Tempat dan Waktu Penelitian Prosedur Penelitian

18

BAB III METODE PENELITIAN

Metode penelitian ini menggunakan metode eksperimental, yang meliputi pembuatan formulasi sediaan, uji ketahanan wangi sediaan, uji penguapan zat cair dan uji kesukaan hedonic test terhadap sediaan yang dibuat. Pertama mencari konsentrasi basis gel terbaik dari campuran agar-agar dan xanthan gum, kemudian dari gel terbaik yang didapat itu divariasikan beberapa konsentrasi minyak nilam yang bertujuan untuk mendapatkan konsentrasi dengan ketahanan wangi yang lama dan diterima oleh konsumen dengan menggunakan panelis. Dari konsentrasi terbaik minyak nilam dilakukan uji selama penggunaan yang diletakkan ditempat yang berbeda-beda yaitu diruangan biasa dengan ukuran kamar panjang kali lebar 3x4 pada temperatut kamar, Ac kamar dengan temperatur 10 -15, Ac mobil mobil yang digunakan dan kipas angin suhu normal selama 1 jam setiap hari.

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan dilaboratorium Farmasetika Dasar Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara pada bulan Oktober – Desember 2014. 3.2 Alat dan Bahan 3.2.1 Alat-Alat Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah timbangan analitik, cawan porselen, pipet tetes, termometer, penjepit tabung, beaker glass, gelas ukur, cawan petri, pencetak gel plastik, sudip, spatel, penangas air, dan batang pengaduk. Universitas Sumatera Utara 19

3.2.2 Bahan-Bahan

Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah minyak lavender, minyak nilam, aquadest, natrium benzoat, propilen glikol, xanthan gum dan agar-agar. Agar-agar yang digunakan disini adalah agar-agar dipasaran yang dapat dimakan dengan lambang swallow globe brand.

3.3 Prosedur Penelitian

Penelitian ini dilakukan dalam dua tahap,yaitu tahap pertam dan tahap kedua. Pada penelitian tahap pertama bertujuan untuk mendapatkan bentuk gel terbaik. Formula yang digunakan untuk mendapatkan gel terbaik yaitu dengan memvariasikan konsentrasi dari agar-agar dan xanthan gum dengan lima formula. Pencampuran kedua bahan diharapkan dapat menghasilkan gel dengan tekstur yang baik dan elastis sehingga dapat digunakan pada penelitian tahap kedua. Gel yang baik dapat dilihat dari tekstur yang kenyal, elastis dan tidak mudah patah, karena dengan tekstur yang kenyal, elasatis dan tidak mudah patah akan mempengaruhi laju penguapan air dan minyak atsiri sehingga lebih tahan lama dalam penggunaan. Hasil penelitian tahap pertama dari lima formula gel tersebut akan didapatkan salah satu formula gel yang terbaik digunakan untuk penelitian tahap kedua dengan konsentrasi minyak nilam yang berbeda. Penelitian tahap kedua yaitu dengan memvariasikan minyak nilam yang bertujuan untuk mendapatkan konsentrasi dengan ketahanan wangi yang lama dan diterima oleh konsumen dengan menggunakan panelis. Setelah mendapatkan konsentrasi minyak nilam terbaik yang dinilai oleh panelis, maka selajutnya akan diuji ketahanan wanginya selama penyimpanan ditempat yang berbeda beda yaitu diruangan biasa dengan ukuran kamar panjang kali lebar 3x4 pada temperatut Universitas Sumatera Utara 20 kamar, Ac kamar dengan temperatur 10-15, Ac mobil mobil yang digunakan dan kipas angin suhu normal selama 1 jam setiap hari. Konsentrasi minyak nilam yang digunakan untuk penelitian tahap kedua dapat dilihat pada Tabel 3.1 Formula sediaan pengharum ruangan dibawah ini.

3.4 Formulasi Sediaan Pengharum Ruangan