Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN
terselenggaranya turnamen Marah Halim atau yang populer dikenal oleh masyarakat Indonesia sebagai “MARAH HALIM CUP”. Turnamen ini merupakan yang
terpopuler saat itu dari Indonesia hingga ke tingkat Internasional. Turnamen yang diselenggarakan pertama kali pada tahun 1972 ini dibidani
oleh Ketua Komisaris Daerah Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia PSSI Sumatera Utara, Kamarudin Panggabean. Ide realisasi turnamen tersebut
mempertemukan 6 kesebelasan besar PSSI. Pertandingan-pertandingan ini turut menyemarakkan perayaan hari jadi ke-63 tahun Kota Medan. Selain turut
menyemarakkan perayaan hari jadi Kota Medan turnamen ini bertujuan untuk meningkatkan mutu persepakbolaan di daerah Sumatera Utara serta membuka mata
para pecinta sepakbola dengan semakin banyaknya peserta yang mengikuti turnamen ini, sampai pada akhirnya turnamen sepakbola Marah Halim Cup menjadi turnamen
yang berskala internasional. Pemberian nama “MARAH HALIM CUP” tidak lain sebagai tanda terima
kasih masyarakat olahraga di Sumatera Utara khususnya atas pembinaan Gubernur Sumatera Utara Marah Halim Harahap terhadap semua cabang olahraga terutama
sepakbola. Pada tahun 1975, Marah Halim diberi penghargaan oleh PSSI sebagai pembina olahraga terbaik 19741975.
Turnamen ini berlangsung dari tahun 1972-1995. Pada tahun pertama turnamen ini hanya diikuti oleh 6 klub perserikatan PSSI. Setelah melihat kelancaran
dan kesuksesan turnamen ini pada tahun pertama. Pada tahun 1973 Gubernur Marah Halim menyambut ide baik untuk meningkatkan Kejuaraan Marah Halim Cup
3 ketingkat internasional dengan mengundang kesebelasan-kesebelasan dari luar negeri
yaitu Hongkong, Myanmar, Thailand, Singapura dan Malaysia. Puncaknya pada tahun 1975 turnamen ini diakui menjadi turnamen internasional dan terdaftar menjadi
agenda FIFA.
2
Dalam melakukan sebuah penulisan, sudah seharusnya ada yang menjadi pokok permasalahan yang akan dibahas. Seperti yang diungkapkan oleh Albert
Dengan diakui dan terdaftar menjadi agenda FIFA menjadikan turnamen ini memiliki prestise dan kebanggaan bagi Indonesia secara umum dan
Sumatera Utara secara khususnya. Dari paparan di atas, tentu menjadi suatu pembahasan yang sangat menarik
untuk diamati dan diteliti perkembangan sejarah Turnamen Marah Halim Cup yang peranannya pada masa sekarangmulai terlupakan. Bagaimana perjalanan kompetisi
kebanggaan masyarakat Sumatera Utara ini dapat memberikan peranan terhadap sepakbola di Sumatera Utara. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk menjadikan
turnamen Marah Halim Cup sebagai objek untuk diteliti. Untuk itu, diangkatlah
sebuah judul MARAH HALIM CUP. Adapun skop temporal yang diangkat adalah
sekitar tahun 1972 sampai dengan 1995. Tahun 1972 adalah tahun turnamen ini dilaksanakan pertama kali. Sedangkan tahun 1995 merupakan batas akhir skop
temporal penelitian sejarah. Hal ini dikarenakan mulai mundurnya turnamen tersebut dan menjadi tahun terakhir turnamen ini terlaksana.