HASIL PENELITIAN HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Reni Puspita : Prevalensi Kebutaan Akibat Glaukomadi Kabupaten Langkat, 2010.

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1. HASIL PENELITIAN

Penelitian ini berbentuk survei yang dilakukan pada tanggal 13 Juli 2009 sampai dengan 20 Agustus 2009 pada 10 kecamatan di Kabupaten Langkat dengan beberapa desa dimana terdapat angka kebutaan dengan jumlah penduduk sebanyak 29.500 orang. Jumlah penduduk yang diperiksa yang didapat dari 10 kecamatan adalah sebagai berikut, yaitu : Kecamatan Babalan dengan sampel buta 39 orang, Kecamatan Selesai dengan sampel buta 42 orang, Kecamatan Gebang dengan sampel buta 28 orang, Kecamatan Padang Tualang dengan sampel buta 31 orang, Kecamatan Selapian dengan sampel buta 15 orang, Kecamatan Stabat dengan sampel buta 51 orang, , Kecamatan Secanggang dengan sampel buta 94 orang, Kecamatan Hinai dengan sampel buta 30 orang, Kecamatan Kuala dengan sampel buta 30 orang, Kecamatan Binjai dengan sampel buta 27 orang. Hal ini sesuai dengan rumus pengambilan sampel, dimana jumlah sampel yang diambil sesuai dengan rumus Cluster Random Sampling dengan cara Propositional Allocation Methode. Reni Puspita : Prevalensi Kebutaan Akibat Glaukomadi Kabupaten Langkat, 2010.

A. DATA UMUM SAMPEL 1. Usia

Tabel 5.1. Distribusi sampel berdasarkan usia. Umur tahun Laki – laki Perempuan Jumlah 0 – 5 - - - 6 – 10 1 3 4 11 – 15 4 3 7 16 – 20 3 5 8 21 – 25 1 4 5 26 – 30 6 2 8 31 – 35 7 6 13 36 – 40 5 3 8 41 – 45 7 8 15 46 – 50 18 25 43 51 – 55 12 16 28 56 – 60 30 35 65 61 – 65 25 27 52 66 – 70 32 35 67 71 – 75 19 7 26 76 – 80 10 13 23 80 8 7 15 Total 188 199 387 Dari table 5.1 distribusi sampel berdasarkan usia di atas, didapatkan jumlah sampel terbanyak pada usia 66 – 70 tahun yaitu 67 orang. Selanjutnya usia 56 – 60 tahun sebanyak 65 orang dan seterusnya. Reni Puspita : Prevalensi Kebutaan Akibat Glaukomadi Kabupaten Langkat, 2010.

2. Jenis Kelamin

Tabel 5.2. Distribusi sampel berdasarkan jenis kelamin Penduduk Stabat Hinai Secang gang Selesai Kuala Baba Lan Binjai Gebang Padang Tualang Salapian Jumlah Sampel 24 27 18 12 50 44 24 18 10 20 19 20 9 18 14 14 12 19 8 7 Total 51 30 94 42 30 39 27 28 31 15 Dari table 5.2 didapatkan sampel berjenis kelamin laki-laki sebanyak 188 orang 48,58 dan perempuan sebanyak 199 orang 51,42 . Maka dari data ini didapatlah jumlah sampel perempuan sedikit lebih banyak dibanding jumlah sampel laki – laki.

3. Tingkat pendidikan

Tabel 5.3 Distribusi sampel berdasarkan tingkat pendidikan. Tingkat Pendidikan N Tidak Sekolah 116 29,97 SD 191 49,35 SMP 37 9,56 SMA 39 10,08 Akademi PT 4 1,03 Jumlah 387 100 Dari table 5.3 terlihat bahwa sampel yang tidak sekolah sebanyak 116 orang, SD sederajat 191 orang , SMP sederajat 37 orang, SMA sederajat 39 orang. Akademi Perguruan Tinggi 4 orang. Sebagian besar tingkat pendidikan sampel adalah sekolah dasar atau yang sederajat. Reni Puspita : Prevalensi Kebutaan Akibat Glaukomadi Kabupaten Langkat, 2010.

4. Jenis Pekerjaan

Tabel 5.4. Distribusi sampel berdasarkan jenis pekerjaan. Pekerjaan N Buruh Karyawan 20 6,97 Petani 204 52,71 Nelayan 5 1,29 Pegawai 21 5,43 Ibu Rumah Tangga 89 23,00 Dagang wiraswasta 21 5,43 Pelajar 14 3,62 Lainnya 13 3,36 Jumlah 387 100 Dari table 5.4 di atas tampak bahwa petani merupakan porsi terbesar yaitu sebanyak 204 orang 52,71 dan disusul dengan ibu rumah tangga sebanyak 89 orang 23,00 dan seterusnya.

5. Suku Bangsa

Tabel 5.5. Distribusi sampel berdasarkan suku bangsa Suku Bangsa N Jawa 223 57,62 Banjar 13 3,36 Melayu 92 23,77 Batak 22 5,69 Lainnya 37 9,56 Jumlah 387 100 Reni Puspita : Prevalensi Kebutaan Akibat Glaukomadi Kabupaten Langkat, 2010. Dari table 5.5 diatas tampak bahwa suku Jawa merupakan suku yang terbanyak yang mengalami kebutaan pada 10 Kecamatan yang mewakili Kabupaten Langkat.

B. PESERTA PENELITIAN

Dari penduduk yang diperiksa ditemukan sampel kebutaan yang menurut kriteria inklusi sebanyak 387 orang, dengan buta dua mata 123 orang 31,78 dan satu mata 264 orang 68,22 sementara sampel kebutaan akibat glaukoma ditemukan sebanyak 11 orang dengan kebutaan bilateral dua mata dan penderita kebutaan akibat glaukoma secara unilateral satu mata sebanyak 44 orang.

1. Karakteristik peserta penelitian a. Usia

Tabel 5.6. Distribusi kebutaan akibat glaukoma berdasarkan usia. Usia Satu mata Dua mata Total N N N 5 – 20 1 1,82 - - 1 1,82 21 – 40 2 3,64 2 3,64 4 7,28 41 – 60 18 32,72 4 7,27 22 40 61 – 80 23 41,82 5 9,09 28 49 81 - - - - - - Jumlah 44 80 11 20 55 100 Dari tabel di atas tampak bahwa kelompok usia 61-80 tahun merupakan penderita kebutaan akibat glaukoma terbanyak yakni sebanyak 28 orang 49 . Selanjutnya usia 41-60 tahun sebanyak 22 orang 40 . Reni Puspita : Prevalensi Kebutaan Akibat Glaukomadi Kabupaten Langkat, 2010.

b. Jenis kelamin