KRITERIA INKLUSI DAN EKSKLUSI Kriteria Inklusi : IDENTIFIKASI VARIABEL • BAHAN DAN ALAT JALANNYA PENELITIAN DAN CARA KERJA

Reni Puspita : Prevalensi Kebutaan Akibat Glaukomadi Kabupaten Langkat, 2010.

4.5. KRITERIA INKLUSI DAN EKSKLUSI Kriteria Inklusi :

a. Bersedia ikut dalam penelitian b. Subjek penelitian adalah responden yang berusia diatas 5 tahun c. Tajam penglihatan 360 pada kedua mata dengan koreksi terbaik, lapang pandangan kurang dari 10 . d. Dengan funduskopi direk terdapat Cup Disc Ratio 0,5, terdapat tanda-tanda glaukoma pada papil saraf optik. e. Tekanan intra okuli TIO lebih besar atau sama dengan 22 ≥22. Kriteria Eksklusi : a. Tidak sesuai dengan kriteria penerimaan. b. Dengan alasan tertentu menarik diri atau menolak dilakukan penelitian. c. Sampel tidak adekuat riwayat penyakit lain dijumpai. d. Tekanan intra okuli TIO lebih kecil dari 22 22

4.6. IDENTIFIKASI VARIABEL •

Variable terikat adalah kebutaan glaukoma • Variabel bebas adalah : a. Sosial ekonomi b. Budaya c. Geografi d. Sumber daya manusia e. Sarana dan prasarana kesehatan Reni Puspita : Prevalensi Kebutaan Akibat Glaukomadi Kabupaten Langkat, 2010.

4.7. BAHAN DAN ALAT

Bahan dan alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Snellen Chart 2. Trial Lens 3. Ophthalmoskop direk Keeler 4. Senter 5. Loop 6. Tonometer Schiotz 7. Tropicamide 1 tetes mata 8. Pantocain 0,5 tetes mata 9. Chloramphenicol 1 tetes mata 10. Alkohol 70 dan kapas 11. Pensil 12. Penghapus 13. Kertas Kuesioner 14. Tangen Screen

4.8. JALANNYA PENELITIAN DAN CARA KERJA

Pengumpulan data menggunakan formulir kuesioner yang berisi data karakteristik dari sampel, sarana dan prasarana di daerah penelitian. Daerah penelitian untuk satu kabupaten diwakili oleh 10 Kecamatan dengan beberapa desa terpilih setelah survei pendahuluan. Peneliti akan mengunjungi seluruh Unit Pelayanan Kesehatan di wilayah penelitian yang terdiri dari Puskesmas Induk dan Puskesmas Reni Puspita : Prevalensi Kebutaan Akibat Glaukomadi Kabupaten Langkat, 2010. Pembantu, dimana dengan kerja sama lintas sektor melalui kecamatan, lurah dan kepala lingkungan yang berada di wilayah kabupaten tersebut. Kemudian peneliti menentukan jadwal pemeriksaan yang sebelumnya berkoordinasi dengan kepala Puskesmas yang bertugas di wilayah penelitian, lalu penderita glaukoma dikumpulkan di puskesmas pada waktu tertentu, kemudian peneliti akan memeriksa langsung sampel. Jumlah sampel yang belum mencukupi dilakukan pemeriksaan langsung ke rumah-rumah pada lingkungan yang terpilih dengan dibantu kepala lingkungan. Terhadap subjek peserta penelitian dilakukan, serangkaian pemeriksaan sebagai berikut : • Semua data pasien dicatat pada lembar kuesioner • Dilakukan pemeriksan tajam penglihatan dengan menggunakan Snellen Chart dan dikoreksi. • Dilakukan pemeriksaan segmen posterior dengan menggunakan ophthalmoskop direk untuk mengevaluasi Cup Disc Ratio dan tanda-tanda glaukoma. • Dilakukan penilaian lapang pandangan dengan alat tangen screen • Dilakukan pemeriksaan tekanan bola mata dengan tonometer Schiotz Semua data yang telah terkumpul akan disimpan dan di komputerisasi dengan menggunakan software Microsoft Excel. Reni Puspita : Prevalensi Kebutaan Akibat Glaukomadi Kabupaten Langkat, 2010. ALUR PENELITIAN Pasien Datang Visus 360 ≥ 360 TIO 22 TIO 22 Funduskopi dapat dilakukan Funduskopi tidak dapat dilakukan Tanda tanda glaukoma+ Tanda tanda glaukoma- Perimetri + Perimetri - glaukoma glaukoma Tangen screen visual field Tangen screen visual field glaukoma Eksklusi Eksklusi Eksklusi Reni Puspita : Prevalensi Kebutaan Akibat Glaukomadi Kabupaten Langkat, 2010.

4.9. LAMA PENELITIAN