Morfologi Mikoriza Dalam Akar Manfaat FMA Bagi Tanaman

famili, yaitu famili Glomaceae dengan genus Glomus, famili Acaulosporaceae dengan genus Acaulospora dan Entrophospora, Paraglomaceae dengan genus Paraglomus, dan Achaeosporaceae dengan genus Archaeospora INVAM, 2013. Jamur endomikoriza membentuk struktur khusus yang berbentuk bulat yang disebut vesikula dan sistem percabangan yang dikotomus yang disebut arbuskula. Vesikula mengandung cairan lemak dan berdinding tipis, yang berfungsi sebagai organ penyimpan makanan atau berkembang menjadi klamidospora, yang berfungsi sebagai organ reproduksi. Arbuskula berfungsi sebagai tempat pertukaran nutrisi antara tanaman inang dan jamur Pritchett, 1979.

2.2.1. Morfologi Mikoriza Dalam Akar

Kolonisasi FMA diawali dari perkecambahan pertumbuhan hifa dari spora jamur. Kemudian menembus permukaan akar dan berkolinisasi pada ruang antar sel dari korteks akar sehingga terbentuk apresoria. Hifa kemudian menembus sel epidermis atau diantara lapisan-lapisan sel dan menembus sel kortikal luar Strack et al., 2003. Percabangan dikotomus hifa dalam sel inang akan membentuk arbuskula. Diantara plasmolema dari sel inang dan dinding hifa terdapat matriks yang berisi polisakarida. Vesikula memiliki diameter 50-70 µm, pada bagian intraseluler dan pada sepanjang hifa terdapat pembengkakan yang berisi lipid dan glikogen. Organ ini digunakan sebagai tempat penyimpanan makanan sementara. Struktur internal FMA dapat diamati dengan menggunakan mikroskop cahaya Wood, 1995. Fungi mikoriza arbuskula dapat menginfeksi tanaman inang dengan membentuk jalinan hifa sehingga tanaman bermikoriza dapat meningkatkan kapasitasnya dalam menyerap unsur hara dan air. Kemampuan FMA dalam memperbaiki status nutrisi tanaman tersebut pada saat ini dapat digunakan sebagai pupuk hayati yang diperlukan tanaman pada tanah yang miskin unsur hara Sieverding, 1991. Proses infeksi akar oleh FMA dapat dilihat pada Gambar 1. Universitas Sumatera Utara Gambar 1. Proses Infeksi Akar oleh Fungi Mikoriza Arbuskula Sumber : Brundett, et al., 1994 Akar terinfeksi oleh hifa yang ada di dalam tanah yang berasal dari propagul seperti spora. Spora istirahat memiliki diameter 80-150 µm yang diproduksi oleh hifa eksternal kasar, dan hidup di tanah atau berkumpul dalam sporocarp Wood, 1995. Spora FMA bersifat khusus dan diameternya berkisar antara 10-1000µm. Warna sporanya beraneka ragam mulai dari hialin sampai hitam dan permukaannya mulai dari halus sampai kasar INVAM, 2013.

2.2.2. Manfaat FMA Bagi Tanaman

Simbiosis mutualisme perakaran tanaman dengan mikoriza sangat diperlukan oleh tanaman untuk mengatasi berbagai tekanan lingkungan. Manfaat yang diperoleh tanaman inang dengan adanya asosiasi dengan mikoriza yaitu: Universitas Sumatera Utara 1. Meningkatkan penyerapan unsur hara Antara tanaman inang dengan mikoriza terjadi interaksi simbiosis mutualisme. Sumber nutrisi yang diperlukan tanaman untuk pertumbuhan dengan menyerap nutrisi dari tanah. Penyerapan nutrisi oleh mikoriza dapat memperluas bidang penyerapan akar dibandingkan dengan penyerapan oleh rambut akar biasa. Unsur utama yang diserap adalah fosfor P, nitrogen N, kalium K, serta unsur mikro lain seperti Zn, Cu, dan B Smith dan Read, 1997. Kemampuan mikoriza dalam bersimbiosis dengan berbagai jenis tanaman dapat membantu tanaman dalam meningkatkan efisiensi penyerapan unsur hara. Apabila ketersediaan P rendah dalam tanah, maka hifa FMA dapat membantu menyerap hara dari dalam tanah sehingga pengaruh FMA terhadap serapan hara tinggi Cardoso dan Kuyper, 2006. 2. FMA dapat meningkatkan hasil tanaman dengan cara memperluas bidang serapan akar melalui hifa eksternalnya sehingga tanaman mendapatkan pasokan hara yang cukup untuk pertumbuhan dan peningkatan hasil. Hasil penelitian Musfal 2010 menunjukkan bahwa mikoriza dapat mengefisiensikan penggunaan pupuk pada tanaman jagung. Berperan dalam pembuatan pupuk hayati Mikoriza dapat memacu pertumbuhan dan produktivitas tanaman oleh karena itu mikoriza dapat diisolasi dan dikemas dalam bentuk inokulum yang dapat digunakan sebagai pupuk hayati. Inokulasi FMA dapat mengurangi dosis pupuk Widiastuti et al., 2002. Wachjar et al 1998 menyatakan bahwa Gigaspora rosea berpengaruh pada pertumbuhan bibit kopi. Pemberian dosis inokulum cendawan Gigaspora rosea dapat meningkatkan tinggi tanaman, diameter batang, jumlah daun, serta berat kering tajuk. 3. Bersinergis dengan mikroorganisme yang lain Mikoriza dapat saling berinteraksi dengan mikroba tanah yang lain seperti bakteri pengikat nitrogen. Rhizobium merupakan bakteri di dalam tanah yang membentuk bintil akar pada tanaman Leguminoceae Rao, 1994. Universitas Sumatera Utara Nurhidayati et al. 2011 menyatakan peningkatan pertumbuhan tanaman dengan adanya aplikasi mikrobia eksogen berupa mikoriza indigenous dan Rhizobium disebabkan oleh struktur yang terbentuk akibat kerjasama yang saling menguntungkan antara mikroorganisme tanah dengan akar tanaman dalam meningkatkan masukan air dan hara dari tanah ke dalam jaringan tanaman serta adanya perlindungan akar tanaman dari serangan patogen yang menyebabkan penyakit yang berasal dari tanah. 4. Melindungi tanaman dari serangan patogen akar Ketahanan tanaman terhadap patogen akar karena terjadinya peningkatan kandungan fenol dan terjadinya lignifikasi pada bagian parenkim jaringan akar Soenartiningsih, 2011. Fungi mikoriza arbuskula mempunyai kemampuan kompetisi yang tinggi terhadap patogen akar dan memiliki daya adaptasi yang tinggi di rizosfer. Inokulasi mikoriza arbuskula pada tanaman lidah buaya efektif dalam menekan serangan penyakit busuk akar Erwinia chrysanthemi, meningkatkan serapan hara N, P, dan Mg serta meningkatkan pertumbuhan tanaman lidah buaya di lahan gambut Sasli et al., 2008. Pada tanaman yang bermikoriza terjadi peningkatan kadar hara makro yang diperlukan untuk metabolisme dan pertumbuhan tanaman sehingga tanaman lebih tahan terhadap serangan patogen. Fungi mikoriza arbuskula dapat meningkatkan ketahanan secara sistemik pada tanaman bawang merah terhadap penyakit hawar daun bakteri Xanthomonas axonopodis Suswati et al., 2011. 5. Membantu memproduksi hormon dan zat pengatur tumbuh Mikoriza selain berperan untuk meningkatkan pertumbuhan, juga dapat membentuk zat pengatur tumbuh sebagai hasil metabolisme jamur mikoriza. Fungi mikoriza arbuskula juga dapat meningkatkan produksi hormon pertumbuhan tanaman seperti sitokinin dan giberelin 6. Membantu penyerapan air Mahmood dan Rizvi, 2010. Bibit tanaman bermikoriza lebih tahan kekeringan dari pada bibit yang tidak bermikoriza. Kekeringan dapat mengakibatkan rusaknya jaringan korteks dan Universitas Sumatera Utara matinya perakaran, tetapi pengaruhnya tidak akan permanen pada akar yang bermikoriza. Hifa cendawan masih mampu menyerap air pada pori-pori tanah pada saat akar sudah tidak mampu lagi untuk menyerap air. Selain itu penyebaran hifa di dalam tanah sangat luas, sehingga dapat menyerap air relatif lebih banyak Santoso et al., 2007.

2.2.3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keberadaan FMA