Pelaksanaan Rekapitalisasi PT.Bank Sumut

Didi Duharsa : Analisis Hukum Peranan Reorganisasi Perusahaan Dalam Menghindari Pembubaran Studi Pada PT. BANK SUMUT, 2009. USU Repository © 2009 Implementasi program Rekapitalisasi pada dasarnya harus dipandang tidak hanya terbatas pada upaya menyehatkan perbankan melalui penambahan modal. Maksud terpenting dari program ini sebenarnya adalah mengupayakan agar Bank yang terancam kelangsungan hidupnya dapat diselamatkan dan bahkan kemudian dikembangkan menjadi Bank yang sehat dan kuat. Sejalan dengan konsep diatas, maka Program Rekapitalisasi dengan dukungan dana Pemerintah tersebut diharapkan hanya dilakukan untuk satu kali saja. Setiap Bank Pembangunan Daerah yang diikut sertakan dalam Program Rekapitalisasi dengan dukungan dana Pemerintah tersebut, tanpa terkecuali diwajibkan untuk melakukan restrukturisasi intern pada masing-masing Bank, terutama menyangkut kepengurusan, struktur organisasi, jenis kegiatan usaha,penataan jaringan kantor, perbaikan sistem dan prosedur. 135

B. Pelaksanaan Rekapitalisasi PT.Bank Sumut

Dengan demikian Program Restrukturisasi merupakan prasyarat bagi setiap Bank untuk dapat mengikuti Program Rekapitalisasi dengan dukungan dana Pemerintah, agar kondisi Bank tersebut setelah adanya penambahan modal dapat dikembangkan lagi menjadi Bank yang kuat, sehat dan menguntungkan. Searah dengan program rekapitalisasi pada bank umum, maka dengan program ini ditujukan juga kepada Bank Pembangunan Daerah BPD yang ada di setiap 135 Ibid, hlm 18 Didi Duharsa : Analisis Hukum Peranan Reorganisasi Perusahaan Dalam Menghindari Pembubaran Studi Pada PT. BANK SUMUT, 2009. USU Repository © 2009 provinsi, agar dapat dikembangkan kembali menjadi bank yang sehat. Sejalan dengan pemikiran ini, maka pemerintah menyatakan bersedia melakukan rekapitalisasi terhadap seluruh BPD yang CAR-nya di bawah 8 tanpa memperhitungkan status kategorinya. Namun sebelum itu, pada tahap awal kepada Pemerintah Daerah Tingkat I dan Tingkat II sebagai pemilik BPD telah diminta untuk menyediakan seluruh dana rekapitalisasi 100 sebagai tambahan modal mencapai CAR 8. Sampai dengan Maret 1999, terdapat 12 BPD yang memiliki CAR kurang dari 8 sehingga diikutsertakan dalam program rekapitalisasi dengan jumlah modal yang dibutuhkan Rp.1.538,1 milyar. 136 Menurut hasil due deligence yang dilakukan oleh Bank Indonesia pertanggal 31 Maret 1999 kondisi CAR PT. Bank Sumut adalah minus 34,67 . 137 Berdasarkan ketentuan yang ditetapkan oleh pemerintah setiap Bank Pembangunan Daerah yang memiliki CAR lebih kecil dari 8 harus mengikuti program rekapitalisasi dalam rangka mengatasi kesulitan permodalan dan kelangsungan usahanya 138 136 Ibid, hlm 17 137 Surat Bank Indonesia Medan No.322UpwB2AdWB2MdnRahasia tanggal 28 April 1999, perihal kebutuhan modal bank Saudara dalam rangka Program Rekapitalisasi.. 138 Surat Keputusan Bersama Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 135KMK.0171999 dan Gubernur Bank Indonesia No. 321KEPGBI tanggal 9 April 1999 tentang Pelaksanaan Program Rekapitalisasi Bank Pembangunan Daerah . Sejalan dengan hal tersebut maka Pemerintah Republik Indonesia memandang perlu untuk melakukan penyertaan modal terhadap 12 Bank Pembangunan Daerah termasuk Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara. Didi Duharsa : Analisis Hukum Peranan Reorganisasi Perusahaan Dalam Menghindari Pembubaran Studi Pada PT. BANK SUMUT, 2009. USU Repository © 2009 Kewajiban bagi BPD yang mengikuti Program Rekapitalisasi dengan dukungan dana Pemerintah untuk menyusun Program Restrukturisasi ditetapkan dalam Surat Keputusan Bersama SKB Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Indonesia Nomor 135KMK.0171999 dan Nomor 321KEPGBI tanggal 9 April 1999 tentang Pelaksanaan Program Rekapitalisasi Bank Pembangunan Daerah. Pelaksanaan Program Rekapitalisasi ini harus diikuti dengan perubahan bentuk hukum BPD dari Perusahaan Daerah menjadi Perseroan Terbatas, yang wajib dipenuhi paling lambat 1 satu minggu setelah Perjanjian Rekapitalisasi ditandatangani. 139 139 Ibid, pasal 3 Karena Perjanjian Rekapitalisasi BPD ditandatangani pada tanggal 7 Mei 1999 maka perubahan bentuk badan hukum selambat-lambatnya harus dipenuhi tanggal 14 Mei 1999. Persyaratan perubahan bentuk badan hukum BPD dapat dipenuhi berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia No.1 Tahun 1998 tentang Bentuk Hukum Bank Pembangunan Daerah, dalam Bab II pasal 2 menyebutkan bahwa bentuk hukum BPD dapat berupa salah satu dari : a Perusahaan Daerah; b Perseroan Terbatas. Dalam SKB tersebut juga ditetapkan bahwa pengurus BPD wajib menyusun Program Restrukturisasi dan menyampaikannya kepada Bank Indonesia segera setelah Perjanjian Rekapitalisasi ditandatangani. Waktu penyampaian Program Restrukturisasi tersebut ditetapkan selama 1 satu bulan sejak Perjanjian Rekapitalisasi ditandatangani, yakni tanggal 7 Juni 1999. Didi Duharsa : Analisis Hukum Peranan Reorganisasi Perusahaan Dalam Menghindari Pembubaran Studi Pada PT. BANK SUMUT, 2009. USU Repository © 2009 Pemenuhan persyaratan yang diatur dalam perjanjian tersebut, ditetapkan dalam waktu yang ditetapkan sangat singkat, dilakukan sebagai upaya menekan bank- bank peserta rekapitalisasi agar bekerja cepat dan serius. Mengingat situasi dan kondisi moneter pada saat itu yang sangat cepat berubah dalam hitungan hari bahkan jam. Proses pembuatan program restrukturisasi dan perubahan badan hukum sebenarnya sudah dilakukan persiapannya jauh hari sebelum ditandatanganinya perjanjian rekapitalisasi sehingga tidak menjadi kendala dalam memenuhinya. Hal tersebut dilakukan segera setelah diterbitkannya Peraturan Pemerintah No. 84 Tahun 1998 tanggal 31 Desember 1998 tentang Program Rekapitalisasi Bank Umum dan No.4 Tahun 1999 tanggal 18 Januari 1999, tentang Penyertaan Modal Negara Ke Dalam Modal Bank Pembangunan Daerah Istimewa Aceh, Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara, Bank Pembangunan Daerah Bengkulu, Bank Pembangunan Daerah Lampung, Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Barat, Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Timur, Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Utara, Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah, Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Barat, Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur, PT. Bank Lippo tbk, Dan PT. Bank Sembada Artanugroho Dalam Rangka Program Rekapitalisasi Bank Umum. Kemudian pada tanggal 16 April 1999, terbitlah Peraturan Daerah Tingkat I Sumatera Utara No.2 Tahun 1999 tentang Perubahan Bentuk Badan Hukum Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara dari Perusahaan Daerah menjadi Perseroan Terbatas PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Didi Duharsa : Analisis Hukum Peranan Reorganisasi Perusahaan Dalam Menghindari Pembubaran Studi Pada PT. BANK SUMUT, 2009. USU Repository © 2009 Utara. Berdasarkan Peraturan Daerah tersebut tanggal 16 April 1999 dibuatlah Akte Pendirian Peseroan Terbatas No.38 Tahun 1999 dari Notaris Alina Hanum Nasution SH dan mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dibawah Nomor C-8224 HT.01.01.TH 99 tanggal 5 Mei 1999 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia Nomor 54 tanggal 6 Juli 1999. Peraturan Pemerintah No. 4 Tahun 1999 tersebut tidak jadi dipakai sebagai landasan hukum, dengan terbitnya Peraturan Pemerintah yang baru yakni No.35 Tahun 1999 tanggal 24 Mei 1999. Dengan demikian Badan Hukum Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara telah resmi berubah menjadi Perseroan Terbatas PT pada tanggal 5 Mei 1999, sebelum penandatanganan Perjanjian Rekapitalisasi. Program Restrukturisasi tersebut baru dapat dilaksanakan oleh BPD setelah mendapat persetujuan dari Bank Indonesia. Apabila Bank Indonesia belum dapat menyetujui Program Restrukturisasi dimaksud, maka Bank Indonesia akan meminta adanya perbaikan terhadap aspek-aspek yang akan disebutkan oleh Bank Indonesia, sehingga memenuhi standar yang ditetapkan untuk dapat disetujui oleh Bank Indonesia. Program Restrukturisasi yang sudah disetujui oleh Bank Indonesia harus segera dilaksanakan oleh BPD dan harus sudah diselesaikan selambat-lambatnya 1 satu tahun setelah Perjanjian Rekapitalisasi atau pada tanggal 7 Mei 2000. Program Restrukturisasi dapat disusun sepenuhnya oleh pengurus Bank Pembangunan Daerah sendiri atau bekerja sama dengan pihak lain ataupun diserahkan sepenuhnya kepada konsultan. Didi Duharsa : Analisis Hukum Peranan Reorganisasi Perusahaan Dalam Menghindari Pembubaran Studi Pada PT. BANK SUMUT, 2009. USU Repository © 2009 Coverage atau cakupan objek yang perlu direstrukturisasi atau disempurnakan atau di tata kembali harus dituangkan dalam Program Restrukturisasi dan sekurang- kurangnya meliputi 5 lima aspek sebagai berikut : 1. Restrukturisasi kepengurusan BPD yang mengacu pada hasil penelitian Fit and Proper Test yang dilakukan oleh Bank Indonesia. 2. Merumuskan penataan kembali jenis-jenis kegiatan usaha BPD, termasuk hubungan keuangan antara Pemerintah Daerah dengan BPD. 3. Restrukturisasi organisasi BPD yang mengacu pada rumusan baru yang terkait dengan penilaian kembali jenis-jenis kegiatan usaha diatas serta rencana pencapaian hasil kinerja usaha performance plan. 4. Merumuskan penataan kembali Kantor-Kantor Cabang atau Kantor Cabang Pembantu BPD. 5. Perbaikan sistem dan prosedur operasional SOP 140 Untuk mengatasi kondisi keuangan PT.Bank Sumut adalah dengan melakukan restrukturisasi kondisi keuangannya dengan mengikuti program rekapitalisasi yang ditetapkan oleh Pemerintah. Pelaksanaan program rekapitalisasi tersebut, menyangkut beberapa hal yakni :

1. Mengatasi Kecukupan Modal

Akibat terjadinya krisis moneter Indonesia sebagaimana telah disebutkan diatas telah menyebabkan penurunan rasio modal PT. Bank Sumut yang cukup besar bahkan hingga minus 34,67 141 140 Buku Petunjuk Teknis Penyusunan Program Restrukturisasi Bank Pembangunan Daerah Jakarta:Bank Indonesia, 1999 hlm 5-7. 141 Tabel 2 yang merupakan lampiran dari Surat Bank Indonesia Cabang Medan No.322UpwB2 AdWB2MdnRahasia tanggal 28 April 1999, perihal Perhitungan kebutuhan modal bank Saudara dalam rangka Program Rekapitalisasi . Berdasarkan hasil pertemuan antara Departemen Keuangan, Departemen Dalam Negeri, Departemen Kehakiman dengan Bank Indonesia pada tanggal 9 April 1999 di Bogor, telah diputuskan bahwa Program Rekapitalisasi terhadap Bank Pembangunan Daerah akan dilaksanakan dengan dasar perhitungan data Bank posisi neraca pertanggal 31 Maret 1999 dengan