Didi Duharsa : Analisis Hukum Peranan Reorganisasi Perusahaan Dalam Menghindari Pembubaran Studi Pada PT. BANK SUMUT, 2009.
USU Repository © 2009
Lokasi penelitian adalah Kantor Pusat PT.Bank SUMUT yang terletak di Gedung Bank Sumut, Jalan Imam Bonjol No.18 Medan.
BAB II PELAKSANAAN REORGANISASI PERUSAHAAN
PERBANKAN DI INDONESIA
A. Reorganisasi Perusahaan
Reorganisasi yang dalam bahasa Inggeris disebut “Reorganization” diartikan penyusunan kembali.
60
“The Bankruptcy Act covers several type of bankruptcy proceedings. In this chapter our focus will be on 1 straight bankruptcy liquidation, 2 reorganizations
and 3 consumer debt adjusments” Reorganisasi bertujuan untuk menyehatkan perusahaan dalam
mengatasi kegagalan usahanya agar dapat bertahan hidup. Hukum di Amerika Serikat telah memberlakukan reorganisasi perusahaan
untuk mengatasi keadaan debitur yang mengalami kesulitan untuk membayar utang- utangnya. Menurut hukum tersebut bagi debitur yang mengalami kesulitan dalam
membayar utang-utangnya diberikan beberapa pilihan:
61
“When a business is broken up and sold to pay creditor claims, the assets value often shrinks greatly. A going concern is usually able to pay off its debts better
than a dead business. Chapter Eleven is a complex area of bankruptcy law permitting rehabilitation of dying businesses by reorganizations. Sole proprietorships
.
60
S.Wojowasito-Tito Wasito W, op.cit hlm 176.
61
Donnel, John D., et.al. Law For Business Illinois : Irwin Home Wood,1983 hlm 710.
Didi Duharsa : Analisis Hukum Peranan Reorganisasi Perusahaan Dalam Menghindari Pembubaran Studi Pada PT. BANK SUMUT, 2009.
USU Repository © 2009
are entitled to its protections,too. Either the debtor or creditors may petition for reorganization”.
62
Chapter 11 of the Bankruptcy Act yang merupakan hukum kepailitan di Amerika Serikat, memberikan alternatif untuk memecahkan problema-problema
finansial yang dihadapi seorang debitur dengan menyusun rencana restrukturisasi yang disebut reorganisasi perusahaan.
63
Ketentuan Chapter 11 ini dapat digunakan oleh hampir semua bidang usaha
64
Kebangkrutan biasanya diartikan sebagai kegagalan perusahaan dalam menjalankan operasi perusahaan untuk menghasilkan laba. Kebangkrutan juga sering
disebut likuidasi perusahaan atau penutupan perusahaan atau insolvabilitas. Kebangkrutan dapat juga diartikan suatu proses yang dilakukan oleh seorang debitur
dengan mengisi suatu petisi yang menyatakan bahwa ia tidak mampu untuk
62
Bruce D. Fisher, Law For Business St.Paul: West Publishing Co, 1986 hlm 722
63
Syamsudin Manan Sinaga, Analisis dan Evaluasi Hukum Tentang Restrukturisasi Utang Pada Penundaaan Kewajiban Pembayaran Utang Jakarta : Badan Pembinaan Hukum Nasional, 2000 hlm
14. Apabila hal tersebut dilakukan akan memberikan keuntungan kepada debitur, yaitu : 1. Menghindarkan debitur dari kepailitan.
2. Memungkinkan debitur untuk tetap menjalankan bisnisnya 3. Para kreditur yang menolak rencana restrukturisasi, terpaksa menyetujuinya apabila rencana
restrukturisasi tersebut telah mendapat persetujuan pengadilan. Bila restrukturisasi tersebut berhasil, maka kreditur akan mendapat keuntungan dibandingkan jika
debitur dipailitkan.
64
Ibid, hlm 15, all business enterprise, including individual proprietorships, partnerships and corporation, kecuali ;
1. Bank
2. Saving and loan associations
3. insurance companies
4. commodities brokers, stockbrokers
Didi Duharsa : Analisis Hukum Peranan Reorganisasi Perusahaan Dalam Menghindari Pembubaran Studi Pada PT. BANK SUMUT, 2009.
USU Repository © 2009
memenuhi kewajiban-kewajibanya atau hutang-hutangnya dan bersedia dinyatakan bangkrut.
65
Rencana reorganisasi pada hakekatnya adalah sebuah kesepakatan antara seorang debitur dan beberapa kreditur. Hal itu mungkin merupakan rekapitalisasi
perusahaan debitur dan atau memberi pada kreditur beberapa saham perusahaan sebagai pengganti sebagian atau seluruh utang-utang perusahaan.
66
Restrukturisasi merupakan induk dari berbagai upaya perusahaan untuk memperbaiki kinerja di masa depan. Restrukturisasi korporat pada prinsipnya
merupakan kegiatan atau upaya untuk menyusun ulang komponen-komponen korporat supaya masa depan korporat memiliki kinerja yang lebih baik. Komponen
yang disusun ulang tersebut bisa aset perusahaan, pendanaan perusahaan, organisasi, pembagian kerja, orang-orang dalam perusahaan, atau apa saja yang merupakan
kekayaan dan dalam kendali korporat. Biasanya restrukturisasi dikelompokkan ke dalam tiga kategori besar: restrukturisasi portofolio, restrukturisasi finansial dan
restrukturisasi organisasi.
67
Reorganisasi dapat dibedakan :
68
a. Reorganisasi yuridis, yaitu reorganisasi yang terjadi apabila ada perubahan bentuk hukum perusahaan atau badan usaha. Perubahan ini mempunyai akibat
65
http:rdtloom.wordpress.com20090113kebangkrutan-dan-reorganisasi. Diakses tanggal 26 Mei 2009. Dalam Black’s Law Dictionary, Bankrupt didefinisikan “ The state or condition of one
who is unable to pay his debts as they ar or become due”
66
Ibid, hlm 15
67
Bramantyo Djohanputro, Restrukturisasi Perusahaan Berbasis Nilai: Strategi Menuju Keunggulan Bersaing Jakarta: Penerbit PPM,2004 hlm 24
68
Bambang Riyantu, loc.cit
Didi Duharsa : Analisis Hukum Peranan Reorganisasi Perusahaan Dalam Menghindari Pembubaran Studi Pada PT. BANK SUMUT, 2009.
USU Repository © 2009
hukum, misalnya bentuk perusahaan perseorangan dirubah menjadi partnership atau bentuk perusahaan partnership dirubah menjadi Perseroan
Terbatas. Dengan demikian reorganisasi yuridis pada dasarnya merubah bentuk. Perubahan bentuk pada hakekatnya mempengaruhi hak dan kewajiban
dari pada pemilik. b. Reorganisasi struktural, yaitu penyusunan kembali struktur organisasi. Dalam
reorganisasi struktural tidak ada akibat keluar tetapi mempunyai akibat kedalam. Misalnya struktur organisasi fungsional dirubah menjadi struktur
organisasi garis. c. Reorganisasi finansial, yaitu reorganisasi yang terjadi apabila ada perubahan
struktur modal. Struktur modal disusun kembali karena perusahaan mengalami kesulitan permodalan.
69
Salah satu cara reorganisasi perusahaan adalah berupa reorganisasi finansial yaitu dilakukan dengan penambahan atau pengurangan modal. Penambahan atau
pengurangan modal dapat dilaksanakan oleh pemegang saham yang sudah ada. Namun apabila kemampuan keuangan pemegang saham yang sudah ada tidak
memungkinkan, penambahan modal dilakukan dengan cara mengundang investor baru.
Disamping itu jika melihat dari hakekatnya reorganisasi perusahaan adalah untuk menyehatkan kinerja perusahaan, tentunya perusahaan dapat melakukan
69
Wasis, op.cit hlm 205,206
Didi Duharsa : Analisis Hukum Peranan Reorganisasi Perusahaan Dalam Menghindari Pembubaran Studi Pada PT. BANK SUMUT, 2009.
USU Repository © 2009
kebijakan antara lain : perluasan perusahaan secara internal, peningkatan modal ekuitas dari sumber eksternal perusahaan, ekspansi usaha, penurunan modal dan
perampingan perusahaan secara yuridis. Sehingga bentuk reorganisasi diperluas dan dapat dilakukan dengan cara :
70
1. Penggabungan Merger 2. Peleburan consolidation
3. Pengambilalihan acquisition 4. Privatisasi
5. Pengambilalihan oleh pemerintah 6. Rekapitalisasi
7. Restrukturisasi Utang Reorganisasi pada umumnya adalah pengaturan untuk memperbaiki susunan
kapital suatu perseroan agar kondisi finansial menjadi lebih sehat dan kuat. Mengingat bahwa maksud diadakannya reorganisasi terutama untuk perbaikan
struktur modalnya untuk kemudian supaya mempermudah future financingnya, maka tindakan utama yang harus dilakukan adalah tindakan menghilangkan saldo
kerugian.
71
70
Bramantyo Djohanputro, op.cit hlm 33
71
Bambang Riyanto, op.cit hlm 252
Tindakan ini secara khusus dapat disebut recapitalization, yang dilakukan kepada suatu perseroan yang jatuh bangkrut, yang menetapkan, bahwa para
pemegang saham, pemegang obligasi, dan para kreditur menyetujui satu sama lain akan menyerahkan kepentingan-kepentingan dan tuntutan-tuntutannya, untuk
Didi Duharsa : Analisis Hukum Peranan Reorganisasi Perusahaan Dalam Menghindari Pembubaran Studi Pada PT. BANK SUMUT, 2009.
USU Repository © 2009
melakukan restrukturisasi finansial sehingga dapat menyelesaikan hutang-hutang perseroan dan melanjutkan usaha-usahanya.
Langkah-langkah reorganisasi: Pertama, menentukan Nilai Perusahaan, penilaian yang sering digunakan, dan yang termasuk sederhana, adalah menghitung
nilai perusahaan berdasarkan tingkat kapitalisasi; Kedua, menentukan Struktur Modal yang baru, struktur modal tersebut bertujuan mengurangi beban tetap bunga agar
perusahaan bisa beroperasi dengan lebih fleksibel. Untuk mengurangi beban tetap tersebut, total hutang biasanya akan dikurangi. Jika tidak ada lagi harapan bahwa
operasi perusahaan akan berhasil, maka likuidasi merupakan alternatif satu-satunya yang mungkin dilakukan oleh perusahaan.
72
B. Alasan dan Motivasi dilakukannya Reorganisasi Perusahaan