Biosintesis Vitamin C Akibat Kekurangan Vitamin C Kelebihan Vitamin C Analisis Vitamin C

2.3.3. Sumber Vitamin C

Vitamin C tidak terdistribusi secara luas dalam bahan makanan seperti kebanyakan vitamin yang lain. Vitamin C hamper sepenuhnya dalam makanan nabati, yaitu sayuran dan buah-buahan segar, tetapi tidak ditemukan dalam serealia atau sayuran kacang-kacangan yang kering. Jumlah yang sangat sedikit dalam terdapat dalam makanan hewani seperti hati da ginjal mentah. Susu segar mengandung sedikit vitamin C dan beberapa dari vitamin C ini tidak rusak setelah pasteurisasi Gaman, P.M., 1992.

2.3.4. Fungsi Vitamin C

Salah satu fungsi utama dari vitamin C adalah berperan dalam pembentukan kolagen. Kolagen adalah sejenis protein yang merupakan salah satu komponen utama dari jaringan ikat, tulang-tulang rawan, matriks tulang, lapisan endothelium pembuluh darah dan lain-lain. Vitamin ini bertindak sebagai koenzim atau kofaktor pada proses hidroksilasi, baik secara aktif sebagai zat reduktor. Vitamin C sangat esensial dalam proses penyembuhan luka dan kemampuan tubuh untuk menghadapi stress dari injeksi Tjokronegoro,1985. 2.3.5. Metabolisme Vitamin C Bila jaringan tubuh ada dalam kondisi jenuh oleh vitamin C maka dari dosis yang diberikan parenteral, sebagian besar akan dieksresikan di dalam urine, sebaliknya bila suplai vitamin ini di dalam jaringan tidak mencukupi, maka sebagaian besar dari dosis vitamin C yang diberikan akan diretensi di dalam tubuh dan sedikit sekali yang dieksresikan di dalam urine Sediaoetama,A.D.,2004.

2.3.6. Biosintesis Vitamin C

CHO CHO 6CO 2 + H 2 O Fotosintesis H C OH enzim H C OH HO C H 1 HO C H 6O 2 H C OH H C OH H C OH H C OH CH 2 OH HO C O D-glukosa Asam D-glukuronat lakton Universitas Sumatera Utara O CHO C H C OH HO C H Enzim C H Enzim HO C H O Enzim 2 H C OH 3 H C 4 O H C OH HO C H C O CH 2 OH Asam D-glukuronat lakton L-gulonolakton oksidasi O O C C C O O C OH O H C OH enzim C OH C H C H H C OH H C OH CH 2 OH CH 2 OH 2-keto L-gulonolakton Asam L-askorbat Goodman,S.,1994.

2.3.7. Akibat Kekurangan Vitamin C

Skorbut dalam bentuk berat sekarang jarang terjadi, karena sudah diketahui cara mencegah dan mengobatinya. Tanda-tanda awal antara lain lelah, lemah, nafas pendek, kejang otot, tulang, otot dan persendian sakit serta kurang nafsu makan, kulit menjadi kering, kasar dan gatal, perdarahan gusi. Di samping itu, luka sukar sembuh, terjadi anemia, kadang- kadang jumlah sel darah putih menurun, serta depresi dan timbul gangguan saraf. Gejala Skorbut akan terlihat bila taraf asam askorbat dalam serum turun dibawah 0,20 mgdl Almatsier,1998.

2.3.8. Kelebihan Vitamin C

Kelebihan vitamin C berasal dari makanan tidak menimbulkan gejala. Tetapi konsumsi vitamin C berupa suplemen secara berlebihan tiap hari dapat menimbulkan hiperoksaluria dan resiko lebih tinggi terhadap batu ginjal. Dengan konsumsi 5-10 gram vitamin C baru sedikit asam askorbat yang dikeluarkan melalui urin. Resiko batu oksalat dengan suplemen vitamin C dosis tinggi dengan demikian rendah, akan tetapi hal ini dapat menjadi berarti pada seseorang mempunyai kecendrungan untuk pembentukan batu ginjal Almatsier,S, 1998. Universitas Sumatera Utara

2.3.9. Analisis Vitamin C

Metode analisis vitamin C dalam bahan pangan dapat dikelompokkan menjadi metode fisik, metode kimia, metode biokimia dan metode biologis. Adapun pembagian dari metode-metode diatas adalah : 1. Metode fisik terdiri atas metode spektroskopis dan metode polarografik. 2. Metode kimia terdiri atas titrasi dengan iodin, titrasi dengan 2,6-dikhlorofenol indofenol, titrasi dengan biru metilen, pengukuran kuantitatif dengan pereaksi Folin, pengukuran dengan asam phosfotungstat-Molibdat, metode giri test ferrisianida dan ammonium molybdat, test asam fosfomolibdat, metode Bachstez-Carallini, test vanadium, test azo, test sulfatilamida, test asam selinida, test Emas-triklorida, test mercury chlorida, metode pita kelli, metode szent-gyorgy, metode tauber, test furfural, test cocathelin, pengukuran vitamin C dengan cara dioksidasi menjadi asam oksalat, metode biru-prusia. 3. Metode biokimia terdiri atas metode asam askorbat oksidase, metode ini berdasarkan kemampuan enzim asam oksidase untuk mengoksidasi asam askorbat. 4. Metode biologi terdiri atas metode preventif, metode kuratif, metode histologi Andarwulan, N., 1992.

2.4. Fotosintesis