Pokja perencanaan dan evaluasi instalasi farmasi rumah sakit IFRS pada RSUP. H. Adam Malik Medan mempunyai tugas, yaitu pemilihan, perencanaan,
pengadaan, penerimaan, penyimpanan, pendistribusian, pengendalian, penghapusan, administrasi dan pelaporan serta evaluasi yang diperlukan bagi
kegiatan pelayanan. Pokja perencanaan dan evaluasi melakukan perencanaan perbekalan farmasi untuk kebutuhan RSUP. H. Adam Malik dengan
menggunakan metode kombinasi yaitu gabungan antara metode konsumtif dan epidemiologi.
Pokja perencanaan dan evaluasi telah menerapkan sistem informasi manajemen rumah sakit SIRS secara online sehingga mempermudah segala
transaksi dan pemantauan persediaan perbekalan farmasi.
3.2.6 Pokja Perbekalan
3.2.6.1 Sumber Daya Manusia SDM
Pokja perbekalan dipimpin oleh seorang apoteker selaku kepala pokja yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada kepala Instalasi
Farmasi RSUP. H. Adam Malik Medan.
3.2.6.2 Sarana Prasarana
Pokja perbekalan memiliki 9 ruangan yang berfungsi sebagai gudang untuk menyimpan perbekalan farmasi, yaitu:
1. Ruang produksi
2. Gudang bahan berbahaya dan mudah terbakar
3. Ruang pembuatan aquadest
4. Gudang jamkesmas
5. Gudang askes tablet dan cairan
6. Gudang umum
7. Gudang floorstock
8. Gudang floorstock Cathlab jantungbedah jantung
9. Ruang pengklaiman
Namun kondisi fisik gudang perbekalan farmasi tidak memadai untuk menyimpan seluruh perbekalan farmasi yang diperlukan untuk kebutuhan
pelayanan pasien, sehingga pembelian barang harus disesuaikan dengan kapasitas gudang. Penyimpanan perbekalan farmasi dilakukan dengan menggunakan prinsip
First In First Out FIFO dan First Expired First Out
FEFO
.
3.2.6.3 Pelayanan
Instalasi Farmasi bertanggung jawab terhadap pengelolaan perbekalan farmasi yang berupa pengelolaan alat kesehatan, sediaan farmasi, dan bahan habis
pakai dimana harus dilakukan dengan sistem satu pintu. Instalasi farmasi adalah regulator bagi semua unit di lingkungan rumah sakit untuk pelayanan rawat jalan
maupun rawat inap. Sistem informasi ini sangat menguntungkan bagi Instalasi Farmasi untuk melaksanakan fungsinya dengan lebih cepat, akurat dan efisien.
Setiap data mengenai kebutuhan obat-obatan langsung di entry ke bagian Instalasi Farmasi secara on line, sehingga kebutuhan obat-obatan dapat langsung
disediakan untuk depo yang bersangkutan. Hal ini dapat mempermudah dan mempercepat pekerjaan setiap SDM yang bertugas dalam pengelolaan perbekalan
farmasi. Pokja perbekalan mempunyai tugas membantu kepala Instalasi Farmasi
dalam hal mengkoordinasikan, membina, melaksanakan perencanaan, penerimaan, penyimpanan, pendistribusian perbekalan farmasi alat kesehatan
habis pakai AKHP, instrumen dasar, reagensia, radio farmasi, obat, dan cairan, memproduksi obat-obatan dan pengujian mutu sesuai dengan kebutuhan rumah
sakit serta melaksanakan pencatatan, pelaporan dan evaluasi dari setiap pelaksanaan tugas di lingkungan pokja perbekalan.
3.2.7 Pokja Farmasi Klinis