Didi Duharsa : Analisis Hukum Peranan Reorganisasi Perusahaan Dalam Menghindari Pembubaran Studi Pada PT. BANK SUMUT, 2009.
USU Repository © 2009
pembentuk undang-undang kepailitan memberikan penghormatan yang cukup tinggi terhadap eksistensi hukum jaminan, khususnya hak eksekutorial kreditor separatis.
Hak eksekutorial kreditor separatis untuk mengambil pelunasan piutangnya dari barang agunan milik debitor tidak tak berakhir. Menilik dari sejarah hukum
kepailitan di Indonesia, keleluasaan kreditor separatis untuk melaksanakan hak eksekutorial terhadap jaminan kebendaannya diberikan hingga jangka waktu 2 bulan
sesudah insolvensi dan dapat diperpanjang berdasarkan penetapan hakim pengawas
119
C. Peranan Kreditur Bank
.
Dalam dunia usaha investasi khususnya investasi di bank, peranan kreditur sangat penting, sebagaimana yang diamanat dalam Undang-undang Perbankan bahwa
fungsi utama bank adalah menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat. Sumber dana utama Bank dalam melakukan operasionalnya selain modal sendiri tentunya
dana pihak ketiga yang dihimpun dari masyarakat. Penghimpunan dana masyarakat dapat diperoleh berdasarkan tingkat kepercayaan masyarakat kepada lembaga
perbankan secara menyeluruh. Runtuhnya kepercayaan masyarakat kepada perbankan sudah pernah dialami,
sehingga perbankan sangat kesulitan dana dan menyebabkan sangat mahalnya harga
119
Pasal 57 ayat 1 FV, dikutip sbb: “Si berpiutang hipotik dan si pemegang gadai, termaksud dalam pasal yang lalu, diharuskan melaksanakan hak mereka sebelum lewat waktu dua
bulan, sesudah keadaan tak mampu membayar bermulai, dengan tak mengurangi kekuasaan Hakim Pengawas, untuk memperpanjang jangka waktu tersebut”.
Didi Duharsa : Analisis Hukum Peranan Reorganisasi Perusahaan Dalam Menghindari Pembubaran Studi Pada PT. BANK SUMUT, 2009.
USU Repository © 2009
dana yang dibeli oleh perbankan. Pada akhirnya menyebabkan banyaknya bank-bank yang merugi dan menggerus dana modalnya sendiri bahkan menjadi minus sehingga
terpaksa bank-bank tersebut ditutup. Untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat bagi perbankan di Indonesia, merupakan salah satu tugas dari Bank Indonesia,
sebagaimana diatur dalam Undang-undang No. 3 Tahun 2004 Tentang Perubahan Undang-undang No. 23 Tahun 1999 Tentang Bank Indonesia pasal 8 butir c.
Berdasarkan pengalaman buruk yang terjadi pada krisis moneter yang lalu, diindikasikan bahwa secara fundamental kondisi perbankan di Indonesia sangat
lemah, maka Bank Indonesia telah menyusun cetak biru atau blue print yang merupakan tatanan jangka panjang untuk memperkuat industri perbankan nasional
yang disebut Arsitektur Perbankan Indonesia API. Apabila API telah diimplementasikan dengan baik, diharapkan akan ada bank nasional yang setidaknya
mampu menjadi regional champion. Agar upaya pencapaian visi dan tujuan API menjadi fokus, jelas dan terarah, maka Bank Indonesia memformulasikan 6 pilar
utama sebagai sasaran yang ingin dicapai, yaitu :
120
1. Struktur perbankan yang sehat dan mampu mendorong pembangunan ekonomi nasional dan berdaya saing internasional;
2. Sistem pengaturan yang efektif dan mampu mengantisipasi perkembangan pasar keuangan domestik dan internasional;
3. Sistem pengawasan bank yang independen dan efektif: 4. Penguatan kondisi internal industri perbankan;
5. Penciptaan dan penguatan infrastruktur pendukung industri perbankan; 6. Perlindungan dan pemberdayaan nasabah.
120
Burhanuddin Abdullah, op.cit hlm 213.
Didi Duharsa : Analisis Hukum Peranan Reorganisasi Perusahaan Dalam Menghindari Pembubaran Studi Pada PT. BANK SUMUT, 2009.
USU Repository © 2009
Sebagai lembaga perantara keuangan, Bank sangat membutuhkan para kreditur untuk berperan dalam memaksimalkan usahanya. Sebab hampir seluruh dana
operasional suatu Bank diperoleh dari masyarakat sebagai kreditur Bank. Secara umum telah diketahui bahwa kunci dari keberhasilan manajemen bank adalah
bagaimana bank tersebut bisa merebut hati masyarakat sehingga peranannya sebagai financial intermediary berjalan dengan baik.
121
Pertumbuhan sebuah bank sangat dipengaruhi oleh perkembangan kemampuannya menghimpun dana simpanan masyarakat baik skala kecil maupun
besar dengan masa pengendapan yang memadai. Tanpa dana yang cukup, bank tidak dapat berbuat apa-apa, artinya tidak berfungsi sama sekali. Dana bank adalah uang
tunai yang dimiliki bank ataupun aktiva lancar yang dikuasai bank dan setiap waktu dapat diuangkan.
122
Dana-dana bank yang dipergunakan sebagai modal operasional, bersumber dari modal sendiri, dana pinjaman dari luar, dana masyarakat.
123
D. Perlindungan Hukum Terhadap kreditur Bank