14
I = TR – TC
Dimana: I = income pendapatan
TR = total revenue total penerimaan TC = total cost total biaya
Soekartawi, 1993.
2.3 Kerangka Pemikiran
Petani dalam mengusahakan petaninya menggunakan beberapa faktor produksi seperti lahan, tenaga kerja, pupukpestisida, bibit, peralatan secara
cermat, sebab pengembalian biaya yang dikorbankan akan bergantung dari keberhasilan usahatani yang dikelola. Karakteristik petani juga mempengaruhi
dalam usahatani seperti umur, pendidikan, pengalaman bertani dan juga jumlah tanggungan.
Dari usahatani tersebut diperoleh produksi yang oleh petani akan dijual dengan tingkat harga tertentu. Dari hasil penjualan tersebut petani memperoleh
imbalan dalam bentuk uang. Uang yang diterima petani disebut penerimaan atau pendapatan kotor.
Penerimaan atau pendapatan kotor tersebut bila dikurangi dengan biaya produksi dari penggunaan faktor-faktor produksi yang dikorbankan petani
tersebut, disebut dengan pendapatan bersih atau keuntungan dari usahatani ubi kayu. Keuntungan petani juga dapat diketahui dari analisis kelayakan RC,
sehingga akan terlihat hasilnya apakah usahatani itu menguntungkan layak atau tidak menguntungkan tidak layak untuk diusahakan. Berdasarkan keterangan
diatas, maka dapat digambarkan skema kerangka pemikiran sebagai berikut:
15
SKEMA KERANGKA PEMIKIRAN
Keterangan: : hubungan
Gambar 1. Skema Kerangka Pemikiran
Biaya Produksi Penerimaan
Menguntungkan layak
Tidak menguntungkan
tidak layak Analisis RC
Pendapatan Produksi
Harga Jual Petani
Usahatani Ubi Kayu Faktor –faktor Produksi:
• Lahan • Bibit
• Pupukpestisida • Peralatan
16
2.4 Hipotesis Penelitian
1 Biaya produksi usahatani ubi kayu di daerah penelitian didominasi oleh
biaya bibit 2
Usahatani ubi kayu di daerah penelitian layak untuk diusahakan
17
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Penentuan Daerah Penelitian
Metode penentuan daerah penelitian dilakukan secara purposive atau secara sengaja yaitu teknik penentuan suatu daerah berdasarkan pertimbangan tertentu
yang telah dibuat terhadap suatu objek yang sesuai dengan tujuan.Daerah penelitian yang dipilih adalah Desa Marihat Bandar, Kecamatan Bandar,
Kabupaten Simalungun karena Desa Marihat Bandar merupakan sentra produksi ubi kayu kedua terbesar di Simalungundan merupakan daerah tempat tinggal
peneliti.
Tabel 3. Data Produksi Ubikayu Berdasarkan Produsen Ubi kayu di Kecamatan Bandar, Kabupaten Simalungun Tahun 2014
No Desa
Luas Tanam Ha
Produksi Ton
Produktivitas TonHa
1 Pematang
Kerasaan 40
1.200 30
2 Pematang
Kerasaan Rejo 90
2.610 29
3 Marihat Bandar
110 3.410
31
4 Land Bau
85 2.550
30 5
Timbaan 6
Bandar Pulo 90
2.700 30
7 Bandar Rakyat
25 750
30 8
Nagori Bandar 20
620 31
9 Perdagangan 1
10 Perdagangan 2 11 Perdagangan 3
230 7.360
32 12 Perlanaan
15 435
29 13 Sugarang Bayu
14 Bandar Jawa 25
750 30
15 Sidotani 10
280 28
16 Bah Lias
Total
740 22.665
30,62
Sumber : BP3K Kecamatan Bandar, 2015
17
18
3.2 Metode Penentuan Sampel