Latar Belakang Pengaruh Cahaya Matahari Terhadap Kadar Vitamin C Pada Tanaman Bayam (Amaranthus tricolor) Dengan Naungan Dan Tanpa Naungan

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sosok tanaman bayam sangat mudah dikenali, yaitu berupa perdu yang tumbuh tegak, batangnya tebal berserat dan sukulen pada beberapa jenis mempunyai duri. Daunnya bisa tebal atau tipis, besar atau kecil, berwarna hijau atau ungu kemerahan pada jenis bayam merah. Bunganya berbentuk pecut, muncul di pucuk tanaman atau pada ketiak daunnya. Bijinya berukuran sangat kecil berwarna hitam atau cokelat dan mengkilap Bandini,Y., 2001. Vitamin C merupakan senyawa yang sangat mudah larut dalam air, mempunyai sifat asam dan sifat pereduksi yang kuat. Vitamin C yang mempunyai rumus empiris C 6 H 8 O 6 dalam bentuk murni merupakan kristal putih, tidak berwarna, tidak berbau dan mencair pada suhu 190-192 C. Senyawa ini bersifat reduktor kuat dan mempunyai rasa asam Andarwulan,N., 1992. Japan Food Standarization Ingredients List menyatakan bahwa dewasa ini makanan- makanan alami kehilangan banyak zat gizi karena faktor lingkungan, kerusakan tanah dan pengolahan dengan zat tambahan seperti pupuk anorganik, zat perangsang tanah dan lain sebagainya. Pengurangan nilai gizi yang drastis khususnya vitamin C pada bayam telah diamati dari tahun ke tahun dan dapat disimpulkan bahwa penurunan kadar vitamin C cukup signifikan sebab pada tahun 1950 : 150 mg, tahun 1963 : 100 mg, tahun 1982 : 63 mg dan pada tahun 1994 menjadi 13 mg, masing-masing per 100 gram bahan, hal ini diduga akibat perubahan global dimana suhu udara semakin naik sehingga penguapan pada daun bayam yang bentuknya tipis semakin tinggi, sedangkan air merupakan bahan baku untuk proses fotosintesa serta merupakan media reaksi yang paling bagus Packer,L., 2006. Cahaya mempengaruhi susunan asam askorbat pada sayuran dan buah. Sayuran seperti bayam, pada sore hari mengandung asam askorbat lebih besar daripada waktu pagi, namun perubahan itu disebabkan adanya perubahan kadar air. Dalam tanaman terdapat suatu mekanisme yang mengubah sukrosa, heksosa dan senyawa lain menjadi asam askorbat. Universitas Sumatera Utara Cahaya, suhu, karbondioksida dan air sangat mempengaruhi akumulasi asam askorbat dalam tanaman. Cahaya nampaknya merupakan satu-satunya faktor lingkungan yang mempengaruhi kadar asam askorbat dalam sayuran dan buah Harris,R.1989. Berdasarkan hal di atas, penulis tertarik untuk melakukan suatu penelitian tentang menghitung kadar vitamin C pada tanaman bayam Amaranthus tricolor dengan pengaruh cahaya matahari yaitu dengan membandingkan tanaman bayam Amaranthus tricolor yang diberikan naungan dan dengan tanaman bayam Amaranthus tricolor tanpa naungan. Metode penelitian yang digunakan adalah dengan metode titrasi iodometri.

1.2 Permasalahan