Landasan Konsepsional Analisis Hukum Peranan Reorganisasi Perusahaan Dalam Menghindari Pembubaran (Studi Pada PT. BANK SUMUT)

Didi Duharsa : Analisis Hukum Peranan Reorganisasi Perusahaan Dalam Menghindari Pembubaran Studi Pada PT. BANK SUMUT, 2009. USU Repository © 2009

2. Landasan Konsepsional

Dalam rangka untuk lebih mengarahkan penelitian ini, ada beberapa istilah operasional yang didefinisikan sebagai landasan konsepsional, yaitu : a. Bank. Dalam Undang-undang Nomor 7 tahun 1992 tentang Perbankan sebagaimana telah diubah dengan undang-undang Nomor 10 tahun 1998 tentang Perubahan atas undang-undang Nomor 7 tahun 1992 tentang Perbankan yang selanjutnya disebut Undang-undang Perbankan menyebutkan bahwa Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak serta dapat pula memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Dengan demikian Bank merupakan bagian dari sistem keuangan dan sistem pembayaran suatu negara. Sumber dana utama Bank dalam melakukan operasionalnya selain modal sendiri tentunya dana pihak ketiga yang dihimpun dari masyarakat. Penghimpunan dana masyarakat dapat diperoleh berdasarkan tingkat kepercayaan masyarakat kepada lembaga perbankan secara menyeluruh. Runtuhnya kepercayaan masyarakat kepada perbankan sudah pernah dialami, sehingga perbankan sangat kesulitan dana dan menyebabkan sangat mahalnya harga dana yang dibeli oleh perbankan. Pada akhirnya menyebabkan banyaknya bank-bank yang merugi dan menggerus dana modalnya sendiri bahkan menjadi minus sehingga terpaksa bank-bank tersebut ditutup. Oleh karena itu, Didi Duharsa : Analisis Hukum Peranan Reorganisasi Perusahaan Dalam Menghindari Pembubaran Studi Pada PT. BANK SUMUT, 2009. USU Repository © 2009 keberadaannya sangat didukung baik oleh pemiliknya sendiri, maupun oleh masyarakat nasional maupun internasional. Mengingat kepentingannya itu, maka para stakeholder dalam hal ini termasuk pemerintah dari bank berupaya memberikan kontribusi kebijakan untuk melindungi bank dari upaya kebangkrutan. Lebih lagi pada saat ini ambruknya suatu bank akan mempunyai dampak yang berantai atau domino effect. Yaitu menular kepada bank-bank lain, yang pada gilirannya tidak mustahil dapat sangat mengganggu fungsi sistem keuangan dan sistem pembayaran dari negara bersangkutan. Hal ini pernah dialami Amerika Serikat pada tahun 1929-1933 kurang lebih 900 bank di Amerika Serkat atau kurang lebih setengah dari jumlah bank yang ada disana pada waktu itu gulung tikar. 44 Untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat bagi perbankan di Indonesia, merupakan salah satu tugas dari Bank Indonesia, sebagaimana diatur dalam Undang- undang No.3 Tahun 2004 Tentang Perubahan Undang-undang No.23 Tahun 1999 Tentang Bank Indonesia Pasal 8 butir c. Implementasinya Bank Indonesia telah menerbitkan berbagai regulasi dalam rangka mengawal operasional Bank, agar senantiasa memenuhi azas-azas atau prinsip-prinsip kehati-hatian, manajemen risiko dan good corporate governance GCG. 45 44 Adrian Sutedi, Hukum Perbankan Suatu Tinjauan Pencucian Uang, Merger, Likuidasi dan Kepailitan Jakarta: Sinar Grafika, 2007 hlm 1. 45 Peraturan Bank Indonesia Nomor 58PBI2003 tentang Penerapan Mananjemen Risiko Bagi Bank Umum dan Peraturan Bank Indonesia No.84PBI2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance. Sehingga apabila Bank menjalankan operasionalnya sesuai dengan ketentuan-ketentuan tersebut, sepatutnya Bank tersebut Didi Duharsa : Analisis Hukum Peranan Reorganisasi Perusahaan Dalam Menghindari Pembubaran Studi Pada PT. BANK SUMUT, 2009. USU Repository © 2009 akan sehat dan hidup secara konsisten dan berkesinambungan yang pada akhirnya bertujuan mengamankan dana simpanan masyarakat pada Bank. Harapan ini tentunya dapat terwujud dengan iklim dan kondisi yang secara komprehensif mendukung pelaksanaan tersebut baik dari internal dan eksternal Bank ataupun Bank Indonesia sendiri. b. Reorganisasi perusahaan. Dalam Kamus Istilah Keuangan dan Investasi disebutkan bahwa Reorganization adalah menstruktur kembali keuangan perusahaan dalam kebangkrutan. 46 1. Reorganisasi Yuridis, yaitu perubahan mengenai bentuk hukum dari suatu perusahaan atau badan usaha, misalnya dari perusahaan daerah menjadi perseroan terbatas. Reorganisasi perusahaan dapat dibedakan sebagai berikut : 2. Reorganisasi Intern, yaitu perubahan mengenai bentuk atau struktur organisasi organisasi intern dari suatu perusahaan. 3. Reorganisasi finansial, yaitu perubahan yang menyeluruh dari pada keseluruhan struktur modal, yang terpaksa harus dilakukan karena perusahaan telah nyata- nyata dalam keadaan insolvabel atau adanya ancaman insolvency, sehingga 46 John Downes Jordan Elliot Goodman, Kamus Istilah Keuangan dan Investasi, Jakarta : PT.Elex Media Komputindo, 2001 Didi Duharsa : Analisis Hukum Peranan Reorganisasi Perusahaan Dalam Menghindari Pembubaran Studi Pada PT. BANK SUMUT, 2009. USU Repository © 2009 mengakibatkan perusahaan tidak dapat memenuhi kewajiban finansilnya. Reorganisasi finansial merupakan bentuk capital restructuring yang paling drastis. 47 c. Pembubaran Yang dimaksudkan pembubaran dalam penelitian ini adalah pembubaran perusahaan sebagaimana yang diatur dalam Undang-undang Perseroan Terbatas Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Dalam Undang-undang tersebut disebutkan bahwa perseroan bubar karena: 1. keputusan RUPS 2. jangka waktu berdirinya yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar telah berakhir 3. penetapan Pengadilan 4. dicabutnya kepailitan berdasarkan putusan pengadilan niaga yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap, harta pailit perseroan tidak cukup untuk membayar biaya kepailitan. 5. harta pailit perseroan yang telah dinyatakan pailit berada dalam insolvensi. 6. dicabutnya izin usaha peseroan sehingga mewajibkan perseroan melakukan likuidasi. 48 Sedangkan pembubaran suatu bank dilakukan apabila menurut penilaian Bank Indonesia suatu bank dapat membahayakan sistem perbankan. Pimpinan Bank Indonesia dapat mencabut izin usaha bank dan memerintahkan direksi bank untuk 47 Bambang Riyanto, loc.cit 48 Undang-undang Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas Pasal 142 Didi Duharsa : Analisis Hukum Peranan Reorganisasi Perusahaan Dalam Menghindari Pembubaran Studi Pada PT. BANK SUMUT, 2009. USU Repository © 2009 segera menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham RUPS guna membubarkan badan hukum bank dan membentuk tim likuidasi. Jika direksi bank tidak juga menyelenggarakan RUPS, Pimpinan Bank Indonesia meminta kepada pengadilan untuk mengeluarkan penetapan yang berisi pembubaran badan hukum bank, penunjukan tim likuidasi dan perintah pelaksanaan likuidasi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 49 c. Pailit Pailit merupakan suatu keadaan dimana debitor tidak mampu untuk melakukan pembayaran-pembayaran terhadap utang-utang dari para kreditor. Keadaan dimaksud pada umumnya disebabkan karena kesulitan kondisi keuangan atau yang disebut juga insolven. Dalam buku Kamus Istilah Keuangan dan Perbankan disebutkan insolvency merupakan ketidakmampuan seseorang atau badan untuk membayar utang tepat pada waktunya atau keadaan yang menunjukkan jumlah pasiva melebihi aktiva. 50 Pengertian pailit atau bangkrut yang disebutkan dalam ensiklopedia ekonomi keuangan dan perdagangan adalah seorang yang oleh suatu pengadilan dinyatakan bangkrut dan yang aktivanya atau warisannya telah diperuntukkan untuk membayar hutang-hutangya. 51 Selanjutnya dalam Black’s Law Dictionary disebutkan pailit atau bankrupt adalah: 49 Undang-undang Nomor 10 tahun 1998 tentang Perubahan Undang-undang Nomor 7 tahun 1992 tentang Perbankan Pasal 37. 50 Aliminsyah Padji, op.cit hlm 153 51 Munir Fuady, Hukum Pailit 1998 Dalam Teori dan Praktek Bandung : Citra Aditya Bakti, 2002 hlm 8 Didi Duharsa : Analisis Hukum Peranan Reorganisasi Perusahaan Dalam Menghindari Pembubaran Studi Pada PT. BANK SUMUT, 2009. USU Repository © 2009 ”the state or condition of a person individual, partnership, corporation, municipality who is unable to pay its debts as they are, or become due” 52 d. Rekapitalisasi Rekapitalisasi dapat diartikan sebagai penyusunan kembali daripada struktur modal, misalnya dengan menambah atau mengurangi jumlah modal saham. Dengan kata lain dapat dikatakan sebagai perobahan-perobahan baik dalam bentuk form maupun dalam jumlah lembar dari securities yang beredar. 53 Sedangkan Kamus Istilah Ekonomi Kontemporer menyebutkan rekapitalisasi adalah suatu proses penyuntikan kembali modal bagi perusahaan. Misalnya kondisi negative spread yang dialami perbankan ditambah sejumlah persoalan dengan kredit-kreditnya yang tidak mampu ditagih kembali, telah menggerogoti atau membuat modal bank menjadi negatif. Dalam kondisi ini dibutuhkan tindakan rekapitalisasi. 54 e. Obligasi Obligasi merupakan salah satu instrumen dalam mendapatkan pinjaman uang dalam jangka panjang, dengan cara si peminjam mengeluarkan surat pengakuan utang dengan nilai nominal tertentu. Surat pengakuan utang ini dapat dikeluarkan oleh pihak swasta ataupun negara. Dalam undang-undang Nomor 24 tahun 2002 tentang Surat Utang Negara dijelaskan bahwa surat utang negara adalah surat berharga yang berupa surat pengakuan utang dalam mata uang rupiah maupun valuta asing yang 52 M.Hadi Shubhan, Hukum Kepailitan Prinsip, Norma dan Praktik di Peradilan Jakarta : Kencana, 2008 hlm1 53 Ibid, hlm 225 54 Indra Darmawan, op.cit hlm 480 Didi Duharsa : Analisis Hukum Peranan Reorganisasi Perusahaan Dalam Menghindari Pembubaran Studi Pada PT. BANK SUMUT, 2009. USU Repository © 2009 dijamin pembayaran bunga dan pokoknya oleh negara Republik Indonesia sesuai dengan masa berlakunya. 55

G. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian