vi. Cara pemberian obat kanker
i. Pemantauan Kadar Obat Dalam Darah PKOD
Pemantauan kadar obat dalam darah dilakukan untuk menginterpretasikan hasil pemeriksaan kadar obat tertentu atas permintaan dari dokter yang merawat
karena indeks terapi yang sempit atau atas usulan dari apoteker kepada dokter. Tujuan pemantauan kadar obat dalam darah PKOD meliputi:
i. Mengetahui kadar obat dalam darah
ii. Memberikan rekomendasi pada dokter yang merawat
Kegiatan yang dilakukan meliputi: i.
Memisahkan serum dan plasma darah ii.
Memeriksa kadar obat yang terdapat dalam plasma dengan menggunakan alat TDM
iii. Membuat rekomendasi kepada dokter berdasarkan hasil pemeriksaan
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan: i.
Alat therapeutic drug monitoringinstrument untuk mengukur kadar obat ii.
Reagen sesuai obat yang diperiksa
2.5 Instalasi Central Sterilized Supply Department CSSD
Central Sterilization Supply Department CSSD atau Instalasi Pusat Pelayanan Sterilisasi merupakan satu unitdepartemen dari rumah sakit yang
menyelenggarakan proses pencucian, pengemasan dan sterilisasi terhadap semua alat atau bahan yang dibutuhkan dalam kondisi steril Depkes RI, 2001.
Instalasi CSSD ini merupakan pusat pelayanan yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan alatbahan steril bagi unit-unit yang membutuhkan sehingga
dapat mencegah dan mengurangi infeksi yang berasal dari rumah sakit itu sendiri. Penanggung jawab CSSD ini adalah apoteker. Latar belakang berdirinya CSSD di
rumah sakit adalah : •
Besarnya angka kematian akibat infeksi nosokomial •
Kuman mudah menyebar, mengkontaminasi benda dan menginfeksi manusia di lingkungan rumah sakit
• Merupakan salah satu pendukung jaminan mutu pelayanan rumah sakit,
aka peran dan fungsi CSSD sangat penting Tugas CSSD adalah menjamin sterilitas alat perlengkapan medik seelum
dipakai dalam melakukan tindakan medik. Menurut Depkes RI 2001, tugas utama CSSD di rumah sakit adalah :
a. Menyediakan peralatan medis untuk perawatan pasien
b. Melakukan proses sterilisasi alatbahan
c. Mendistribusiakn alat-alat yang dibutuhkan oleh ruang perawatan, kamar
operasi dan ruang lain yang membutuhkan d.
Berpartisipasi dalam pemilihan peralatan dan bahan yang aman, efektif dan bermutu
e. Mempertahankan stok inventaris yang memadai untuk keperluan perawatan
f. Mempertahankan standar yang ditetapkan
g. mendokumentasikan setiap aktivitas pembersihan, disinfeksi maupun
sterilisasi sebagai bagian dari program upaya pengendalian mutu h.
Melakukan penelitian terhadap hasil sterilisasi dalam rangka pencegahan dan pengendalian infeksi bersama dengan panitia pengendalian infeksi nosokomial
i. Memberikan penyuluhan tentang hal-hal yang berkaitan dengan sterilisasi
j. Menyelenggarakan pendidikan dan pengembangan staf instalasi CSSD baik
yang bersifat intern dan ekstern k.
Mengevaluasi hasil sterilisasi. Untuk menghindari terjadinya kontaminasi silang dari ruang kotor ke ruang
bersih, maka ruangan CSSD dibagi menjadi 5 bagian Depkes RI, 2009: a.
Ruang dekontaminasi: terjadi proses penerimaan barang kotor, melakukan dekontaminasi dan pembersihan.
b. Ruang pengemasan alat: untuk melakukan pengemasan dan penyimpanan
alatbarang bersih. c.
Ruang produksi dan prossesing d.
Ruang sterilisasi e.
Ruang penyimpanan barang steril
2.6 Instalasi Gas Medis