Fotosintesis Pengaruh Cahaya Matahari Terhadap Kadar Vitamin C Pada Tanaman Bayam (Amaranthus tricolor) Dengan Naungan Dan Tanpa Naungan

2.3.9. Analisis Vitamin C

Metode analisis vitamin C dalam bahan pangan dapat dikelompokkan menjadi metode fisik, metode kimia, metode biokimia dan metode biologis. Adapun pembagian dari metode-metode diatas adalah : 1. Metode fisik terdiri atas metode spektroskopis dan metode polarografik. 2. Metode kimia terdiri atas titrasi dengan iodin, titrasi dengan 2,6-dikhlorofenol indofenol, titrasi dengan biru metilen, pengukuran kuantitatif dengan pereaksi Folin, pengukuran dengan asam phosfotungstat-Molibdat, metode giri test ferrisianida dan ammonium molybdat, test asam fosfomolibdat, metode Bachstez-Carallini, test vanadium, test azo, test sulfatilamida, test asam selinida, test Emas-triklorida, test mercury chlorida, metode pita kelli, metode szent-gyorgy, metode tauber, test furfural, test cocathelin, pengukuran vitamin C dengan cara dioksidasi menjadi asam oksalat, metode biru-prusia. 3. Metode biokimia terdiri atas metode asam askorbat oksidase, metode ini berdasarkan kemampuan enzim asam oksidase untuk mengoksidasi asam askorbat. 4. Metode biologi terdiri atas metode preventif, metode kuratif, metode histologi Andarwulan, N., 1992.

2.4. Fotosintesis

Fotosintesis pada hakekatnya merupakan satu-satunya mekanisme masuknya energi ke dalam dunia kehidupan. Dalam proses fotosintesis, organisme hidup mengubah energi cahaya menjadi energi kimia dari molekul organik. Proses ini memanfaatkan sinar matahari untuk menghasilkan energi bagi reaksi kimia fisika yang kompleks Lawlor, D.W, 1993. Energi matahari yang ditangkap oleh fotosintesis merupakan lebih dari 90 sumber energi yang dipakai oleh manusia untuk pemanasan, cahaya dan tenaga. Keseluruhan proses fotosintesis dituliskan dengan persamaan reaksi : 6 CO 2 + 6H 2 O CAHAYA MATAHARI C 6 H 12 O 6 + 6O 2 Wirahadikusuma, 1985. Universitas Sumatera Utara Secara umum, reaksi fotosintesis dapat dibagi menjadi 2 tahap yaitu tahap utama disebut reaksi terang dan tahap kedua disebut reaksi gelap. 1. Reaksi terang Reaksi terang pada fotosintesis ini mengikuti cara yang sama seperti mekanisme penangkapan elektron oleh mitokondria. Mekanisme reaksi terang meliputi : • Produksi elektron pada tingkat energi yang lebih tinggi. • Sistem perpindahan elektron yang menangkap energi dari elektron dan digunakan untuk membentuk H + . • Penggunaan H + sebagai sumber energi untuk sintesis ATP. Karena mekanisme pada tahap ini tergantung pada cahaya, dan berhenti jika sumber cahaya terhambat, maka reaksi ini disebut reaksi terang. 2. Reaksi gelap Dalam tahap ini, CO 2 direduksi dan diubah menjadi senyawa organik kompleks. Reaksi pada tahap ini sangat tergantung pada produksi ATP, NADPH dan O 2 dan tidak memerlukan cahaya secara langsung, sehingga reaksi ini disebut reaksi gelap. ATP dan NADPH yang dihasilkan pada reaksi terang, dengan hadirnya CO 2 akan berperan sebagai pereaksi untuk reaksi gelap. Selanjutnya ADP, Pi dan NADP + yang dihasilkan oleh reaksi gelap, dengan hadirnya H 2 O akan bertindak sebagai pereaksi untuk reaksi terang. Dalam reaksi terang dan reaksi gelap akan membentuk siklus dimana H 2 O dan CO 2 berfungsi sebagai sumber utama untuk menghasilkan molekul organik karbohidrat dan O 2 Wolfe,S.L, 1993.

2.5. Pengaruh Intensitas Cahaya