Ide lahirnya Marah Halim Cup

17 Kejuaraan tersebut dimulai pada tahun 1970 dengan menetapkan secara bergiliran tiap ibukota Kabupaten dan Kotamadya sebagai tuan rumah dari cabang olahraga yang dipertandingkan. 13 13 Sorip Harahap Tim, Sejarah Olahraga Sumatera Utara, Medan: Hasmar, 1991, hlm. 84 Sebagai persiapan untuk menghadapi PON Turnamen Marah Halim ini amat berguna dalam usaha meningkatkan prestasi para atlit peserta. Kemudian timbul ide untuk meningkatkan perebutan kejuaraan Marah Halim Cup daerah ke tingkat nasional. Pencetus ide ini adalah Ketua Harian KONI Sumatera Utara, Kamaruddin Panggabean, yang pada masa itu juga menjadi Komisaris Daerah PSSI Sumatera Utara. Realisasi ide tersebut pada bulan April tahun 1972 mempertemukan enam kesebelasan besar PSSI dalam pertandingan-pertandingan yang turut menyemarakkan perayaan Hari Jadi ke-63 Kota Medan.Setahun berikutnya setelah melihat kelancaran dan suksesnya pertandingan pada tahun 1972 tersebut, Gubernur Marah Halim menyambut baik ide untuk meningkatkan Kejuaraan Marah Halim Cup ke tingkat internasional dengan ikut sertanya kesebelasan luar negeri. Kemudian turnamen ini akhirnya mempunyai nama resminya di ajang internasional, yaitu “Marah Halim Cup Football Tournament”. Selain turut menyemarakkan perayaan Hari Jadi Kota Medan, turnamen ini bertujuan untuk meningkatkan mutu persepakbolaan di daerah Sumatera Utara khususnya dan di antara semua Negara peserta pada umumnya. Dengan adanya partisipasi kesebelasan-kesebelasan luar negeri dalam Marah Halim Cup Football Tournament sekaligus keindahan alam, adat istiadat dan seni- budaya Sumatera Utara telah diperkenalkan kepada dunia luar, hal itu dapat mendukung promosi di bidang pariwisata yang pada saat itu tengah digalakkan dengan giat oleh Pemerintah Pusat. 14 14 Ibid. hlm. 85 Sejak Turnamen Marah Halim Cup ini bergulir pada tahun 1972, yang waktu itu hanya diikuti oleh kesebelasan-kesebelasan dalam negeri, perkembangannya dari tahun ke tahun menunjukkan grafik yang sangat positif. Pada tahun kedua turut mengambil bahagian dari turnamen ini ialah kesebelasan Malaysia, Singapura, Hongkong, Muangthai dan Birma, sedangkan pada tahun 1974 muncul Khmer, Korea dan Jepang. India, Taiwan dan Australia juga pernah tercatat turut mengambil bahagian sebagai tim dari luar negeri yang memperbanyak jumlah peserta pada tahun 1976 dan 1977 yang menjadi tiga belas tim dengan enam kesebelasan yang berasal dari klub Indonesia. Dari tahun ke tahun, Panitia Penyelenggara berusaha untuk mendatangkan kesebelasan-kesebelasan tangguh dari luar negeri dengan maksud menyajikan pertandingan yang bermutu guna menarik penonton sebanyak-banyaknya. 19 Dari tim dalam negeri tidak selalu dapat diharapkan partisipasinya untuk ikut serta dikarenakan berbagai halangan, demikian juga dengan tim-tim dari luar negeri menghadapi hal yang serupa dengan tim lainnya. Bila pada perebutan kejuaraan Marah Halim Cup tercatat jumlah terbanyak pada turnamen ke-5 dan ke-6, masing-masing tiga belas tim, angka ini menurun pada tahun-tahun berikutnya. Hal ini dapat dilihat sejak turnamen Marah Halim Cup ke-13 yang hanya berjumlah enam peserta. Pada tahun 1988 sampai dengan 1991 jumlah pesertanya menjadi delapan tim.

2.3 Marah Halim Cup

Sejak turnamen dimulai untuk memperebutkan Piala Marah Halim pada tahun 1972 hingga September 1991 telah berlangsung selama 20 tahun, diikuti oleh 20 kesebelasan dalam negeri dan 24 tim luar negeri. Yang pertama pada tahun 1972 hanya diikuti oleh 6 kesebelasan dalam negeri baru kemudian pada tahun 1973 berikutnya maju selangkah dengan mengikutsertakan 5 tim dari luar negeri. Dari tahun ke tahun telah diikuti berbagai kesebelasan untuk menyemarakkan turnamen ini, sebagaimana tercantum dalam daftar yang tertera di bawah ini. Kota Medan sebagai Tuan rumah penyelenggara pertandingan menampilkan PSMS pada tahun 1972 dan 1973 sebagai juara pertama 2 kali berturut-turut. Selain PSMS tim lokal yang juga pernah keluar sebagai peraih trofi adalah Persija Jakarta pada tahun 1977, sesudah itu Piala Marah Halim selalu diboyong oleh kesebelasan luar negeri. Dalam urutan di bawah ini tercatat nama-nama kesebelasan Asia yang pernah menjuarai Marah Halim Football Tournament seperti Birma, Korea, Jepang, Irak, dengan catatan bahwa Korea terbanyak menjadi juara, yaitu 4 kali. Dari Eropa, Negeri Belanda dan Jerman Barat tampil sebagai tim terkuat yang menjuarai Marah Halim Cup, sedang kesebelasan Australia juga pernah memboyong Piala Marah 2 kali ke negara Kangguru.