iii. Menyediakan informasi bagi komitesub komite farmasi dan terapi
sehubungan dengan penyusunan formularium rumah sakit iv.
Bersama dengan PKMRS melakukan kegiatan penyuluhan bagi pasien rawat jalan dan rawat inap
v. Melakukan pendidikan berkelanjutan bagi tenaga kefarmasian dan tenaga
kesehatan lainnya vi.
Melakukan penelitian Faktor-faktor yang perlu diperhatikan:
i. Sumber daya manusia
ii. Tempat
iii. Perlengkapan
c. Konseling
Konseling merupakan suatu proses yang sistematik untuk mengidentifikasi dan penyelesaian masalah pasien yang berkaitan dengan penggunaan obat-obatan
pada pasien rawat jalan dan pasien rawat inap. Konseling bertujuan memberikan pemahaman yang benar mengenai obat
kepada pasien dan tenaga kesehatan mengenai nama obat, tujuan pengobatan, jadwal pengobatan, cara menggunakan obat, lama penggunaan obat, efek samping
obat, tanda-tanda toksisitas, cara penyimpanan obat dan penggunaan obat-obat lain.
Kegiatan yang dilakukan dalam konseling meliputi: i.
Membuka komunikasi antara apoteker dengan pasien ii.
Mengidentifikasi tingkat pemahaman pasien tentang penggunaan obat melalui three prime questions
iii. Menggali informasi lebih lanjut dengan memberi kesempatan kepada pasien
untuk mengeksplorasi masalah penggunaan obat iv.
Memberikan penjelasan kepada pasien untuk menyelesaikan masalah penggunaan obat
v. Melakukan verifikasi akhir dalam rangka mengecek pemahaman pasien
vi. Dokumentasi
Faktor yang perlu diperhatikan: i.
Kriteria Pasien a
Pasien kondisi khusus pediatri, geriatri, gangguan fungsi hati dan ginjal, ibu hamil dan menyusui
b Pasien dengan terapi jangka panjangpenyakit kronis TB, DM,
epilepsi c
Pasien yang menggunakan obat-obatan dengan instruksi khusus d
Pasien yang menggunakan obat dengan indeks terapi sempit e
Pasien yang menggunakan banyak obat polifarmasi f
Pasien yang memiliki riwayat kepatuhan penggunaan obat rendah ii.
Sarana Dan Prasarana a
Ruangan atau tempat konseling b
Alat bantu konseling kartu pasiencatatan konseling
d. Visite
Visite merupakan kegiatan kunjungan ke pasien rawat inap yang dilakukan apoteker secara mandiri atau bersama tim tenaga kesehatan untuk mengamati
kondisi klinis pasien secara langsung, dan mengkaji masalah terkait obat, memantau terapi obat dan reaksi obat yang tidak dikehendaki, meningkatkan
terapi obat yang rasional, dan menyajikan informasi obat kepada dokter, pasien serta tenaga kesehatan lainnya.
Visite juga dapat dilakukan pada pasien yang sudah keluar rumah sakit atas permintaan pasien yang biasa disebut dengan pelayanan kefarmasian di rumah
home pharmacy care. Sebelum melakukan kegiatan visite apoteker harus mempersiapkan diri dengan mengumpulkan informasi mengenai kondisi pasien
dan memeriksa terapi obat dari rekam medis atau sumber lain.
e. Pemantauan Terapi Obat PTO