Glaukoma Primer Sudut Tertutup dengan Blok Pupil Relatif Glaukoma Sudut Tertutup Akut. Glaukoma Sudut Tertutup Subakut intermitten Glaukoma Sudut Tertutup Kronik Glaukoma Sekunder Sudut Tertutup dengan Blok Pupil Glaukoma Sekunder Sudut Tertutup tanpa Blo

Reni Puspita : Prevalensi Kebutaan Akibat Glaukomadi Kabupaten Langkat, 2010.

2. Glaukoma Sudut Tertutup

Glaukoma sudut tertutup didefinisikan sebagai aposisi iris perifer terhadap terhadap trabekular meshwork dan menghasilkan penurunan aliran akuos humor melalui sudut bilik mata. Mekanisme terjadinya sudut tertutup dibagi dalam 2 kategori yaitu : - Mekanisme yang mendorong iris ke depan dari belakang. - Mekanisme yang menarik iris ke depan dan kontak dengan trabekular meshwork. Blok pupil yang terjadi akibat iris yang condong kearah depan merupakan penyebab tersering glaukoma sudut tertutup. Aliran akuos humor dari posterior ke anterior akan terhalang. Dengan diproduksinya terus menerus akuos humor sementara tekanan bola mata terus naik, maka akan sekaligus menyebabkan terjadinya pendorongan iris menekan jaringan trabekulum sehingga sudut bilik menjadi sempit. 13,14,16

A. Glaukoma Primer Sudut Tertutup dengan Blok Pupil Relatif

Glaukoma dengan blok pupil relatif ini timbul bila terdapat hambatan gerakan akuos humor melalui pupil karena iris kontak dengan lensa, lensa intraokuli, capsular remnants, anterior hyaloid, atau vitreous space-occupying substance udara, minyak silikon. Blok pupil relatif ini diperkirakan penyebab yang mendasari lebih dari 90 glaukoma primer sudut tertutup. 13

B. Glaukoma Sudut Tertutup Akut.

Timbul ketika tekanan intra okuli meningkat dengan cepat sebagai akibat bendungan yang tiba-tiba dari trabekular meshwork oleh iris. Khasnya terjadi nyeri Reni Puspita : Prevalensi Kebutaan Akibat Glaukomadi Kabupaten Langkat, 2010. mata, sakit kepala, kabur, halo, muntah, mual, karena tingginya TIO menyebabkan edema epitel. 13

C. Glaukoma Sudut Tertutup Subakut intermitten

Glaukoma sudut tertutup akut yang berulang dengan gejala lebih ringan dan sering didahului dengan peningkatan tekanan intra okuli. Gejala yang timbul dapat hilang secara spontan, terutama pada waktu tidur-menginduksi miosis. 13

D. Glaukoma Sudut Tertutup Kronik

Tekanan intraokuli meningkat disebabkan bentuk ruang anterior yang bervariasi dan menjadi tertutup secara permanent oleh sinekia anterior. Penyakit ini cenderung terdiagnosa pada stadium akhir, sehingga menjadi penyebab kebutaan terbanyak di Asia Tenggara. 13

E. Glaukoma Sekunder Sudut Tertutup dengan Blok Pupil

Dapat disebabkan oleh fakomorfik glaukoma disebabkan oleh lensa yang membengkakintumensasi lensa, ektopia lentis perubahan letak lensa dari posisi anatomisnya, blok pupil juga dapat terjadi pada mata afakia dan pseudokafia. 13

F. Glaukoma Sekunder Sudut Tertutup tanpa Blok Pupil

Glaukoma sekunder ini dapat terjadi oleh karena 1 dari 2 mekanisme berikut: • Kontraksi dari inflamasi, perdarahan, membran pembuluh darah, band, atau eksudat pada sudut yang menyebabkan perifer anterior sinekia PAS. • Perubahan tempat ke depan dari diafragma lensa-iris, sering disertai pembengkakan dan rotasi ke depan badan siliar. Yang termasuk glaukoma ini seperti glaukoma neovaskular, sindrom iridocorneal endothelial ICE, tumor, inflamasi, aquos misdirection, dan lain-lain. 13 Reni Puspita : Prevalensi Kebutaan Akibat Glaukomadi Kabupaten Langkat, 2010.

G. Sindrom Iris Plateau