pencucian uang sebagai tindak pidana, dan pada saat ini telah ada UU No.15 tahun 2002 sebagaimana telah diubah dengan UU No.25 tahun 2003 tentang Tindak
Pidana Pencucian Uang.
B. Objek dan Tujuan Tindak Pidana Pencucian Uang
1. Objek Tindak Pidana Pencucian Uang Menurut Sarah N. Welling, money laudering dimulai dengan adanya uang
haram dirty money. Uang dapat menjadi kotor dengan dua cara:
20
a. Melalui cara penggelapan pajak tax evasion Yang dimaksud dengan penggelapan pajak ialah memperoleh uang
secara legal, tetapi jumlah yang dilaporkan kepada pemerintah untuk keperluan penghitungan pajak lebih sedikit daripada yang sebenarnya
diperoleh. b. Melalui cara melanggar hukum
Uang menjadi kotor dengan cara-cara melawan hukum, teknik-teknik yang biasanya dilakukan dengan cara penjulan obat-obat terlarang atau
perdagangan narkoba secara gelap drug sales, penjualan gelap illegal gambling, penyuapan bribery, terorisme terrorism,
pelacuran prostitusion, perdagangan senjata arms trafficking, penyelundupan minuman keras, tembakau dan pornografi smuggling
of contraband alcohol, tobacco and pornography , penyelundupan
imigran gelap illegal imigration racketspeople smuggling dan kejahatan kerah putih white collar crime.
20
Adrian Sutedi, Op cit, hal. 16
Universitas Sumatera Utara
Praktik-praktik money laundering memang pada mulanya hanya dilakukan terhadap uang yang diperoleh dari lalu lintas perdagangan narkotik dan obat-obat
sejenis itu atau yang lebih dikenal dengan illegal drug trafficking. Namun kemudian money laundering diperlukan pula untuk dilakukan terhadap uang yang
diperoleh dari sumber-sumber kejahatan yang lain, seperti yang dikemukakan di atas. Sebenarnya diantara beberapa kegiatan yang bersangkutan dengan
pengumpulan uang haram secara internasionla yang berasal dari drug trafficking bukanlah sumber utama. Porsi utama dari uang haram itu berasal dari tax evision,
flight capital , dan dari irregular or hiden economies yang dibedakan dari overly
criminal economies . Flight capital termasuk flight capital atas uang yang
disediakan oleh negara maju developed countries dalam bentuk bantuan keuangan financial aid, yang tidak dibelanjakan atau diinvestasikan di negara
yang bersangkutan, tetapi kemudian kembali pada negara-negara berkembang tersebut sebagai illegal exported capital. Uang inilah yang sering ditempatkan di
bank luar negeri yang justru telah memberikan kredit tersebut. 2. Tujuan Tindak Pidana Pencucian Uang
Sering kali lahir pertanyaan mengapa uang hasil kejahatan perlu dicuci. John C. Keeney, deputy Assistant Attorney General, Criminal division, United
States departement of justice , menjelaskan sebagai berikut:
21
“ If the money can be gotten into the bank or other financial institusion, it can be wired to any place in the world in a matter of seconds, coverted to
any other currency, and used to pay expenses and recapitalize the corrupt
21
Ibid, hal. 18
Universitas Sumatera Utara
bussines. The problem for the drug trafficker, aims merchant or tax evader then, is how to get his monet into a form in which it can be moved and
used most efficiently without creating a paper trail that will lead law enforcement authorities to the illegal bussines. The process of doing that is
what we call money laundering. There are many ways in which it is done .”
Jika uang kotor dapat dimasukkan ke bank atau lembaga keuangan lain, uang tersebut dapat dikirim ke berbagai temapat di dunia ini dalam
beberapa detik, terselubung dalam mata uang asing dan digunakan untuk membiayai dan merekapitulasi bisnis kejahatan. Yang menjadi
permasalahan bagi penjual obat-obat terlarang atau penghindarpenggelap pajak, adalah bagaimana untuk mendapatkan uangnya ke dalam suatu
keadaan dimana uang tersebut dapat dipindahkan dan digunakan dengan efisien tanpa membuat surat-surat yang sah dimana hal ini akan
mengarahkan penegak hukum kepada bisnis ilegal tersebut. Proses dalam melakukan hal tersebutlah yang disebut sebagai pencucian uang. Ada
banyak cara untuk melakuk pencucian uang tersebut. Pencucian uang hanya diperlukan dalam hal yang tersangkut jumlahnya
besar. Karena jika jumlahnya kecil, uang tersebut dapat diserap ke peredaran secara tidak terlihat. Uang itu harus dikonversi menjadi uang sah sebelum uang itu
dapat diinventasikan atau dibelanjakan dengan cara yang disebut “pencucian uang.”
Universitas Sumatera Utara
C. Modus Operandi Tindak Pidana Pencucian Uang