Indikator Pengembangan Kompetensi Guru

pengembangan profesi yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya sebagai pendidik. 35 Sudarwan Danim mengemukakan tiga manfaat pengembangan guru, yaitu: a Peningkatan performansi guru sesuai dengan posisinya saat ini; b Pengembangan keterampilan guru untuk mengantisipasi tugas-tugas baru yang bersifat reformasi; c Merangsang pertumbuhan diri guru bagi penciptaan kepuasan kerja secara individual. 36 Sedangkan menurut Siagian, disamping bermanfaat bagi organisasi, kegiatan program pengembangan sudah barang tentu bermanfaat pula bagi para anggota organisasi. 37 Dari uraian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa guru juga senantiasa mempunyai andil besar dan tanggung jawab terhadap pengembangan profesionalnya disamping lembaga atau departemen yang terkait bagi peningkatan mutu pengajaran dalam mencapai tujuan pendidikan.

d. Indikator Pengembangan Kompetensi Guru

Mutu pada dasarnya adalah suatu pengertian yang abstrak dan subyektif, karena berdasarkan sudut pandang seseorang atau berdasarkan dengan syarat-syarat tertentu yang telah ditetapkan bersama. Dalam hal ini 35 Nana Sudjana, Op. Cit., h.16 36 Sudarwan Danim, Loc. Cit., 37 Siagian, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Bumi Aksara, 2004, Cet. Ke-11, h. 184 mutu kompetensi guru adalah dimana guru tersebut dengan kompetensi yang dimilikinya dapat melaksanakan tugasnya secara bertanggung jawab. Diantara indikator kompetensi guru secara umum ialah: 1 Melaksanakan tugas belajar mengajar dengan menggunakan persiapan mengajar, perencanaan bahan pelajaran, hadir di kelas sesuai dengan jadwal. Melaksanakan berbagai teknik dan metode mengajar untuk lebih memudahkan pemahaman siswa, melaksanakan evaluasi terhadap bahan pelajaran yang telah disampaikan. 2 Pengelolaan kelas dan mengelola interaksi belajar mengajar, agar pelaksanaan belajar mengajar berjalan dengan suasana kondusif. 3 Membantu siswa ketika menghadapi kesulitan baik yang berhubungan langsung dengan pelajaran maupun tidak. 4 Selalu berusaha meningkatkan kepentingan belajar dengan mencari metode-metode baru dalam penyampaian bahan pelajaran. 5 Selalu berusaha meningkatkan kemampuannya dalam perkembangan ilmu pengetahuan dengan membaca buku-buku yang berhubungan dengan bidang studi yang dipegangnya dan mengikuti kegiatan ilmiah berupa diskusi atau seminar. 6 Bertanggung jawab untuk membantu sesama guru dan membantu sekolah dalam kegiatan pengembangan kurikulum serta berpartisipasi dalam kepanitiaan yang diselenggarakan oleh sekolah. 38 Sedangkan Sudarwan Danim, mengemukakan empat langkah pengembangan personalia, yaitu: 1 Perencanaan, 2 Pengorganisasian, 3 Pelaksanaan, dan 4 Evaluasi. 39 Berdasarkan pendapat tersebut, penulis berpendapat bahwa sekolah sebagai suatu organisasi dipandang perlu untuk mengadakan pengembangan personalia, dalam hal ini salah satu diantaranya adalah pengembangan 38 Sanusi Uwes, Manajemen Pengembangan Mutu Dosen, Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1999, Cet. Ke-1, h. 30-31 39 Sudarwan Danim, Loc. Cit., kompetensi guru. Dimana pengembangan kompetensi guru tersebut menyangkut tiga hal yang harus dilakukan yaitu perencanaan kegiatan, pelaksanaan kegiatan, dan evaluasi kegiatan. Perencanaan kegiatan tersebut merupakan kegiatan merencanakan proses belajar mengajar, pelaksanaan kegiatan merupakan kegiatan melaksanakan dan memimpin atau mengelola proses belajar mengajar, sedangkan evaluasi kegiatan dimaksudkan untuk menilai kemajuan proses belajar mengajar. Kegiatan pengembangan tenaga kependidikan yakni guru, dilakukan atas prakarsa institusi, kelompok maupun individu. Dilihat dari perspektif institusi, kegiatan ini diperuntukkan untuk merangsang, memelihara, dan meningkatkan kualitas staf dalam memecahkan masalah-masalah keorganisasian. Pengembangan tenaga kependidikan atas prakarsa institusi adalah penting, namun yang tidak kalah pentingnya adalah prakarsa personal tenaga kependidikan untuk menjalani proses profesionalisasi. 40 Dari paparan di atas diketahui bahwa kewajiban untuk mengembang- kan kompetensi profesional guru adalah kewajiban guru itu sendiri, atasan dari guru tersebut seperti kepala sekolah dan supervisor sebagai kepanjangn tangan dari institusi yang berkaitan dengan dunia kependidikan. 40 Ibid., Dalam pengembangan kompetensi guru mengenai hal-hal tentang perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Perencanaan ini menurut penulis bisa mencakup bagaimana sekolah atau individu guru dalam merencanakan pengembangan kompetensi profesional keguruannya, seperti berencana untuk senantiasa mengembangkan kompetensi profesional guru seperti: berencana mengikuti pelatihan-pelatihan, membeli buku-buku baru dan sebagainya. Pelaksanaan adalah sesuatu yang dikerjakan berdasarkan perencanaan yang telah dibuat sebelumnya baik oleh individu guru yang bersangkutan atau oleh sekolah atau juga institusi terkait. Adapun kegiatan evaluasi adalah melakukan penilaian terhadap pelaksanaan-pelaksanaan yang telah dilakukan atau dikerjakan, apakah perencanaan yang dibuat sudah terlaksan atau belum, sesuai dengan rencana atau tidak, serta berhasil atau tidaknya perencanaan dan pelaksanaan pengembangan kompetensi guru, oleh institusi sekolah atau guru itu sendiri. Dari uraian tersebut dapat dijelaskan bahwa pengembangan kompetensi guru dapat diartikan sebagai usaha yang dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan kemampuan, keterampilan dan kecakapan- kecakapan serta untuk menambah pengetahuan yang dimiliki oleh para guru, sehingga dengan adanya kegiatan pengembangan kompetensi tersebut guru menjadi lebih berkualitas dan kompeten dalam melaksanakan tugasnya sebagai pendidik. Dengan kata lain, pengembangan kompetensi guru tersebut adalah merupakan serangkaian bantuan yang berwujud layanan profesional, dimana layanan tersebut diberikan oleh orang ahli kepala sekolah, penilik sekolah, pengawas dan ahli lainnya kepada guru dengan maksud agar dapat meningkatkan baik kualitas guru maupun kualitas proses dan hasil pengajaran sehingga tujuan pendidikan yang direncanakan dapat tercapai dengan baik. Oleh karena itu, dengan adanya pengembangan kompetensi terhadap guru, maka tujuan yang hendak dicapai adalah untuk memperbaiki efektivitas kerja seorang guru dalam mencapai hasil kerja yang telah ditetapkan sehingga proses pengajaran yang dilakukan dapat berjalan dengan baik, sehingga guru tersebut dapat menjadi seorang yang profesional dalam melaksanakan tugasnya sebagai pendidik. Adapun aspek-aspek yang perlu dikembangkan diantaranya adalah aspek afektif, kognitif dan psikomotor guru dalam pendidikan dan pengajaran yang meliputi aspek pengetahuan, kemampuan, keterampilan, sikap dan kepribadian guru, sehingga guru diharapkan dapat lebih profesional dalam menjalankan tugasnya.

e. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kompetensi