Metode Pengembangan Sistem Sistem Informasi Perparkiran Basis Data Database

20 aplikasi yang baru, pengenalan syntax dasar dari bahasa pemrograman yang digunakan dalam aplikasi tersebut, dan dokumen-dokumen yang akan digunakan dalam sistem yang baru tersebut Ladjamudin, 2005:41. Setelah seluruh sistem siap dioperasikan dan seluruh end user selesai dilatih, maka pada tahap ini dilakukan pergantian sistem yang lama dengan sistem yang baru. Teknik pergantiannya bisa secara perlahan bertahap atau secara keseluruhan Ladjamudin, 2005:41.

2.4 Metode Pengembangan Sistem

Metode pengembangan sistem informasi ini biasanya digunakan oleh tim teknis internal dimana pelaksanaan pekerjaan ditinjau juga dari sisi internal organisasi atau perusahaan pemilik sistem. Metode SDLC Waterfall ini terdiri dari lima tahap pengembangan, meliputi: Putra, 2006:198 1. Perencanaan 2. Analisis 3. Desain 4. Penerapan 5. Perawatan 21 1. Perencanaan Planning Tahap perencanaan adalah tahap awal pengembangan sistem yang mendefinisikan perkiraan kebutuhan-kebutuhan sumber daya seperti perangkat fisik, manusia, metode dan anggaran yang sifatnya masih umum. 2. Analisis Sistem Analysis Tahap analisis adalah tahap penelitian atas yang telah ada dengan tujuan untuk merancang sistem yang baru atau diperbaharui. 3. Desain Design Tahap desain sistem adalah setelah analisis sistem yang menentukan proses dan data yang diperlukan oleh sistem baru. Perencanaan Analisis Sistem Desain Penerapan Perawatan Gambar 2.2 Metode SDLC Sebagai Air Terjun Putra, 2006, h. 198 22 4. Penerapan Implementation Tahap implementasi adalah tahap dimana sistem dibentuk menjadi kode yang siap untuk dioperasikan dan diuji atau di tes. 5. Perawatan Maintenance Kegiatan ini merupakan fase terakhir dari metode pengembangan sistem. Pada fase ini dilakukan perawatan terhadap sistem yang sudah dibangun. Perawatan ini berupa backup data, pembuatan jadwal pengoperasian, pengecekan keamanan sistem, dll.

2.5 Sistem Informasi Perparkiran

Sistem informasi perparkiran dapat dikatakan sebagai sebuah sistem dengan komputerisasi yang memberikan dasar operasional interaktif dan berbasis cerdas. Dengan adanya sistem perparkiran, maka dapat membantu mengelola informasi, mendata dan mengatur penempatan lokasi parkir. Sistem yang membantu dalam menyediakan informasi dengan lebih akurat, cepat dan mudah diakses. 2

2.6 Permasalahan Sistem

Semua sistem informasi akan mempunyai masalah, tanpa memperdulikan seberapa baiknya sistem tersebut di desain. Beberapa hal yang menyebabkan sistem informasi mempunyai masalah, antara lain sebagai berikut: 2 http:jazi.staff.ugm.ac.id “Program Informasi Pengaturan dan Pendadwalan Parkir Berbasis Cerdas, 2005” 23 1. Waktu Overtime. 2. Lingkungan sistem yang berubah. 3. Perubahan prosedur operasional. Perbaikan masalah sistem informasi disebut maintenance programming, yang meliputi tanggapan terhadap masalah sistem dan penambahan fungsi baru ke sistem. Maintenance programming mencakup 60 enam puluh sampai 90 sembilan puluh persen dari programming budged dan menunjukkan apakah sistem informasi yang memburuk perlu diganti atau dipertahankan dengan melakukan perbaikan kecil Ladjamudin, 2005:41. Masalah sistem informasi berhubungan dengan karakteristik informasi, yakni sebagai berikut: 1. Relevansi Relevancy. 2. Keakuratan Accuracy, yang meliputi faktor kelengkapan, kebenaran dan keamanan. 3. Ketepatan waktu Timeliness. 4. Ekonomi Economy, yang meliputi faktor sumber daya dan biaya. 5. Efisiensi Eficiency. 6. Dapat dipercaya Reability. 7. Kegunaan Usability. 24

2.6.1 Relevansi Relevancy

Hasil dari sistem informasi harus dapat digunakan untuk kegiatan manajemen di tingkat profesional, taktis dan strategik. Jika tidak dapat digunakan, informasi tersebut layak untuk tidak diperhatikan lagi Ladjamudin, 2005:42. Beberapa gejala dari informasi yang tidak lagi relevan, antara lain sebagai berikut: 1. Laporan tidak digunakan oleh pihak yang menerimanya. 2. Permintaan informasi tidak tersedia dalam sistem informasi. 3. Banyak laporan yang isinya terlalu panjang.

2.6.2 Kelengkapan

Data tidak hanya dimasukkan secara benar, tetapi juga harus lengkap. Apabila sebuah sistem informasi memiliki 95 sembilan puluh lima persen keakuratan data, tetapi hanya 80 delapan puluh persen dari kebutuhan informasi, maka sistem akan tidak efektif. Berikut beberapa gejala ketidaklengkapan Ladjamudin, 2005:42: 1. Sebagian data dikembalikan ke pemakai karena sumber dokumennya atau isian formulirnya tidak lengkap. 2. Bagian pemasukan data menghubungi ke pemakai untuk mengklarifikasi data dari sumber-sumber dokumennya. 25

2.6.3 Kebenaran

Kebenaran biasanya dipikir sebagai keakuratan. Semua data dari field harus dimasukkan secara benar. Berikut gejala dari ketidakbenaran Ladjamudin, 2005:43: 1. Total kesalahan transaksi mengalami kenaikan dibandingkan kualitasnya. 2. Masalah yang terjadi setelah akhir hari kerja normal mengalami kenaikan.

2.6.4 Keamanan

Sering kali informasi dikirimkan ke setiap orang yang membutuhkannya. Pengawasan keamanan adalah struktur pengecekan untuk memutuskan jika informasi yang sensitif ditujukan kepada pemakai yang tidak sah Ladjamudin, 2005:43.

2.6.5 Ketepatan Waktu Timeliness

Beberapa gejala yang menunjukan masalah ketepatan waktu diantaranya sebagai berikut Ladjamudin, 2005:43: 1. Tumpukan pemasukan data mengalami kenaikan. 2. Banyaknya keluhan dari pemakai tentang kesulitan dalam menghubungi staf pemeliharaan program dan staf operasinya. 3. Waktu yang dibutuhkan untuk memperbaiki kesalahan program mengalami kenaikan. 26

2.6.6 Ekonomi Economy

Biaya sistem informasi akan mengalami kenaikan sesuai dengan berjalannya waktu. Meskipun ada beberapa biaya yang mengalami penurunan dan sebagian akan naik. Banyak hal yang menunjukan kenaikan biaya, seperti konsultan pemeliharaan perangkat keras dan program atau perangkat lunak dan lain sebagainya Ladjamudin, 2005:43.

2.6.7 Efisiensi Eficiency

Efisiensi beberapa banyak produksi meningkat karena tambahan unit sumber daya dalam proses produksinya. Berikut beberapa rasio yang dapat dihitung dan dianalisis Ladjamudin, 2005:44: 1. Keluaran atau nilai uang. 2. Transaksi tanpa kesalahan atau waktu. 3. Biaya kertas atau transaksi.

2.6.8 Dapat dipercaya Reability

Sebuah indikator penting dari sistem informasi adalah dengan memperhatikan reabilitasnya. Beberapa gejala tentang masalah reabilitasnya, antara lain sebagai berikut Ladjamudin, 2005:44: 1. Biaya, yaitu tingginya varian rata-rata biaya setiap bulannya. 2. Tumpukan transaksi, yaitu jumlah transaksi yang tertunda atau ditolak. 3. Rata-rata kesalahan yang tidak dapat diprediksi, sehingga perlu menguranginya. 27

2.6.9 Kegunaan Usability

Tidak ada hal yang lebih baik dari sebuah sistem yang dirancang sesuai dengan kriteria. Jika sistem sulit digunakan, berarti adalah masalah dalam sistem. Beberapa gejala yang menunjukan sedikit kegunaan sistem, antara lain sebagai berikut Ladjamudin, 2005:44: 1. Lamanya waktu pelatihan bagi pemakai pemula. 2. Tingginya rata – rata kesalahan yang terjadi. 3. Naiknya kemangkiran dari sebagian pemakai komputer.

2.7 Diagram Arus Data

Data Flow Diagram Ada berbagai alat yang dapat dipakai oleh peneliti untuk melakukan kegiatan analisis dan perancangan suatu sistem. Di antara alat-alat tersebut ada yang berupa bagan arus yang selama ini sering digunakan, yaitu bagan arus dokumen Document Flowchart dan bagan arus olah System Flowchart. Kebutuhan organisasi, baik dipandang dari sudut pemakaian sistem maupun dari sudut perancangan sistem, telah menuntut adanya alat lain yang dapat memperjelas, mempermudah dan dengan tingkat keterincian sesuai dengan perhatian maupun kepentingan masing-masing user dan perancang. Perkembangan dari kedua alat yang telah disebutkan di atas, yaitu munculnya dua alat lain yakni yang dikenal dengan sebutan ICAM Definition Methode Integrated Computer Aided Manufacturing Definition Methode dan Diagram Arus Data Data Flow Diagram. 28 Model analisis harus dapat mencapai tiga sasaran utama, yaitu menggambarkan apa yang dibutuhkan oleh pelanggan, membangun dasar bagi pembuatan desain perangkat lunak, membatasi serangkaian persyaratan yang dapat divalidasi begitu perangkat lunak dibangun. Diagram aliran data merupakan model dari sistem untuk menggambarkan pembagian sistem ke modul yang lebih kecil. Salah satu keuntungan menggunakan diagram aliran data adalah memudahkan pemakai atau user yang kurang menguasai bidang komputer untuk mengerti sistem yang akan dikerjakan Ladjamudin, 2005:60.

2.7.1 Diagram Konteks

Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram konteks merupakan level tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh input ke sistem atau output dari sistem. Ia akan memberi gambaran tentang keseluruhan sistem. Sistem dibatasi oleh boundary dapat digambarkan dengan garis putus. Dalam diagram konteks hanya ada satu proses. Tidak boleh ada store dalam diagram konteks Ladjamudin, 2005:64.

2.7.2 Diagram Nol Overview Diagram

Diagram nol adalah diagram yang menggambarkan proses dari data flow diagram. Diagram nol memberikan pandangan secara menyeluruh mengenai sistem yang ditangani, menunjukan tentang fungsi-fungsi utama atau proses yang 29 ada, aliran data, dan external entity. Pada level ini sudah dimungkinkan adanya atau di gambarkannya data store yang digunakan. Untuk proses yang tidak rinci lagi pada level selanjutnya, simbol ‘’ atau ‘P’ functional primitive dapat ditambahkan pada akhir nomor proses. Keseimbangan input dan output balancing antara diagram nol dengan diagram konteks yang terpelihara Ladjamudin, 2005:64.

2.7.3 Diagram Rinci Level Diagram

Diagram rinci adalah diagram yang menguraikan proses apa yang ada dalam diagram nol atau diagram level di atasnya. Di dalam satu level, biasanya tidak terdapat lebih dari 7 tujuh buah proses dan maksimal 9 sembilan, bila lebih maka harus dilakukan dekomposisi Ladjamudin, 2005:60.

2.8 Elemen Dasar Dari Diagram Aliran Data

2.8.1 Kesatuan Luar External Entity

Sesuatu yang berada di luar sistem, tetapi ia memberikan data kedalam sistem atau memberikan data dari sistem, disimbolkan dengan suatu kotak notasi. External entity tidak termasuk bagian dari sistem. Bila sistem informasi dirancang untuk satu bagian maka bagian lain yang masih terkait menjadi external entity. Gambar 2.3 External entity Ladjamudin 2005:67 30

2.8.2 Arus Data Data Flow

Arus data merupakan tempat mengalirnya informasi dan digambarkan dengan garis yang menghubungkan komponen dari sistem. Arus data ditunjukan dengan arah panah dan garis diberi nama atas arus data yang mengalir. Arus data ini mengalir di antara proses, data store dan menunjukkan arus data dari data yang berupa yang berupa masukan untuk sistem atau hasil proses sistem Gambar 2.4 Arus Data Ladjamudin 2005:67

2.8.3 Proses Process

Proses merupakan apa yang dikerjakan oleh sistem. Proses dapat mengolah data aliran data masuk menjadi aliran data keluar. Proses berfungsi mentransformasikan satu atau beberapa data masukan menjadi satu beberapa data keluaran sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan. Setiap proses memiliki satu atau beberapa satu atau beberapa masukan serta menghasilkan satu atau beberapa data keluarkan. Proses sering pula disebut bubble Ladjamudin, 2005:60. Gambar 2.5 Proses Ladjamudin 2005:69 31

2.8.4 Simpanan Data Data Store

Simpanan data merupakan tempat penyimpanan data pengikat data yang ada dalam sistem. Data store dapat disimbolkan dengan sepasang dua garis sejajar atau dua garis dengan salah satu sisi samping terbuka. Proses dapat mengambil data dari atau memberikan data ke database. Data Store Gambar 2.5 Data Store Ladjamudin 2005:70

2.8.5 Kamus Data

Kamus data berfungsi membantu pelaku sistem untuk mengartikan aplikasi secara detail dan mengorganisasikan semua elemen data yang digunakan dalam sistem secara persis sehingga pemakai dan penganalisis sistem mempunyai dasar pengertian yang sama tentang masukan, keluaran dan proses. Kamus data sering disebut juga dengan sistem data dictionary adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Dengan menggunakan kamus data, analisis sistem dapat mendefinisikan data yang mengalir di sistem dengan lengkap. Pada tahap analisis, kamus data digunakan sebagai alat komunikasi antara analisis sistem dengan pemakai sistem tentang data yang mengalir di sistem, yaitu tentang data yang masuk ke sistem informasi yang dibutuhkan oleh pemakai sistem. Pada tahap perancangan sistem, kamus data digunakan untuk merancang input, merancang laporan-laporan dan database. Kamus data dibuat berdasarkan arus data yang ada di DAD Diagram Aliran Data. Arus data di DAD sifatnya 32 global, hanya ditujukan nama arus datanya saja. Keterangan lebih lanjut tentang struktur dari suatu arus data di DAD secara lebih terperinci dapat dilihat di Kamus Data. Kamus data memuat hal-hal sebagai berikut Ladjamudin, 2005:70: 1. Nama Arus Data Nama arus data harus dicatat pada kamus data, sehingga mereka yang membaca DAD memerlukan penjelasan lebih lanjut tentang suatu arus data tertentu dan dapat langsung mencarinya dengan mudah di kamus data. 2. Alias. Alias atau nama lain dari data dapat ditulis bila. Untuk menyatakan nama lain dari suatu data elemen atau data store yang sebenarnya sama dengan data elemen atau data store yang telah ada. Alias terjadi karena kurang koordinasi antara beberapa analis sistem, misalkan analis sistem yang satu menggunakan EMPLOYEE, dan analis sistem yang lain menggunakan KARYAWAN. Namun keduanya memiliki pengertian yang sama. 3. Bentuk Data Bentuk data perlu dicatat di Kamus Data, karena dapat dipergunakan untuk mengelompokan kamus data ke dalam kegunaannya sewaktu perancangan sistem. 4. Arus Data Arus data menunjukan dari mana data mengalir dan kemana data menuju. Keterangan arus data ini perlu dicatat dikamus data untuk memudahkan mencari arus data di DAD. 33 5. Penjelasan Untuk memperjelas tentang makna dari arus data yang dicatat di kamus data, maka sebagian penjelasan dapat diisi dengan keterangan-keterangan tentang arus data tersebut.

2.9 Diagram Hubungan Antara Entitas

Entity Relationship Diagram ERD ERD adalah suatu model jaringan yang menggunakan susunan data yang disimpan dalam sistem secara abstrak. ERD berbeda dengan DFD yang merupakan suatu model jaringan fungsi yang akan dilaksanakan oleh sistem, sedangkan ERD merupakan model jaringan data yang menekankan pada struktur-strukturnya dan relationship nya. Diagram hubungan entitas atau yang lebih dikenal dengan sebutan E-R Diagram, adalah notasi grafik dari sebuah model data atau sebuah model jaringan yang menjelaskan tentang data yang tersimpan storage data dalam sistem secara abstrak. Diagram hubungan entitas tidak menyatakan bagaimana memanfaatkan data, membuat data, mengubah data dan menghapus data Ladjamudin, 2005:142.

2.9.1 Elemen-elemen Diagram Hubungan Entitas Entity

Pada E-R Diagram, entity digambarkan dengan sebuah bentuk persegi panjang. Entity adalah sesuatu apa saja yang ada di dalam sistem, nyata maupun 34 abstrak dimana data tersimpan atau dimana terdapat data. Entitas diberi nama dengan kata benda dan dapat dikelompokkan dalam empat 4 jenis nama, yaitu orang, benda, lokasi, kejadian terdapat waktu unsur di dalamnya.

2.10 Basis Data Database

Ada beberapa definisi basis data dari beberapa orang ahli basis data adalah sebagai berikut Ladjamudin, 2005:129: 1. Database adalah sekumpulan data store bisa dalam jumlah yang sangat besar yang tersimpan dalam magnetik disk, optical disk, magnetic drum atau media penyimpanan sekunder lainnya. 2. Database adalah sekumpulan program-program aplikasi umum yang bersifat “batch” yang mengeksekusi dan memproses data secara umum seperti pencarian, peremajaan, penambahan dan penghapusan terhadap data. 3. Database terdiri dari data yang akan digunakan atau diperuntukkan terhadap banyak ‘user’, dimana masing-masing ‘user’ baik menggunakan teknik pemrosesan yang bersifat batch atau online akan menggunakan data tersebut sesuai dengan tugas dan fungsinya, dan ‘user’ lain dapat juga menggunakan data tersebut dalam waktu yang bersamaan. 4. Database adalah koleksi terpadu dari data-data yang saling berkaitan dari suatu enterprise perusahaan, instansi pemerintah atau swasta. 35

2.11 Normalisasi