Reni Puspita : Prevalensi Kebutaan Akibat Glaukomadi Kabupaten Langkat, 2010.
2.1.4. Evaluasi Klinis Nervus Optikus
Nervus optikus mengandung jaringan neuroglial, matriks ekstraseluler serta pembuluh darah. Nervus optik manusia mengandung kira-kira 1,2-1,5 juta akson dari
sel ganglion retina retinal ganglion cellsRGCs. Papil nervus optikus atau diskus optikus dibagi atas 4 lapisan yaitu : lapisan nerve fiber, prelaminar, laminar dan
retrolaminar. Lapisan paling luar atau lapisan nerve fiber dapat dilihat langsung dengan ophthalmoskop. Lapisan ini diperdarahi oleh arteri retina sentral. Lapisan
kedua atau prelaminar region secara klinis dapat dievaluasi adalah area sentral papil optik. Daerah ini diperdarahi oleh arteri siliaris posterior. Pada nervus optikus dapat
diperiksa dengan ophthalmoskop direk, ophthalmoskop indirek atau slit lamp yang menggunakan posterior pole lens.
13-14
. Kepala nervus optikus atau diskus optik, biasanya bulat atau sedikit oval dan
mempunyai suatu cup sentral. Jaringan di antara cup dan pinggir diskus disebut neural rim atau neuroretinal rim. Pada orang normal, rim ini mempunyai kedalaman
yang retalif seragam dan warna yang bervariasi dari orange sampai merah muda. Ukuran cup fisiologis secara perkembangannya ditetapkan dan bergantung ukuran
diskus.Ukuran cup dapat sedikit meningkat sesuai umur. Orang kulit hitam yang bukan glaukoma rata-rata mempunyai diskus yang lebih lebar dan cup-disc
ratioCDR lebih besar dibanding kulit putih. Rata-rata orang myopia mempunyai mata dan diskus-up yang lebih besar dibanding emetropia dan hiperopia. CDR saja
tidak adekuat menentukan bahwa diskus optik mengalami kerusakan glaukomatous.
13
Penting untuk menbandingkan mata yang satu dengan sebelahnya karena asimetri diskus tidak biasa pada orang normal. Rasio CDR vertikal secara normal
Reni Puspita : Prevalensi Kebutaan Akibat Glaukomadi Kabupaten Langkat, 2010.
antara 0,1-0,4, walaupun sekitar 5 individu normal mempunyai rasio CDR yang lebih besar dari 0,6. Asimetri rasio CDR lebih dari 0,2 terdapat pada kurang dari 1
orang normal.
13
Membedakan cup normal dari cup glaukomatous adalah sulit. Perubahan awal dari glaukomatous optik neuropati adalah sangat halus yaitu:
• Pembesaran umum cup
• Pembesaran cup secara fokal
• Pendarahan splinter superfisial
• Kehilangan lapisan fiber saraf
• Tembus pandang neuroratinal rim
• Perkembangan pembuluh darah menyilang
• Asimetri cup antara kedua mata.
• Atrofi peripapil
Perubahan lain yang ditemukan pada glaukoma di klinik adalah adanya penyempitan lapang pandangan dengan pemeriksaan perimetri. Kerusakan serabut
saraf oleh proses glaukoma akan menunjukkan bentuk atau gambaran yang khas pada pemeriksaan perimetri, dapat berupa :
• Depresi umum
• Paracentral scotoma
• Arcuarta atau Bjerrum scotoma
• Nasal step
• Defek altitudinal
• Temporal wedge.
13
Reni Puspita : Prevalensi Kebutaan Akibat Glaukomadi Kabupaten Langkat, 2010.
2.1.5. Penatalaksanaan