23 penyelenggaraan turnamen ke-4 Marah Halim cup sejak 1975 memperoleh
pengesahan dari Asian Football Confederation atau AFC dan Federation Internationale de Football Association FIFA. Hal itu membuktikan adanya
kepercayaaan atas turnamen ini dari federasi internasional yang, membawahi dan menilai turnamen sepakbola diberbagai negara di dunia.
Dari tahun ke tahun panitia penyelenggaraan berusaha untuk mendatangkan kesebelasan-kesebelasan tangguh dari luar negeri dengan maksud menyajikan
pertandingan yang bermutu guna menarik penonton sebanyak-banyaknya sekaligus untuk meningkatkan kualitas sepakbola di dalam negeri. Dengan adanya partisipasi
kesebelasan-kesebelasan luar negeri dalam Marah Halim Cup Football Tournament sekaligus keindahan alam, adat istiadat dan seni-budaya Sumatera Utara turut pula
diperkenalkan kepada dunia luar, hal itu dapat mendukung promosi di bidang pariwisata yang pada saat itu tengah digalakkan dengan giat oleh Pemerintah Pusat.
Sejak tahun 1974 Turnamen Marah Halim ini sudah terdaftar sebagai turnamen resmi federasi sepakbola dunia FIFA. Halim Panggabean, mantan Pengurus
PSMS dan juga merupakan anak dari Kamarrudin Panggabean mengatakan bahwa tingkat kepopuleran sepakbola Sumut mulai semakin meningkat di dalam negeri
karena adanya Marah Halim Cup. “Gubernur Marah Halim termasuk penggila bola, dia selalu mengatakan
biarlah kalah dalam pertandingan lain asalkan jangan kalah main sepakbola,” ucap Halim menirukan ucapan gubernur yang dekat dengan ayahnya itu.
Tujuan utama Marah Halim menyelenggarakan ajang ini ialah untuk merangsang pesepakbolaan Sumatera Utara agar dapat berprestasi di tingkat
internasional. Untuk itulah maka, sepanjang turnamen ini bergulir PSMS selalu diikutsertakan sebagai salah satu peserta Tuan rumah.
Suksesnya Turnamen Marah Halim Cup yang bertaraf internasional semakin membangkitkan gairah Marah Halim untuk memancing bakat-bakat olahraga lainnya
di Sumatera Utara untuk dapat berprestasi kelak di level internasional. Maka itu, kemudian dibuatlah Marah Halim Cup antarkabupaten yang mempertandingkan
beberapa cabang olahraga, antara lain bola voli, badminton, atletik, dan lain-lain layaknya sebuah ajang penyelenggaran pekan olahraga di Sumut.
25
BAB III KOMPETISI DAN PENYELENGGARAAN MARAH HALIM CUP 1972 - 1995
3.1 Marah Halim Cup Dekade 1972 – 1979
Turnamen ini pertama kali diadakan pada april 1972 dengan mempertemukan 6 perserikatan kesebelasan besar PSSI yang turut menyemarakkan hari jadi Kota
Medan ke-63. Sebagai tempat berlangsungnya pertandingan, Stadion Teladan
16
Turnamen Marah Halim ini sendiri menyediakan tiga buah Piala untuk diberikan kepada masing-masing juara 1, 2, dan 3. Piala-piala tersebut dihiasi dengan
balutan emas murni untuk juara pertama dan kedua, sedangkan untuk trofi peserta semifinal terbaik dibalut oleh perak murni. Trofi-trofi itu disponsori oleh beberapa
majalah yaitu, Madjalah Selecta, Madjalah Stop, Dan Madjalah Senang. di
Medan terpilih menjadi tempat berlangsungnya turnamen ini. Inilah awal dari dimulainya turnamen Marah Halim Cup yang pada tahun-tahun selanjutnya
meningkatkan keikutsertaan peserta dari luar negeri untuk menyajikan pertandingan yang bermutu guna menarik penonton sebanyak-banyaknya.
17
16
Stadion Teladan didirikan yang awal tujuannya untuk melengkapi arena olahraga pada pesta pekan olahraga nasional ke III di Medan pada tahun 1953. Dalam perkembangannya pihak pengelola
stadion memberikan hak pakai pinjaman dalam setiap pertandingan sepakbola PSMS Medan sebagai tim yang mewakili kota Medan dan Sumatera Utara. Pembangunan stadion Teladan memakan waktu 8
bulan. Stadion berkapasitas 30.000 tempat duduk, dengan memakan biaya 7 juta rupiah, sebuah jumlah yang cukup besar saat itu.
17
Harian Waspada 8 April 1972
Acara pembukaan atau Open Ceremonial turnamen Marah Halim ini diadakan pada 7 April dengan dihadiri oleh Komandan Upacara Letkol B. Hutasuhut. BA serta
sebagai Inspektur Upacara yaitu Gubernur Sumut, Marah Halim Harahap. Acara ini diramaikan dengan defile keenam tim peserta turnamen yang diiringi oleh Pleton
Musik ‘Bukit Barisan’ dan ‘Brimob Men. V’. Para defile tersebut diterima langsung oleh Gubernur Marah HalimHarahap sebagai Inspektur Upacara di tribun kehormatan
Stadion Teladan Medan. Sementara itu Walikota Medan Sukarni juga turut hadir dalam acara
pembukaan dan memberikan pidato ‘Selamat Datang’ kepada semua peserta sekaligus turut juga memberikan pidato dalam rangka perayaan Hari Jadi Kota Medan
ke 63. Turnamen Marah Halim Cup yang pertama ini memang disengaja diselenggarakan tepat bersamaan dengan Hari Lahir Kota Medan.
Laga pertama dimulai di Pool A antara kesebelasan tuan rumah PSMS Medan melawan Persema Malang. Pertandingan ini berakhir dengan kemenangan tipis bagi
PSMS 1-0, satu-satunya gola pada pertandingan itu dicetak oleh Parlin Siagian pada menit ke-25 babak pertama. Dalam laga ini PSMS mendominasi jalannya
pertandingan, banyak peluang tercipta namun kurang tenang dalam penyelesaiannya. Masih dari Pool A, pertandingan kedua PSMS yaitu melawan PSM yang
menjadi tim unggulan untuk menjuarai turnamen Mahal ini. PSM berhasil unggul lebih dulu di babak pertama lewat tendangan penalti setelah bek PSMS, Zulham,
melakukan handball di dalam kotak penalti PSMS. Namun keunggulan PSM