dilakukan oleh Farmasi Klinis untuk menghindari terjadinya tumpang tindih informasi.
g. Pengkajian Penggunaan Obat
Pengkajian penggunaan obat merupakan program evaluasi penggunaan obat yang terstruktur dan berkesinambungan untuk menjamin obat-obat yang
digunakan sesuai indikasi, efektif, aman dan terjangkau oleh pasien. Pengkajian penggunaan obat ini dilakukan pada saat apoteker melaksanakan visite, dan pada
saat pelayanan resep di depoapotek. Di RSUP. H. Adam Malik, pengkajian penggunaan obat telah dilakukan.
h. Dispensing Sediaan Khusus
Dispensing sediaan khusus yang sudah dilakukan oleh pokja farmasi klinik adalah penanganan sediaan sitotoksik sedangkan untuk pencampuran obat suntik
dan penyiapan nutrisi parenteral belum dilakukan karena sarana dan prasarananya belum tersedia serta belum ada tenaga yang terlatih. Selain itu, ruangan
penanganan sediaan sitotoksik belum memenuhi persyaratan seperti dinding yang masih memiliki sudut.
i. Pemantauan Kadar Obat Dalam Darah PKOD
Pemantauan kadar obat dalam darah PKOD merupakan kegiatan interpretasi hasil pemeriksaan kadar obat tertentu atas permintaan dari dokter yang merawat
karena indeks terapi yang sempit atau atas usulan apoteker kepada dokter. PKOD bertujuan untuk mengetahui kadar obat dalam darah dan memberikan
rekomendasi kepada dokter yang bertanggung jawab. Pemantauan kadar obat dalam darah sudah pernah dilaksanakan di RSUP. H. Adam Malik, namun tidak
berkelanjutan karena tidak ada permintaan dari dokter selain itu harga reagen yang
digunakan untuk menentukan kadar obat dalam darah sangat mahal dengan expired reagen yang singkat maka kegiatan ini tidak lagi dilaksanakan.
3.2.8 Depo Farmasi 3.2.8.1 Depo Farmasi Rindu A
Depo farmasi rindu A dipimpin oleh seorang kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada kepala instalasi farmasi RSUP H. Adam
Malik, yang bertugas membantu kepala instalasi farmasi dalam hal mengkoordinasikan, membina, melaksanakan perencanaan, penerimaan,
penyimpanan, pendistribusian perbekalan farmasi untuk pasien rawat inap di ruang inap terpadu A secara sistem One Day Dose Dispensing ODDD dan
melaksanakan pencatatan, pelaporan dan evaluasi dari setiap pelaksanaan tugas di lingkungan depo farmasi rindu A. Sistem distribusi obat yang tepat ke pasien
adalah dengan menggunakan sistem unit dose dispensing yaitu pemberian obat oleh petugas farmasi sewaktu penggunaan obat, sehingga penggunaan obat oleh
pasien lebih terpantau dan terjadwal. Namun hal ini belum dapat diterapkan oleh depo farmasi rindu A karena kekurangan tenaga.
3.2.8.2 Depo Farmasi Rindu B
Depo farmasi rindu B dipimpin oleh seorang kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada kepala instalasi farmasi RSUP H. Adam
Malik, yang bertugas membantu kepala instalasi farmasi dalam hal mengkoordinasikan, membina, melaksanakan perencanaan, penerimaan,
penyimpanan, pendistribusian perbekalan farmasi untuk pasien rawat inap di rindu B secara secara sistem One Day Dose Dispensing ODDD dan melaksanakan
pencatatan, pelaporan dan evaluasi dari setiap pelaksanaan tugas di lingkungan
depo farmasi ruang inap terpadu B. Sistem distribusi obat yang tepat ke pasien adalah dengan menggunakan sistem unit dose dispensing yaitu pemberian obat
oleh petugas farmasi sewaktu penggunaan obat, sehingga penggunaan obat oleh pasien lebih terpantau dan terjadwal. Namun hal ini belum dapat diterapkan oleh
depo farmasi rindu B karena kekurangan tenaga.
3.2.8.3 Depo Farmasi Instalasi Anestersi dan Terapi Intensif IATI
Depo IATI dipimpin oleh seorang kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada kepala instalasi farmasi RSUP H. Adam
Malik, yang bertugas membantu kepala instalasi farmasi untuk menyelenggarakan dan mengkoordiansikan terhadap perencanaan, penerimaan, penyimpanan,
pendistribusian dan pengendalian stok perbekalan farmasi serta melaksanakan SIRS Instalasi Farmasi terhadap kebutuhan perbekalan farmasi untuk pasien
Instalasi pelayanan Anestesi dan Terapi Intensif.
3.2.8.4 Depo Farmasi IGD 3.2.8.4.1 Sumber Daya Manusia
Pokja depo farmasi IGD dipimpin oleh seorang kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada kepala Instalasi Farmasi RSUP H.
Adam Malik Medan. Apoteker dibantu oleh asisten apoteker.
3.2.8.4.2 Sarana dan Prasarana
Untuk mendukung kelancaran pelayanan, di ruangan IGD sudah dilengkapi dengan : rak penyimpanan barang, lemari arsip, lemari narkotika dan
psikotropika, lemari penyimpanan obat High Allert kosentrasi tinggi, meja peracikan, kulkas untuk sediaan termolabil dan komputer untuk mengentry data.
Namun, ukuran ruangan di IGD masih sempit sehingga membatasi gerak petugas untuk melakukan aktivitas pelayanan obat.
3.2.8.4.3 Pelayanan
Depo Farmasi IGD bertugas membantu kepala Instalasi Farmasi dalam hal melakukan pengelolaan perbekalan farmasi untuk kebutuhan pasien askes, pasien
jamkesmas dan pasien umum serta melaksanakan pencatatan, pelaporan dan evaluasi dari setiap pelaksanaan kegiatan di lingkungan depo farmasi IGD.
a. Perencanaan
Perencanaan perbekalan farmasi adalah perencanaan yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan Perbekalan Farmasi di depo IGD. Perencanaan
dilakukan dengan cara menghitungmerekapitulasi jumlah obat berdasarkan data pemakaian yang lalu, mengcros cek sisa persediaan dengan data
pemakaian periode yang lalu kemudian membuat daftar obatAKHP yang dibutuhkan setiap tahun dan menandatangani.
Perencanaan di depo IGD dilakukan menggunakan metode konsumtif. Perencanaan tahunan berdasarkan pemakaian selama triwulan, yaitu
pemakaian bulan januari, februari, maret, kemudian dijumlah pemakaian tiga bulan, dirata-ratakan dan dikalikan 12, hasilnya di tambahkan 10-20.
Perencanaan diajukan ke kepala Instalasi Farmasi. Alur perencanaan kebutuhan perbekalan farmasi di depo farmasi IGD
dapat dilihat di Gambar 3.2.
Gambar 3.2 Alur perencanaan kebutuhan perbekalan farmasi di depo
IGD
b. Pengadaan Pengamprahan
Pengadaan perbakalan farmasi di depo farmasi IGD dengan cara pengamprahan perbekalan farmasi dari gudang farmasi. Pengamprahan
bertujuan untuk memenuhi perbekalan farmasi sesuai kebutuhan pasien. Prosedur pelaksanaan pengamprahan meliputi :
i. Petugas depo melihat sisa stok obatAKHP
ii. Membuat daftar kebutuhan untuk obatAKHP dan mengentrynya ke
komputer iii.
Ka. Depo memeriksa daftar kebutuhan dan menanda tangani iv.
Petugas depo menyerahkan daftar kebutuhan kepada pokja perbekalan farmasi
v. Petugas pokja perbekalan mempersiapkan obat dan AKHP sesuai
permintaan dan menyerahkan ke pelaksana farmasi depo dengan menanda tangani serah terima barang
Petugas Depo Farmasi IGD
- Merekapitulasi jumlah pemakaian
perbekalan farmasi bulan januari, februari, maret
- Menghitung jumlah kebutuhan
setahun -
Membuat daftar perencanaan kebutuhan perbekalan farmasi
Apoteker Depo Farmasi IGD
Pokja P2E
Menandatangani daftar perencanaan kebutuhan
perbekalan farmasi -
Merekapitulasi dan menggabungkan usulan
perencanaan perbekalan farmasi dari unit lain yang
membutuhkan
- Membuat perencanaan
secara keseluruhan
vi. Petugas pokja perbekalan membalas pengentrian amprahan ke SIRS atau
Sistem Informasi berbasis komputer Cara pengamprahan barang melalui SIRS dapat dilakukan dengan :
1. Pilih menu penyedia tujuan misal : Jamkesmas, Askes, atau Floor stock
2. Klik Transaksi
3. Pilih menu Transaksi antar gudang
4. Klik permintaan ke gudang
5. Pilih Unit Tujuan
6. Klik Tambah barang
7. Entry barang yang telah direncanakan
c. Penyimpanan