Didi Duharsa : Analisis Hukum Peranan Reorganisasi Perusahaan Dalam Menghindari Pembubaran Studi Pada PT. BANK SUMUT, 2009.
USU Repository © 2009
melakukan restrukturisasi finansial sehingga dapat menyelesaikan hutang-hutang perseroan dan melanjutkan usaha-usahanya.
Langkah-langkah reorganisasi: Pertama, menentukan Nilai Perusahaan, penilaian yang sering digunakan, dan yang termasuk sederhana, adalah menghitung
nilai perusahaan berdasarkan tingkat kapitalisasi; Kedua, menentukan Struktur Modal yang baru, struktur modal tersebut bertujuan mengurangi beban tetap bunga agar
perusahaan bisa beroperasi dengan lebih fleksibel. Untuk mengurangi beban tetap tersebut, total hutang biasanya akan dikurangi. Jika tidak ada lagi harapan bahwa
operasi perusahaan akan berhasil, maka likuidasi merupakan alternatif satu-satunya yang mungkin dilakukan oleh perusahaan.
72
B. Alasan dan Motivasi dilakukannya Reorganisasi Perusahaan
Pembatasan di dalam penelitian ini, hanya untuk perusahaan yang berbadan hukum yang berkedudukan di wilayah Negara Republik Indonesia yang tunduk
kepada Undang-undang Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, dengan alasan bahwa penelitian ini perusahaan yang dibahas adalah perusahaan perbankan.
Walaupun dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan, badan hukum bank dapat berbentuk Perseroan Terbatas, Koperasi dan Perusahaan Daerah.
Namun sebagian besar badan hukum perbankan merupakan Perseroan Terbatas.
72
http:rdt.wordpress.com20090113kebangkrutan dan reorganisasi diakses 27 Pebruari 2009
Didi Duharsa : Analisis Hukum Peranan Reorganisasi Perusahaan Dalam Menghindari Pembubaran Studi Pada PT. BANK SUMUT, 2009.
USU Repository © 2009
Merger dan akuisisi yang merupakan salah satu bentuk dari reorganisasi perusahaan jika diperhatikan kebanyakan dilakukan dengan pembelian tunai, dan
bukan dengan penukaran saham atau pembayaran dengan instrumen utang. Apakah merger ini akan menciptakan nilai bagi para pemegang saham perusahaan yang
mengakuisisi itu, masih harus dibuktikan. Dalam kebanyakan kasus, sampai saat ini ternyata tidak demikian halnya, tetapi masih diperlukan lebih banyak waktu untuk
menilai dampaknya dalam jangka panjang. Menurut definisi, merger adalah kombinasi dua perusahaan dimana satu
perusahaan kehilangan eksistensinya sebagai satu kesatuan. Perusahaan yang bertahan mengambil alih aktiva dan utang perusahaan yang digabungkan merger
company. Merger harus dibedakan dari konsolidasi. Konsolidasi merupakan kombinasi dua perusahaan, yang kemudian dibentuk satu perusahaan yang sama
sekali baru dan kedua perusahaan lama yang bergabung membubarkan diri dilikuidasi.
73
73
Bismar Nasution, op.cit, hlm 167,168
Apabila dua perusahaan dengan ukuran yang kira-kira sama dikombinasikan, biasanya mereka akan dikonsolidasi. Apabila dua perusahaan secara
signifikan berbeda besarnya, biasanya mereka bergabung merger. Adapun bentuk lain yang dapat dilakukan adalah pengambilalihan take over,
yang bisa berarti secara suka rela dari dua perusahaan atau pengambilalihan terpaksa dengan penawaran tender. Tetapi istilah pengambilalihan biasanya dikaitkan dengan
pengambilalihan terpaksa dengan penawaran tender.
Didi Duharsa : Analisis Hukum Peranan Reorganisasi Perusahaan Dalam Menghindari Pembubaran Studi Pada PT. BANK SUMUT, 2009.
USU Repository © 2009
Alasan untuk melakukan kombinasi banyak dan rumit. Dari berbagai literatur disebut motivasi utama dilakukannya reorganisasi ataupun restrukturisasi perusahaan
yang dilakukan dengan cara merger, peleburan dan pengambilalihan adalah sinergi. Scharf 1991 menyebutkan bahwa sinergi adalah kenaikan efektivitas yang diperoleh
dari kombinasi kerja beberapa orangunit yang dapat dicapai oleh secara terpisah.
74
Sinerji terjadi dari :
75
1. Penghematan operasi, pemasaran, produksi dan distribusi 2. Penghematan finansial, termasuk harga transaksi yang murah, cakupan yang lebih
baik dan penghematan pajak. 3. Peningkatan kemampuan pemasaran, karena berkurangnya kompetitor.
4. Mengurangi tingkat risiko, menghindari kebangkrutan dan pengambilalihan Disamping masalah ekonomi, ada juga masalah hukum yang menjadi alasan
dan motivasi untuk melakukan reorganisasi perusahaan, yaitu antara lain :
76
1. Masalah hukum desentralisasi Undang-undang Otonomi Daerah telah mendorong memberikan kesempatan
kepada Pemerintah Daerah untuk dapat menikmati hasil dari perusahaan- perusahaan yang ada di daerahnya menuntut korporat untuk mengkaji ulang cara
74
Charles A Scharf, Edward E Shea and George C Beck, Acquisitions, Merger Sales,BuyoutsTakeovers : A Handbook with Forms, Fourth Edition, New Jersey: Prentice Hall
Engleword Cliftfs,1991
75
Gunadi, Restrukturisasi Perusahaan dalam Berbagai Bentuk dan Pemajakannya Jakarta: Selemba Empat,2001 hlm 24
76
Bramantyo Djohanputro, op.cit hlm 27
Didi Duharsa : Analisis Hukum Peranan Reorganisasi Perusahaan Dalam Menghindari Pembubaran Studi Pada PT. BANK SUMUT, 2009.
USU Repository © 2009
kerja mereka dan mengevaluasi hubungan kantor pusat dengan anak atau cabang perusahaan yang tersebar di berbagai daerah.
2. Masalah hukum anti monopoli Perusahaan yang sudah masuk ke dalam daftar hitam monopoli dan telah
dinyatakan resmi bersalah oleh Komite Pengawasan Persaingan Usaha KPPUpengadilan, mau tidak mau harus melakukan restrukturisasi dirinya
supaya terbebas dari masalah hukum. Misalnya, perusahaan harus melepas atau memecah divisi supaya dikuasai pihak lain, atau menahan laju produk yang
masuk ke dalam daftar monopoli supaya pesaing bisa mendapat porsi yang mencukupi.
3. Masalah hukum ketenagakerjaan. Munculnya Undang-undang ketenagakerjaan yang terus mengalami perubahan,
mendorong para buruh untuk semakin berani menyuarakan kepentingan mereka. Sehingga dengan pendekatan alasan restrukturisasi perusahaan, maka efisiensi
pemenuhan kebutuhan tenaga kerja dapat dilakukan secara bijaksana.
C. Ketentuan Reorganisasi Perusahaan di bidang Perbankan