Reni Puspita : Prevalensi Kebutaan Akibat Glaukomadi Kabupaten Langkat, 2010.
2.2 STRUKTUR GEOGRAFI DAN DEMOGRAFI KABUPATEN LANGKAT.
Kabupaten Langkat merupakan salah satu daerah yang berada di Sumatera Utara. Secara geografis Kabupaten Langkat berada pada 3° 14’– 4° 13’ Lintang Utara, 97°52’ –
98° 45’ Bujur Timur dan 4 – 105 m dari permukaan laut. Kabupaten Langkat menempati area seluas ± 6.263,29Km² 626.329 Ha yang terdiri dari 23 Kecamatan dan 277 Desa
serta 34 Kelurahan Definitif. Area Kabupaten Langkat di sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Aceh Tamiang dan Selat Malaka, di sebelah Selatan berbatasan
dengan Kabupaten Karo,di sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Aceh Tenggara Tanah Alas, dan di sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang.
Berdasarkan luas daerah menurut kecamatan di Kabupaten Langkat, luas daerah terbesar adalah kecamatan Batang Serangan dengan luas 934,90 km
2
atau 14,93persen diikuti kecamatan Bahorok dengan luas 884,79 km
2
atau 12,25 persen. Sedangkan luas daerah terkecil adalah Kecamatan Binjai dengan luas 49,55 km
2
atau 0,79 persen dari total luas wilayah Kabupaten Langkat.
17
Seperti umumnya daerah – daerah lainnya yang berada di kawasan Sumatera Utara, Kabupaten Langkat termasuk daerah yang beriklim tropis. Sehingga daerah ini
memiliki 2 musim yaitu : musim kemarau dan musim hujan.
17
Berdasarkan Kabupaten Langkat Dalam Angka 2008, Kabupaten Langkat memiliki jumlah penduduk sekitar 1.042.523 jiwa dengan kepadatan penduduk sebesar
164,04 jiwa km
2
. Perkembangan jumlah penduduk tahun 2004, 2005, 2006, 2007 berkisar 955.348, 970.433, 1.013.849 dan 1.027.414 dengan laju pertumbuhan penduduk
Kabupaten Langkat pada tahun 2007 dibandingkan tahun 2004 adalah sebesar 7,014 .
17
Reni Puspita : Prevalensi Kebutaan Akibat Glaukomadi Kabupaten Langkat, 2010.
Sarana kesehatan yang ada di Kabupaten Langkat meliputi 3 Rumah Sakit Umum Pemerintahan, 1 Rumah Sakit Umum Swasta. Sementara pada daerah Kecamatan dan
Pedesaan Kabupaten Langkat pada tahun 2007 ini memiliki sarana kesehatan yang cukup memadai yaitu : 28 buah Puskesmas, 153 Puskesmas pembantu dan 1.256 buah Pos
Yandu yang semuanya tersebar di tiap Kecamatan.
Banyaknya sarana pelayanan kesehatan menurut Kecamatan pada tahun 2007.
Kecamatan Puskesmas
Puskesmas pembantu
Balai Pengobatan
Rumah Bersalin
Pos Yandu Bahorok
2 6
9 67
Salapian 2
11 6
1 84
Sei Bingei 2
10 7
2 79
Kuala 1
7 7
68 Selesai
1 10
2 1
78 Binjai
1 4
4 2
53 Stabat
2 9
12 2
79 Wampu
1 8
4 1
54 Batang Serangan
1 5
2 46
Sawit Seberang 1
5 2
36 Padang Tualang
1 7
2 56
Hinai 1
8 2
1 50
Secanggang 3
10 10
75 Tanjung Pura
1 7
5 91
Gebang 1
9 2
50 Babalan
2 3
6 1
92 Sei Lepan
1 4
1 50
Brandan Barat 1
6 7
1 20
Besitang 1
10 3
59 Pangkalan Susu
2 7
11 69
Serapit 1
2 -
- 2
Kutambaru 1
5 -
- 5
Pematang Jaya 1
4 -
- 4
Jumlah Total 31
157 102
14 1.267
Sumber BPS. Prop. Sumut 2008
Reni Puspita : Prevalensi Kebutaan Akibat Glaukomadi Kabupaten Langkat, 2010.
Tenaga Medis yang tersedia di Kabupaten Langkat, baik negeri maupun swasta ada 104 orang Dokter Umum, 49 orang Dokter Gigi dan 13 orang Dokter Spesialis. Dari
13 orang Dokter Spesialis yang ada di Kabupaten Langkat, 1 orang, Dokter Spesialis Mata.
17
Reni Puspita : Prevalensi Kebutaan Akibat Glaukomadi Kabupaten Langkat, 2010.
BAB III KERANGKA KONSEPSIONAL DAN DEFINISI OPERASIONAL
3.1. KERANGKA KONSEPSIONAL
Kerangka konsepsional merupakan kerangka yang menggambarkan dan mengarahkan asumsi mengenai elemen-elemen yang diteliti. Berdasarkan rumusan
masalah yang telah dipaparkan dalam latar belakang, tinjauan kepustakaan yang ada, maka kerangka konsep digambarkan sebagai berikut :
KERANGKA KONSEP
SOSIAL EKONOMI
BUDAYA TTG PEMELIHARAAN
KES.MATA
GEOGRAFI KEBUTAAN
GLAUKOMA SARANA DAN
PRASARAN KESEHATAN
SUMBER DAYA MANUSIA
3.2. DEFINISI OPERASIONAL •
Kebutaan glaukoma adalah penderita glaukoma dengan visus terbaik pada kedua mata 360.
• Sosial ekonomi adalah segala sesuatu mengenai kemampuan daya beli
masyarakat dan pemerintah