Hasil Analisis Analisis pengaruh iklan tv, mencari variasi dan ketersediaan produk terhadap keputusan perpindahan merek ke pembalut wanita charm: studi kasus pada pengguna charm di Tangerang Selatan

102 setuju, 29 responden atau 29 yang menyatakan netral, 29 responden atau 29 menyatakan setuju, dan 9 responden atau 9 yang menyatakan sangat setuju mengenai pernyataan saya beralih ke pembalut Charm karena ingin mencoba inovasi produk Charm yang terbaru. Dapat diartikan sebagian besar responden 31 menyatakan tidak setuju bahwa mereka beralih ke pembalut Charm karena ingin mencoba inovasi produk Charm yang terbaru.

3. Hasil Analisis

a. Uji Asumsi Klasik

1 Uji Multikolinieritas Menurut Ghozali 2011:105, uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Multikolinearitas dapat dilihat pertama dari nilai tolerance dan lawannya, kedua dari Variance Inflation Factor VIF. Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi karena VIF=1Tolerance. Nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukkan multikolinearitas adalah nilai tolerance ≤ 0,10 atau sama dengan nilai VIF ≥10. Adapun nilai VIF dapat dilihat dari tabel 4.37 berikut : 103 Tabel 4.37 Hasil Uji Multikolinieritas Sumber : Data primer yang telah diolah Dari tabel di atas dapat dilihat hasil perhitungan nilai tolerance menunjukkan tidak ada variabel independen yang memiliki nilai tolerance kurang dari 0,10 yang berarti bahwa tidak terdapat korelasi antar variabel independen yang nilainya lebih dari 95. Hasil perhitungan nilai VIF juga menunjukkan hal yang sama, tidak ada variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih dari 10. Jadi, dapat disimpulkan variabel iklan TV, mencari variasi, dan ketersediaan produk dalam model regresi ini tidak memiliki masalah multikolinieritas atau tidak terjadi multikolinieritas. 2 Uji Heteroskedastisitas Menurut Ghozali 2011:139, uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Variabel Collinearity Statistics Tolerance VIF Iklan TV .999 1.001 Mencari Variasi .974 1.027 Ketersediaan Produk .973 1.028 104 Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang Homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Uji heteroskedastisitas menghasilkan grafik pola penyebaran titik Scatterplot seperti tampak pada gambar 4.5 : Gambar 4.5 Hasil Uji Heteroskedastisitas Sumber : Data primer yang telah diolah Hasil pengujian heteroskedastisitas menunjukkan bahwa titik- titik tidak membentuk pola yang jelas, dan titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka nol 0, maka dapat disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas. 3 Uji normalitas Menurut Ghozali 2011:160, uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau 105 residual memiliki distribusi normal. Pengujian normalitas dilakukan dengan cara melihat normal probability plot untuk pengujian residual model regresi yang tampak pada gambar 4.6 berikut : Gambar 4.6 Hasil Uji Normalitas Sumber : Data primer yang telah diolah Data yang baik dan layak digunakan dalam penelitian adalah yang memiliki distribusi normal. Suatu variabel dikatakan normal jika gambar distribusi dengan titik-titik data yang menyebar di sekitar garis diagonal, dan menyebar di titik-titik searah mengikuti garis diagonal. Melihat tampilan grafik normal probability plot di atas menunjukkan bahwa data menyebar di sekitar garis diagonal, dan menyebar di titik-titik searah mengikuti garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Dari hasil uji normalitas maka 106 dapat diketahui bahwa populasi data dari variabel iklan TV, mencari variasi, ketersediaan produk dan keputusan perpindahan merek berdistribusi normal. Gambar 4.7 Hasil Uji Normalitas Sumber : Data primer yang telah diolah Dengan melihat tampilan grafik normal probability plot maupun grafik histogram yang memberikan pola normal. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa model regresi pada penelitian ini memenuhi asumsi normalitas.

b. Analisis Regresi Linier berganda

Dalam upaya menjawab permasalahan dalam penelitian ini maka digunakan analisis regresi linear berganda Multiple Regression untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel 107 bebas terhadap variabel terikat. Perhitungan statistik dalam analisis regresi linier berganda yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan bantuan program komputer SPSS for Windows versi 21. Ringkasan hasil pengolahan data dengan menggunakan program SPSS dapat dilihat pada tabel 4.38 berikut : Tabel 4.38 Hasil Regresi Linier Berganda Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant 2.765 5.163 .536 .594 Iklan TV .282 .095 .239 2.965 .004 .999 1.001 Mencari Variasi .714 .114 .510 6.240 .000 .974 1.027 Ketersediaan Produk .365 .174 .172 2.101 .038 .973 1.028 a. Dependent Variable: Keputusan Perpindahan Merek Sumber : Data primer yang telah diolah Dari hasil tersebut apabila ditulis dalam bentuk standardized dari persamaan regresinya adalah sebagai berikut : Keterangan : Y = Keputusan Perpindahan Merek X 1 = Iklan TV X 2 = Mencari Variasi X 3 = Ketersediaan Produk Konstanta a = 2,765 Y = 2,765 +0,282X 1 + 0,714X 2 + 0,365X 3 108 b1 = 0,282 b2 = 0,714 b3 = 0,365 Persamaan regresi di atas dapat dijelaskan sebagai berikut : a. Konstanta sebesar 2,765. Artinya jika variabel iklan TV, mencari variasi dan ketersediaan produk adalah 0 nol, maka keputusan perpindahan merek nilainya adalah 2,765. b. Koefisien regresi variabel iklan TV X 1 adalah sebesar 0,282. Koefisien bernilai positif, artinya terjadi hubungan antara iklan TV dan keputusan perpindahan merek, semakin sering iklan Charm tayang di televisi maka semakin tinggi keputusan perpindahan merek ke pembalut wanita Charm. c. Koefisien regresi variabel mencari variasi X 2 adalah sebesar 0,714. Koefisien bernilai positif, artinya terjadi hubungan antara mencari variasi dan keputusan perpindahan merek, semakin tinggi mencari variasi, maka semakin tinggi keputusan perpindahan merek ke pembalut wanita Charm. d. Koefisien regresi variabel ketersediaan produk X 3 adalah sebesar 0,410. Koefisien bernilai positif, artinya terjadi hubungan antara ketersediaan produk dan keputusan perpindahan merek, semakin tinggi ketersediaan produk merek Charm daripada pembalut lain maka semakin tinggi keputusan perpindahan merek ke pembalut wanita Charm. 109 Berdasarkan nilai koefisien regresi pada setiap variabel, jika variabel bebas diurutkan dari pengaruh terbesar sampai pengaruh terkecil, maka yang pertama adalah mencari variasi X 2 , yang kedua adalah iklan TV X 1 , dan yang terakhir ketersediaan produk X 3 . Jadi, berdasarkan nilai koefisien regresi yang paling berpengaruh adalah variabel mencari variasi. Hal ini sesuai dengan yang dikatakan Kotler Keller 2012:174, bahwa peralihan merek terjadi untuk mencari keragaman dan bukan karena ketidakpuasan. 1 Analisis Koefisien Korelasi R Tabel 4.39 Hasil Koefisien Korelasi Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .613 a .375 .356 4.528 Sumber : Data primer yang telah diolah Koefisien Korelasi R untuk menunjukkan seberapa besar hubungan yang terjadi antara variabel independen dan variabel dependen. Nilai korelasi adalah antara nol dan satu. Hasil pada penelitian ini yang menggunakan program SPSS 21 diketahui bahwa koefisien korelasi R yang diperoleh sebesar 0,613. Nilai tersebut berada diantara . nilai 0,60 – 0,79 Hal ini berarti antara variabel independen iklan TV, mencari variasi, dan ketersediaan produk dan variabel dependen keputusan perpindahan merek memiliki hubungan yang kuat sebesar 61,3. 110 2 Analisis Koefisien Determinasi R 2 Menurut Ghozali 2011:97, koefisien determinasi R 2 pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R 2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dan menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Hasil perhitungan di atas menunjukkan bahwa nilai Adjusted R 2 yang diperoleh sebesar 0,356. Hal ini 35,6 keputusan perpindahan merek dapat dipengaruhi oleh variabel iklan TV, mencari variasi, dan ketersediaan produk. Sedangkan sisanya 64,4 keputusan perpindahan merek dipengaruhi oleh variabel- variabel lainnya yang tidak diteliti dalam penelitian ini. 3 Pengujian Hipotesis a Uji t Uji t ini dilakukan untuk mengetahui apakah secara parsial variabel iklan TV, mencari variasi dan ketersediaan produk berpengaruh secara signifikan atau tidak terhadap keputusan perpindahan merek. Pengujian menggunakan tingkat signifikansi 0,05 dan uji dua sisi. Hasil uji t dapat dilihat pada tabel 4.40 di bawah ini : 111 Tabel 4.40 Hasil Uji t Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 2.765 5.163 .536 .594 Iklan TV .282 .095 .239 2.965 .004 Mencari Variasi .714 .114 .510 6.240 .000 Ketersediaan Produk .365 .174 .172 2.101 .038 Sumber : Data primer yang telah diolah t tabel dapat dilihat pada tabel statistik pada signifikansi 0,052 = 0,025 dengan derajat kebebasan df = n-k-1 atau 100-3-1 = 96. Sementara itu hasil yang diperoleh dari t tabel adalah 1,985 dan signifikansi 0,05.

1. Variabel iklan TV

Dokumen yang terkait

IMPLIKASI EXPERIENTIAL MARKETING DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP LOYALITAS DENGAN DI MEDIASI OLEH KEPUASAN KONSUMEN (Studi pada Mahasiswi Pengguna Pembalut Wanita Merek Charm di Universitas Lampung)

3 35 84

PENGARUH ATRIBUT PRODUK DAN KEBUTUHAN MENCARI VARIASI MELALUI KETIDAKPUASAN TERHADAP PERILAKU PERPINDAHAN MEREK (Studi Pada Pengguna Smartphone di Bandar Lampung)

4 63 118

PENGARUH KETIDAKPUASAN KONSUMEN, KEBUTUHAN MENCARI VARIASI DAN IKLAN PESAING TERHADAP KEPUTUSAN PERPINDAHAN MEREK

5 42 135

Analisis pengaruh iklan dan ketidakpuasan konumen terhadap keputusan perpindahan merek minuman ringan berkarbonasi yang dimoderasi kebutuhan mencari variasi

0 3 2

PENGARUH KETIDAKPUASAN KONSUMEN DAN IKLAN TERHADAP KEPUTUSAN PERPINDAHAN MEREK PRODUK SMARTPHONE DARI NOKIA KE BLACKBERRY SURABAYA.

1 5 94

PENGARUH KETIDAKPUASAN KONSUMEN DAN KEBUTUHAN MENCARI VARIASI TERHADAP KEPUTUSAN PERPINDAHAN MEREK TOKO (Studi Kasus Pada Minimarket KOPMA UNY).

0 3 96

PENGARUH KETIDAKPUASAN KONSUMEN, KARAKTERISTIK KATEGORI PRODUK DAN KEBUTUHAN MENCARI VARIASI TERHADAP KEPUTUSAN PERPINDAHAN MEREK PRODUK SMARTPHONE (Studi Kasus Pada Perpindahan Merek Blackberry ke Android Samsung).

0 2 156

PENGARUH KETIDAKPUASAN KONSUMEN, KARAKTERISTIK KATEGORI PRODUK, DAN KEBUTUHAN MENCARI VARIASI TERHADAP KEPUTUSAN PERPINDAHAN MEREK SEPEDA MOTOR.

1 2 143

ANALISIS PENGARUH HARGA, KUALITAS PRODUK, KEBUTUHAN MENCARI VARIASI DAN IKLAN PRODUK PESAING TERHADAP KEPUTUSAN PERPINDAHAN MEREK PADA KONSUMEN PEMBALUT WANITA CHARM (Survei pada Mahasiswi Fakultas Ekonomi Universitas Slamet Riyadi Surakarta)

0 0 11

ANALISIS KEBUTUHAN MENCARI VARIASI TERHADAP KEPUTUSAN PERPINDAHAN MEREK (BRAND SWITCHING) - Unissula Repository

0 1 16