13
l. Menyelenggarakan otomasi perpustakaan.
m. Melaksanakana digitalisasi materi perpustakaan.
n. Menyajikan layanan koleksi digital.
o. Menyediakan akses informasi pada tingkat lokal, nasional, regional
dan global. Beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa tugas dari
perpustakaan khusus adalah mengelola sumber informasi khusus yang sesuai dengan program-program lembaga induknya, baik informasi dalam bentuk
tercetak ataupun digital. Sedangkan fungsi perpustakaan khusus adalah sebagai tempat penelitian dan pengembangan, penyimpanan informasi, penyelenggaraan
pendidikan pengguna, penyelenggaraan literasi informasi dan pelatihan sumber daya manusia pegawai.
2.1.6 Koleksi Dan Pengembangan Koleksi Perpustakaan
Menurut Trimono 2004 : 57 “Koleksi perpustakaan sangat besar peranannya dalam menunjang pelayanan informasi yang diberikan pada
pengguna perpustakaan.” Pada dasarnya setiap perpustakaan mempunyai koleksi, namun masing - masing perpustakaan tersebut menyediakan koleksi yang dapat
menunjang program atau kegiatan sesuai dengan jenis dan fungsi perpustakaan yang bersangkutan.
Menurut buku Panduan Badan Standarisasi Nasional tahun 2009: 3 mengenai perpustakaan khusus instansi pemerintah. Perpustakaan khusus di
instansi pemerintahan memiliki koleksi dasar sebagai acuan untuk pengembangan koleksi di perpustakaan instansi tersebut. Koleksi dasar tersebut adalah:
a Perpustakaan khusus instansi pemerintahan memiliki koleksi buku
sekurang-kurangnya 1.000 judul dalam bidang kekhususannya. b
Sekurang-kurangnya 80 koleksinya terdiri dari subyekdisiplin ilmu tertentu sesuai dengan kebutuhan instansi induknya.
c Perpustakaan menyediakan koleksi terbitan dari dan tentang instansi
induknya. d
Perpustakaan melanggan minimal 10 judul majalah yang berkaitan dengan kekhususan instansi induknya.
Selain itu besar kecilnya koleksi perpustakaan tergantung pada jumlah anggota, bidang spesialisasi, serta dana yang tersedia, disamping itu besar
kecilnya dan ragam koleksinya juga tergantung pada jenis perpustakaan. Koleksi suatu perpustakaan khusus adalah tidak terletak dalam banyaknya jumlah bahan
Universitas Sumatera Utara
14
pustaka atau jenis terbitan lainnya melainkan ditekankan kepada kualitas koleksinya, agar dapat mendukung jasa penyebaran informasi muktahir serta
penelusuran informasi. Koleksi perpustakaan khusus difokuskan pada koleksi mutakhir di dalam subyek yang menjadi tujuan perpustakaan tersebut atau untuk
mendukung kegiatan badan induknya. Pembinaan koleksi perpustakaan khusus menekankan pada beberapa jenis
bahan pustaka seperti referensi, buku teks, majalah, jurnal ilmiah, hasil penelitian dan sejenisnya dalam bidang khusus, baik dalam bentuk tercetak maupun media
rekam lainnya. Koleksi perlu dibina dan dikembangkan secara terus menerus agar terjaga
ketersediaan dan kemutakhirannya. Untuk membina koleksi yang tangguh dan dapat dipertanggungjawabkan perpustakaan hendaknya memiliki pedoman tertulis
pengembangan koleksi perpustakaan. Pedoman ini biasanya disebut dengan Kebijakan Pengembangan Koleksi.
Menurut buku Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Khusus 1999 : 21-25 hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengembanganpengadaan
koleksi adalah : 1.
Sumberalat seleksi Untuk mendukung proses pemilihan bahan pustaka secara baik dan
optimal, perpustakaan perlu memupuk alat bantu seleksi bahan pustaka seperti katalog peneerbit, bibilografi nasional maupun manca Negara
dan lain-lain. Sumberalat bantu seleksi tersebut harus selalu diperbarui atau mutakhir.
2. Tim seleksi bahan pustaka
Tim seleksi terdiri dari unsur pustakawan senior, pengguna potensial, pejabat structural terkait dan unsur lain yang peduli perpustakaan. Tim
seleksi dibentuk oleh pejabat tertinggi atau yang berwenang di perpustakaan atau menurut ketentuan lembaga induk.
3. Kebijakan pemilihan bahan pustaka
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan atau seleksi bahan pustaka adalah :
a.
Pemilihan dilakukan dengan cermat berdasarkan skala prioritas dan kemampuan perpustakaan oleh pihak yang diberi wewenang
memilih bahan pustaka.
b. Pengadaan bahan pustaka disesuaikan dengan misi dan program
perpustakaan. c.
Komposisi cakupan subjek jenis koleksi hendaknya proporsional dan diupayakan mencukupi kebutuhan dan memuaskan
penggunanya.
Universitas Sumatera Utara
15
d. Bahan pustaka yang diusahakan hendaknya dipilih yang mutakhir
atau edisi terakhir. e.
Pemilihan bahan pustaka didasarkan atas azas manfaat dan efisiensi.
4. Pengadaan bahan pustaka
Pengadaan bahan pustaka dapat dilakukan melalui berbagai cara yaitu : a.
Dengan cara pembelian b.
Tukar menukar c.
Hadiah dari lembaga lain d.
Titipan e.
Terbitan sendiri Yang perlu diperhatikan dalam pengadaan bahan pustaka adalah :
a. Buku dan pustaka sejenis
Pembelian bahan pustaka jenis ini dapat dilakukan langsung ke toko buku secara kontan.
b. Majalah dan terbitan berkala lainnya.
Pengadaan bahan pustaka jenis ini biasanya dilakukan dalam bentuk berlanggan untuk periode tertentu.
c. Media elektronik CD ROM Compact Disk Read Only Memory
Pengadaan CD ROM dilakukan dengan cara berlanggan untuk pembaharuan atau cara beli untuk sekali terbit.
d. Bahan pustaka khusus film, mikrofisfilm, AV, standar, paten,
terbitan pemerintahan atau badan internasional dan lain-lain Pengadaan bahan pustaka jenis ini biasanya dilakukan langsung ke
penerbit atau perpustakaan yang bersangkutan.
2.1.7 Layanan Perpustakaan