23 sangat suka. Data yang diperoleh dari lembar penilaian kuesioner, ditabulasi
dan ditentukan nilai kesukaannya dengan mencari hasil rerata pada setiap panelis pada tingkat kepercayaan 95. Rumus uji kesukaan dapat dilihat pada Lampiran
6, halaman 38.
3.6.2 Uji penguapan zat cair
Uji penguapan zat cair dilakukan dengan menimbang bobot gel pertiga hari selama 30 hari. Gel pengharum ruangan ini disimpan dibeberapa tempat yaitu
diruangan biasa dengan ukuran kamar panjang kali lebar 3x4 pada temperatut kamar, Ac kamar dengan temperatur 10-15, Ac mobil mobil yang digunakan dan
kipas angin suhu normal selama 1 jam setiap hari agar bisa membandingkan gel yang disimpan ditempat yang berbeda. Dari uji ini, diperoleh besar penurunan
bobot gel setiap minggunya dan total penurunan bobot setelah 30 hari penyimpanan. Penurunan bobot gel pengharum ruangan diperoleh dengan
menghitung selisih bobot gel pada tiga hari sebelumnya H
n-1
dengan bobot gel pada saat penimbangan H
n
, sedangkan total penurunan bobot adalah selisih bobot hari ke 30 H
30
dengan bobot awal H . Besar selisih bobot merupakan
jumlah zat cair yang menguap. Persen total penguapan zat cair dihitung dengan rumus :
Persen total penguapan zat cair =
100 min
30
x esawal
bobotaquad yak
bobot H
H irmenguap
totalzatca
Penurunan bobot setiap tiga hari dibuat dalam grafik agar bisa lebih mudah untuk melihat penurunan bobot setiap tiga hari atau setiap minggunya. Persen bobot gel
sisa dihitung dengan rumus berikut :
Universitas Sumatera Utara
24 Persen bobot gel sisa =
100
x H
rike bobotgelha
Hn n
rike bobotgelha
3.6.3 Uji ketahanan wangi produk pengharum ruangan
Uji ketahanan wangi produk pengharum ruangan dilakukan untuk mengetahui kekuatan wangi gel pengharum ruangan selama penyimpanan yang
dinilai oleh panelis dengan cara mencium wangi dari sediaan gel yang telah disimpan atau digunakan pada setiap tempat diantaranya yaitu diruangan biasa
dengan ukuran kamar panjang kali lebar 3x4 pada temperatut kamar, Ac kamar dengan temperatur 10-15, Ac mobil mobil yang digunakan dan kipas angin suhu
normal selama 1 jam setiap hari yang ditimbang setiap tiga hari sampai wangi dari produk pengharum ruangan tersebut hilang. Pada uji ini digunakan minimal 25
panelis Resurrection, 1998, panelis diminta untuk mengungkapkan kesan pribadinya tentang kesukaan atau ketidaksukaan suatu produk pengharum ruangan
dengan skala kesukaan. Skala yang digunakan yaitu 1 tidak suka, 2 kurang suka, 3 cukup suka, 4 suka, 5 sangat suka. Data yang diperoleh dari lembar
penilaian kuesioner, ditabulasi dan ditentukan nilai kesukaannya untuk setiap sediaan dengan mencari hasil rerata pada setiap panelis pada tingkat kepercayaan
95. Rumus uji kesukaan dapat dilihat pada Lampiran 6, halaman 38.
Universitas Sumatera Utara
25
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pemilihan Gel Terbaik Pada Penelitian Tahap Pertama Terhadap Lima Formula Orientasi
Berdasarkan hasil penelitian tahap pertama sebelum ditambahkan minyak nilam terhadap tekstur gel terbaik dari lima formula dengan perbandingan
konsentrasi agar agar dan xanthan gum, didapatkan tiap formula gel memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing. Gel formula 1 memiliki karakteristik
bahwa gel yang terbentuk masih lembek dan mengalami sineresis. Sineresis adalah peristiwa keluarnya air dari dalam gel yang disebabkan oleh terbentuknya
gel yang semakin mengeras dan mengerut akibat proses penyimpanan, pada gel formula 2 dan 3 gel yang terbentuk kenyal-elastis, lembek dan masih mengalami
sinerisis, Sedangkan pada gel formula 4 bersifat kenyal-elastis, tidak mudah patah, dan merupakan gel yang lebih baik dari formula 1, formula 2, dan formula 3. Hal
ini dikarenakan pada konsentrasi bahan pembentuk gel yang lebih besar memiliki kandungan selulosa yang lebih besar pula sehingga akan memberikan tekstur gel
yang lebih lembut dan elastis Imeson, 2000. Pada gel formula 5 terbentuk gel yang teksturnya keras-memadat, hal ini dikarenakan jumlah bahan pembentuk gel
yang terkandung cukup besar sehingga gel yang terbentuk lebih keras. Pada tahap ini, tekstur dipengaruhi oleh jumlah bahan pembentuk yang terkandung di dalam
gel. Semakin besar jumlah bahan pembentuk gel, maka tingkat kekerasannya akan semakin tinggi.
Dari hasil pemilihan gel terbaik diatas peneliti mengambil kesimpulan bahwa formulasi gel terbaik yaitu pada formulasi gel formula 4 pada
Universitas Sumatera Utara