Gustin Khairani : Isolasi Dan Uji Kemampuan Bakteri Endofit Penghasil Hormon IAA Indole Acetic Acid Dari Akar Tanaman Jagung Zea mays L., 2010.
Siklus konversi Tryptofan ke IAA melibatkan deaminasi, dekarboksilasi, dan atau reaksi hidrolisis. Pada tanaman tingkat tinggi dan beberapa mikroorganisme,
siklus indo le-3-pyruvic acid IpyA merupakan salah satu sintesis IAA utama, sedangkan siklus lain juga berjalan pada setiap spesies seperti siklus indole-3-
acetamide, siklus Tryptamin dan siklus indole-3-acetonitrile. Tryptamin sebagai salah satu zat organik, merupakan salah satu zat yang terbentuk dalam biosintesis IAA.
Menurut Thimann Mahadevan 1958 dalam Aslamyah 2002., zat tersebut atas bantuan enzim nitrilase dapat membentuk auksin. Formasi IpyA ke Trp dikatalis oleh
multispesifik aminotransferase, diikuti oleh proses dekarboksilasi secara enzimatis ke indole-3-acetaldehyde IAAld, kemudian dioksidasi oleh IAAld oxidase ke IAA.
Sebagai reaksi sampingan, IpyA direduksi menjadi indole-3-lactic acid ILA oleh lactate dehydrogenase, yang menghendaki NADH. Dan Indole-3-ethanol TOL
merupakan produk dari reaksi samping IAAld Lee et al, 2004. Ahli lainnya Cmelin Virtanen, 1961 dalam Aslamyah, 2002 menerangkan bahwa Indoleacetonitrile
yang terdapat pada tanaman, terbentuk dari Glucobrassicin dengan aktivitas enzim Myrosinase. Dan zat organik lain Indole ethanol yang terbentuk dari Trypthopan
dalam biosintesis IAA adalah atas bantuan bakteri Rayle Purves, 1976 dalam Aslamyah, 2002.
2.5 Peranan Auksin Terhadap Tanaman
Salisbury Ross 1995 menyatakan bahwa pada kecambah monokotil, IAA yang banyak terdapat pada ujung koleoptil dan semakin berkurang ke arah akar. Proses
pematangan biji, IAA dibuat oleh embrio yang sedang berkembang dan disamping itu IAA berperan sebagai konjugata dalam jaringan endosperm. Mekanisme kerja IAA
dalam perpanjangan sel adalah IAA mendorong elongasi sel-sel pada koleoptil dan ruas-ruas tanaman. Elongasi sel tanaman terutama terjadi pada arah vertikal, diikuti
dengan pembesaran sel dan meningkatnya bobot basah. Peningkatan bobot basah terutama karena meningkatnya pengambilan air oleh sel tersebut.
Peningkatan pertumbuhan akar tanaman merupakan salah satu tanda utama yang dapat diamati apabila tanaman tersebut telah diinokulasi oleh bakteri endofit.
10
Gustin Khairani : Isolasi Dan Uji Kemampuan Bakteri Endofit Penghasil Hormon IAA Indole Acetic Acid Dari Akar Tanaman Jagung Zea mays L., 2010.
Baik itu berupa laju pertumbuhan akar, seperti elongasi akar primer serta proliferasi akar lateral dan akar adventif merupakan suatu keuntungan bagi kecambah dalam
peningkatan kemampuan mereka untuk lebih merekatkan diri ke tanah, menyerap air, serta nutrisi dari lingkungan agar tanaman tersebut dapat bertahan. Banyak
mikroorganisme endofit dapat mensintesis IAA yang memiliki kemampuan yang sama dengan IAA eksogenous tanaman Patten Glick, 2002.
Fitohormon yang diproduksi Azospirillum menyebabkan perubahan morfologi akar setelah inokulasi Bashan Levanony, 1990, di mana terjadi peningkatan densitas
dan panjang rambut akar, perubahan akar lateral maupun area permukaan akar Tien et al., 1979; Dubrovsky et al., 1994
dalam Lestari et al., 2007 karena ada peningkatan serapan hara Barbieri Galli, 1993. Inokulasi memberikan dampak yang lebih baik
terhadap perkembangan akar tanaman padi, di mana jumlah akar lebih lebat dan rambut akar lebih banyak, jadi kemampuan sekresi IAA lebih banyak. Efek inokulasi
IAA dapat menghasilkan lebih banyak akar lateral, rambut akar, dan cabang rambut akar. Kemampuan
Azospirillum dalam mensistesis IAA dapat memodifikasi perkembangan akar dan proses pertumbuhan tanaman inang Tien
et al., 1979 dalam Lestari
et al., 2007. Strain-strain Azospirillum yang mampu memproduksi IAA tinggi dalam kulturnya sangat mempengaruhi morfologi akar tanaman Jain Patriquin
1985 dalam Lestari et al., 2007. Akar adventif dan lateral ini merupakan daerah yang
di induksi oleh IAA eksogenous dengan konsentrasi yang lebih tinggi daripada daerah lainnya Cheryl, 1998. Secara morfogenik, pengaruh IAA yang penting adalah dalam
peninggian batang dan pembentukan bintil akar Subba Rao, 1994.
2.6 Tanaman Jagung Zea mays L.
Jagung merupakan komoditas palawija utama di Indonesia ditinjau dari aspek pengusahaan dan penggunaan hasilnya, yaitu sebagai bahan baku pangan dan pakan.
Kebutuhan jagung terus meningkat seiring dengan meningkatnya permintaan bahan baku pakan. Komposisi bahan baku pakan ternak unggas membutuhkan jagung sekitar
50 dari bahan total yang diperlukan. Krisis ekonomi di Indonesia yang berkepanjangan menyebabkan terhambatnya upaya peningkatan produksi jagung.
Penyediaan sarana produksi terutama pupuk yang sangat dibutuhkan petani mulai 11
Gustin Khairani : Isolasi Dan Uji Kemampuan Bakteri Endofit Penghasil Hormon IAA Indole Acetic Acid Dari Akar Tanaman Jagung Zea mays L., 2010.
terganggu akibat naiknya harga pupuk, sehingga penggunaan pupuk oleh petani tidak sesuai dengan rekomendasi Sarasutha, 2002.
Sekarang ini jagung mempunyai peringkat dalam produksi dunia di antara tiga tanaman padi- padian utama. Jagung ditanam di lebih banyak negara daripada setiap
tanaman padi-padian lain, dan telah menghasilkan hasil bijian yang paling besar di antara setiap tanaman padi-padian. Kebanyakan daerah yang ditanami jagung sekitar
58 adalah di negara-negara yang sedang berkembang, dan diantaranya kira-kira 50 juta hektar terdapat di daerah tropik, terutama pada ketinggian yang rendah kira-kira
46 juta ha. Walaupun demikian, kira-kira 23 jagung dunia dihasilkan di negara- negara berkembang, yang iklimnya hampir seluruhnya iklim sedang. Angka produksi
menunjukkan perbedaan yang besar dalam hasil antara negara-negara yang berkembang di daerah iklim sedang dan negara-negara yang sedang berkembang di
daerah tropik Gardner et al., 1991. 12
Gustin Khairani : Isolasi Dan Uji Kemampuan Bakteri Endofit Penghasil Hormon IAA Indole Acetic Acid Dari Akar Tanaman Jagung Zea mays L., 2010.
BAB 3 BAHAN DAN METODE
3.1 Waktu dan Tempat