan pembaharuan buku besar, dengan terjadinya penjualan dan penagihan piutang. a Faktur penjualan, merupakan dokumen yang berisi deskripsi sejumlah barang dan jasa yang dijual, termasuk ongkos angkut, asuransi, jangka waktu pembayaran dan data relevan lainnya. b Jurnal penjualan, merupakan jurnal yang mencatat transaksi penjualan. c Laporan ikhtisar penjualan, merupakan dokumen yang merangkum penjualan selama satu periode. d Berkas induk piutang usaha, merupakan catatan atau file yang berisi penjualan, penerimaan kas, retur untuk pelanggan dan saldo piutang setiap pelanggan. e Neraca saldo piutang usaha, merupakan daftar jumlah piutang untuk setiap pelanggan dan tanggal transaksi setiap penjualan, pembayaran kas yang diterima pembayaran tunai, nota kredit Universitas Sumatera Utara yang diterbitkan dan saldo akhir. Dokumen ini dikirimkan ke setiap pelanggan. 5 Pemrosesan dan pencatatan penerimaan kas Fungsi ini meliputi penerimaan, penyetoran dan pencatatan penerimaan kas. Hal penting untuk diperhatikan adalah kemungkinan terjadinya pencurian yang dapat terjadi sebelum dan sesudah pencatatan penerimaan kas dan penyetoran uang kas ke bank dalam jumlah yang benar dan waktu yang tepat. Semua uang kas yang disetor ke bank, dicatat dalam berkas transaksi penerimaan kas yang digunakan untuk pencatatan jurnal penerimaan kas dan memperbaharui buku besar. Dokumen yang digunakan : a Remittance advice, merupakan dokumen yang menyertai faktur penjualan yang dikirim ke pelanggan dan dikembalikan ke penjual beserta pembayaran tunai. Dokumen ini berisi nama pelanggan, nomor faktur pelanggan dan jumlah faktur pada saat penerimaan pembayaran. b Prelisting of cash receipt, merupakan daftar yang dipersiapkan oleh pihak independen, yaitu pihak yang tidak mempunyai akses terhadap kas tidak bertanggung jawab atas pencatatan penjualan dan piutang ketika kas diterima. Dokumen ini digunakan untuk memverifikasi apakah kas yang diterima telah dicatat dan disetorkan dengan jumlah dan pada waktu yang tepat. Universitas Sumatera Utara c Cash receipt journal, merupakan jurnal untuk mencatat penerimaan kas hasil penagihan penjualan tunai dan penerimaan kas lainnya. 6 Pemrosesan dan pencatatan pengembalian dan potongan penjualan Jika pelanggan tidak puas terhadap barang yang diterima, biasanya penjual bersedia menerima pengembalian barang tersebut atau memberikan potongan harga. Pada umumnya, perusahaan mempersiapkan laporan penerimaan barang yang dikembalikan dan pengembalian barang tersebut ke gudang. Dokumen yang digunakan : a Credit memo, merupakan dokumen yang menunjukkan pengurangan jumlah tagihan kepada pelanggan yang disebabkan oleh adanya barang yang dikembalikan atau potongan penjualan. b Sales return and allowance journal, merupakan jurnal untuk mencatat pengembalian barang dan potongan penjualan. 7 Penghapusan piutang tak tertagih Jika piutang tak dapat ditagih karena diperkirakan debitur pailit, maka jumlah piutang tersebut harus dihapuskan. Praktek akuntansi yang tepat menghendaki penyesuaian piutang tak tertagih. Dokumen yang digunakan adalah uncollectable account authorization form yaitu dokumen yang digunakan perusahaan untuk menunjukkan kewenangan dan mengotorisasi penghapusan piutang tak tertagih. Universitas Sumatera Utara 8 Penentuan cadangan kerugian piutang Penentuan cadangan kerugian piutang, harus mencakup jumlah yang memadai untuk jumlah penjualan periode berjalan yang menurut perusahaan tidak dapat tertagih di masa yang akan datang. Penentuan cadangan kerugian piutang ini melalui metode penyisihan yakni penentuan suatu perkiraan akhir tahun atas saldo piutang yang tidak dapat ditagih, yang dapat menggunakan dasar penjualan bersih atau saldo piutang.

B. Tinjauan Penelitan Terdahulu

Beberapa tinjauan penelitian terdahulu dapat dilihat dalam tabel di bawah ini : Tabel 2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu No. Peneliti Variabel Hasil 1. George Agung Bhuvana 2001 Penerapan Audit Operasional untuk Meningkatkan Efisiensi dan Efektivitas Fungsi Produksi pada PT. Graha Cendana Tidak adanya departemen internal audit sehingga tidak diketahui penyebab terjadinya hambatan dalam fungsi produksi 2. Unggul Trudeau 2007 Peranan Audit Internal dalam Menunjang Efektivitas Pengendalian Internal Penjualan dan Penagihan Piutang Studi Kasus pada PT. INTI Bandung Audit internal perusahaan telah memadai sehingga berperan dalam menunjang efektivitas pengendalian internal penjualan dan penagihan piutang 3. Talita Ully Situmorang 2009 Tinjauan Pengendalian Internal atas Penjualan Kredit pada PT. Sumatera Berlian Motors Aktivitas pengendalian internal yang diterapkan perusahaan terhadap penjualan kredit dan penagihan piutang masih memiliki kelemahan dan tidak Universitas Sumatera Utara