Bentuk Normal Kedua Second Normal Form 2NF Bentuk Normal Ketiga Third Normal Form 3NF

37

2.11.2 Bentuk Normal Kesatu First Normal Form 1NF

Pada tahap ini dilakukan penghilangan beberapa grup elemen yang berulang agar menjadi satu harga tunggal yang berinteraksi diantara setiap baris pada suatu tabel dan setiap atribut harus mempunyai nilai data yang atomic bersifat atomic value. Atom adalah zat terkecil yang masih memiliki sifat induknya, bila dipecah lagi maka ia tidak memiliki sifat induknya. Syarat normal kesatu 1-NF Ladjamudin, 2005:178. 1. Setiap data dibentuk dalam flat file, data dibentuk dalam satu record nilai dari field berupa “atomic value”. 2. Tidak ada set atribute yang berulang atau bernilai ganda. 3. Telah ditentukannya primery key untuk tabel relasi tersebut. 4. Tiap atribut hanya memiliki satu pengertian.

2.11.3 Bentuk Normal Kedua Second Normal Form 2NF

Bentuk normal kedua didasari atas konsep full function dependency keterangan tergantung fungsional sepenuhnya yang dapat didefinisikan sebagai berikut Ladjamudin, 2005:179: Jika A dan B atribut-atribut dari suatu relasi, B dikatakan full functional dependency memiliki ketergantungan fungsional sepenuhnya terhadap A, jika B adalah tergantung fungsional terhadap A, tetapi tidak secara tepat memiliki ketergantungan fungsional dari subset himpunan bagian dari A. Full Functional Dependency Ketergantungan Fungsional Sepenuhnya 38 Suatu ketergantungan fungsional A B adalah ketergantungan fungsional sepenuhnya, jika perpindahan beberapa atribut dari A menghasilkan tepat satu pasangan pada atribut dari B. Suatu ketergantungan fungsional A B adalah ketergantungan fungsional sebagian, jika ada beberapa atribut yang dapat dihilangkan dari A sementara ketergantungan tersebut tetap berlaku berfungsi. Bentuk normal kedua memungkinkan suatu relasi memiliki composite key, yaitu relasi dengan primary key yang terdiri dari dua atribut atau lebih atribut. Suatu relasi yang memiliki single atribut untuk primary key-nya secara otomatis pada akhirnya menjadi 2-NF. Syarat normal kedua 2-NF: 1. Bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal kesatu. 2. Atribute bukan non-key haruslah memiliki ketergantungan fungsional sepenuhnya fully functional dependency pada kunci utama primary key. Sehingga untuk membentuk normal kedua haruslah sudah ditentukan primary key-nya. Primary key tersebut haruslah lebih sederhana, lebih unik, dapat mewakili atribut lain yang menjadi anggotanya, dan lebih sering digunakan pada tabel relasi tersebut.

2.11.4 Bentuk Normal Ketiga Third Normal Form 3NF

Walaupun relasi 2-NF memiliki redudansi yang lebih sedikit dari pada relasi 1-NF, namun relasi tersebut masih mungkin mengalami kendala bila terjadi anomali peremajaan update terhadap relasi tersebut. 39 Syarat normal ketiga 3-NF Ladjamudin, 2005:183: 1. Bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal kedua. 2. Aribut buka kunci non-key haruslah tidak memiliki ketergantungan transistif, dengan kata lain suatu atribut bukan kunci non-key tidak boleh memiliki ketergantungan fungsional terhadap atribut bukan kunci lainnya, seluruh atribut bukan kunci pada suatu relasi hanya memiliki ketergantungan fungsional terhadap primary key di relasi itu saja.

2.12 Pengujian Black-Box